*JaehyunPesta dalam rangka merayakan pernikahan-ku dan Mina telah usai. Ibu dan Ayah (orang tua ku dan Mina), menyuruh kami untuk langsung pulang ke kediaman kami yang baru.
Ya, Ibu dan Ayah telah memberikan kami sebuah rumah sebagai hadiah pernikahan dari mereka kepada kami.
Ibu dan Ayah sebenarnya sempat kebingungan ketika memilihkan rumah pada kami. Aku lalu menyarankan pada Ibu dan Ayah untuk memilih rumah yang kebanyakan wanita sukai. Namun mereka malah menyuruhku memilih sendiri rumahnya.
Akhirnya aku memutuskan untuk memilih rumah yang sesuai dengan selera Mina. Aku tentunya tidak tahu seperti apa selera Mina, untungnya malaikat membisikiku agar aku menanyakannya langsung pada Ibu mertuaku.
Setelah lima belas menit berkendara, kami akhirnya sampai di depan kediaman baru kami. Mina masih tertidur pulas di sampingku. Dia pasti sangat kelelahan hari ini.
Aku lalu mengusap kepalanya seraya mengamati dan mengangumi wajah cantiknya yang benar-benar sebanding dengan malaikat.
"Mina, kita sudah sampai" ujarku pelan.
Mina mengerjap-erjapkan matanya sebentar sebelumnya akhirnya ia benar-benar terjaga. Menjadi seorang gentleman untuk isteriku, aku bergegas turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Mina. Tak lupa aku memberikan tanganku padanya.
"Terima kasih" Mina tersenyum dan menerima tanganku.
Kami lalu berjalan bergandengan tangan memasuki rumah baru kami. Mina yang berjalan di sebelah kiriku, tak henti-hentinya membuka mulutnya dan menggumamkan kata-kata takjub. Aku tersenyum puas mengetahui fakta bahwa Mina sangat menyukai rumah yang aku pilih.
"Rumah ini sangat bagus Jaehyun!" Mina menggucang tanganku antusias ketika kami telah sampai di dalam rumah.
Aku terkekeh seraya mengacak rambut Mina, "Orang tuamu– maksudku Ibu dan Ayah, memberitahu-ku bahwa kau suka rumah yang sederhana asalkan memiliki halaman dan taman yang luas"
Mina mengangguk sambil memutar pandagannya ke setiap sudut rumah, "Ya, itu semua benar. Aku tidak begitu suka berada di luar rumah. Namun aku suka bila menghabiskan waktu di hamalan dan taman rumahku sendiri"
"Ya, wajah teduhmu telah menuliskan semuanya" ku tarik pipi Mina pelan, membuatnya tersipu.
Tiba-tiba Mina mengalihkan wajahnya ke arahku seraya membulatkan matanya, "Tunggu tunggu.. Kau bilang Ibu dan Ayah ymemberitahukan-mu? Jadi, kau yang memilih rumah ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
'Wistful Longing' - [Wonwoo&Mina]
Storie breviWill love and faithfulness, defeated by time and situations? •written in Bahasa • - start: October 19, 2017 finish: - ©Story: wonminari ©Cover: wonminari