3.bully

1.7K 67 6
                                    

  Seorang gadis berlari menembus hujan dengan air mata yang mengalir.

    orang orang melihatnya dengan pandangan aneh bagaimana tidak bajunya robek dan semua kancingnya terbuka sehingga tanktop putihnya terlihat, rok yang panjangnya sampai lutut biasa ia pakai kini memperlihatkan sebagian pahanya, rambut kepangnya sudah tak berbentuk dan mata almondnya tak memakai kacamata sehingga ia tak dapat melihat dengan jelas ditambah lagi hujan semakin deras.sesekali ia berhenti berlari lalu menepuk dadanya dengan keras.

   Kakinya berhenti didepan sebuah rumah minimalis dengan halaman yang luas. Kakinya semakin lemas, bagaimana tidak ia berlari dari sekolah hingga rumahnya yang berjarak 3km.

Ia terus memandangi rumah itu hingga suara klakson mobil membuatnya menoleh lalu tanpa menghiraukan kakinya yang berdenyut ia membuka pagar rumah tersebut,ia masih berdiri ditempatnya setelah membuka gerbang tersebut sambil memperhatikan pria yang turun dari mobilnya dan menatapnya tajam dan air matanya semakin deras saat pria tersebut masuk kedalam rumah tanpa mempedulikannya.

"apa aku benar benar sudah tak ada lagi artinya buat kakak? "ucapnya lirih lalu pandangannya semakin mengabur dan gelap.

Seorang pria yang melihatnya dari jendela berjalan kearahnya lalu menggendongnya dipunggungnya tanpa mempedulikan dirinya yang ikut kehujanan .
  
   ia merebahkan tubuh kecil ara di atas kasur setelah memandikan dan menggantikan bajunya"merepotkan"ucapnya lalu meninggalkan kamar tersebut dengan sorot mata yang sendu

                             ###

  Alara terduduk ditepi ranjangnya, ia menoleh keatas nakas melihat jam wekernya yang menunjukkan angka 8:30 lalu tersenyum lalu merebahkan kembali dirinya diranjangnya
"sehari gak kesekolah gak bakal langsung dikeluarin"

      Klek

         Pintu kamar yang juga terbuka membuatnya kembali terduduk

  "kenapa gak kesekolah? Kamu mau terus terusan ngerepotin saya dengan berada disini? Ha! "

"tapi aku masih lemas kak. Sehari kesekolah juga gak apa apa kok kak. "ucapnya lirih sambil tersenyum ke arah kakaknya-Dirga.

"dasar merepotkan! Turun kebawah, kakak udah siapin makanan buat kita"balasnya ketus sambil berlalu keluar kamar ara

Setelah makan dirga menyuruh ara untuk menyusulnya keruang tamu
"kenapa kak? "tanyanya setelah duduk disamping dirga yang sedang fokus menonton tv
"kakak gak kerja? "

"Alara, sekarang jawab pertanyaan saya. Kemarin kenapa kamu pulang dengan sangat berantakan? "tanyanya setelah mematikan tv dan fokus dengan pembicaraan mereka
"saya capek alara! Jawab pertanyaan saya!apa kamu tiba tiba bisu? Ha! "mendengar bentakan kakaknya membuatnya mengulas senyum tipis

"cuman masalah kecil. Kakak gak perlu khawatir"

"kamu itu merepotkan alara dan saya tidak khawatir sama sekali saya hanya tidak mau sampai harus membuang waktu untuk mengurus masalahmu"

"urus masalah kecilmu dengan baik "lanjutnya lalu berjalan kearah ruang kerjanya

Flashback

Kriiiiingg

Saat mendengar bel tanda bahwa jam sekolah telah usai semua murid berhamburan keluar sekolah tapi tidak dengan alara karna ia akan pulang setelah sekolah sepi.

Ia keluar kelas dengan pelan tapi tiba tiba ia berputar arah dan berlari lari kecil kearah toilet wanita.ia membuka salah satu bilik didalam toilet tersebut guna membuang hajatnya yaitu BAK(buang air kecil)

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang