Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Jaehyun
"Selamat datang untuk bos besar kami yang baru saja melepas status lajangnya!!"
Setibanya aku di kantorku, aku langsung disuguhi oleh pemandangan ke-4 orang kawanku yaitu Dokyeom, Yugyeom, Junhoe, dan Winwin.
Mereka menyeringai ke arahku seraya memegang sebuah gelas kaca berisi cairan bening yang bisa ku tebak adalah sampanye.
"Kalian menyiapkan ini semua untukku?" tanyaku sambil menunjuk ke sebuah meja bulat yang diatasnya terletak beberapa makanan dan sebuah botol sampanye. Tebakanku benar kan?
"Tentu saja Tuan Ikeda. Memangnya untuk siapa lagi?" Dokyeom mengambil segelas sampanye lalu memberikannya padaku.
"Memangnya untuk Yugyeom yang baru saja dicampakan oleh Nona Jihyo karna ketahuan selingkuh dengan Nona Jane?" lanjutnya, membuatku hampir tersedak minuman yang baru saja ku teguk ini.
"Tutup mulutmu Dokyeom!" pekik Yugyeom kesal.
Kami lalu bersama-sama berjalan menuju sofa dan duduk bersantai disana. Kecuali Dokyeom karna ia masih asik mencomoti makanan apapun yang tersedia di meja itu.
"Sofa mu empuk dan nyaman sekali Jaehyun. Seperti masih baru" celetuk Winwin tiba-tiba, membuatku memutar mataku malas.
"Aku kan jarang berada disini. Biasanya aku akan langsung turun ke lapangan"
"Oh iya, aku lupa" Winwin terkekeh polos. Winwin memang suka membutku gemas dengan sifat naif dan polosnya.
"Omong-omong Jaehyun, kenapa sih kau tidak mengundang kami semua ke pesta pernikahanmu?" Dokyeom sudah melupakan makanannya itu dan gantian memberikan perhatiannya padaku.
"Benar. Aku juga mempertanyakan hal itu, Jaehyun. Apa yang membuat dirimu hanya mengundangku dan Hyunbin?" timpal Winwin.
Aku menghela nafas, "Orang tua ku bilang kalau aku hanya boleh mengundang dua orang dari kalian, karna pesta pernikahan ini sifatnya sangat pribadi"
"Ah pantas saja kawan. Pernikahan Jaehyun kan terjadi semata-mata karna ia dijodohkan dengan Myoui Mina, putri seorang saudagar tembakau" Junhoe menyunggingkan ujung bibirnya padaku.
"Berhentilah bersikap sok tahu atau aku akan menghajarmu, Gato Junhoe" dengusku kasar. Junhoe benar-benar membuat mood ku turun hari ini.
"Sok tahu? Bukankah yang aku utarakan tadi memang fakta?"
Aku berdiri dan menatap Junhoe tajam. Atmosfer dalam ruangan ini seketika menjadi panas.
"Fakta bahwa aku dijodohkan itu memang benar. Namun pernikahanku ini terjadi bukan karna semata-mata karna aku dijodohkan, melainkan karna aku mencintai Myoui Mina"