8.

1.3K 60 3
                                    

"Yang bersih dong alara cantik"mendengar perintah dengan nada lembut tapi penuh penekanan itu alara mengangguk pelan lalu melanjutkan kembali pekerjaannya.

  Benar,saat ini dia berada di apartemen Rio padahal ia juga harus  ke cafe untuk melakukan pekerjaannya sedangkan lelaki itu dengan santai duduk disofa sambil melihat tayangan di TV.
 
  Dia harus membersihkan apartemen rio dengan cepat agar tidak dipecat dari pekerjaannya,ia sangat membutuhkan gajinya itu agar ia dapat keluar dari rumah Dirga ,bukan tanpa alasan jika ia terlambat lagi ia akan dipecat itu karna ia sudah 3 kali selalu terlambat dan membuat Nina memarahinya karna harus menggantikan shift kerjanya.

   Alara bergegas ke arah dapur untuk menyiapkan makanan untuk Mario. Ia tersenyum lega saat selesai menata masakannya di meja makan.

"emmm itu masakannya sudah siap,aku pamit pulang " melihat mario yang kini fokus pada hpnya dengan televisi yang masih menyala alara memberi tahu mario dengan pelan takut pria itu marah jika mengagetkannya dan melihat pria itu tak merespos dengan sedikit keberanian ia memberi tahu mario kembali tapi dengan nada yang lebih tinggi dari tadi.ingin langsung pulang ia juga takut jika pria itu tidak mengijinkannya.

  Braak

"lo berani bentak gue?ha!"

  Alara terlonjak kaget dengan suara bantingan handphone yang tadi dipakainya serta bentakan Mario dan demi apapun nada suara yang tadi dikeluarkannya termasuk nada normal karna pertama kali mengatakannya tadi dia hanya mencicit pelan dan sekarang ia benar benar menyesali nada suara normal yang dikeluarkannya seharusnya ia tetap mencicit pelan sampai Mario menyadarinya sendiri.

"t- t- ti -tidak i-itu aku aku harus p-pa-pamit pulang"

"lo bener bener gak tau diri ya?cuman karna tadi gue bersikap lembut sama lo bukan berarti lo bisa nhelunjak ya!"

"aakkhhh,s- se-sesak!"

  Alara meraup udara sebanyak banyaknya setelah mario melepas cekikan dilehernya.melihat mario yang masih berdiri didepannya ia pun  kembali pamit pada mario.

"gue gak pernah bolehin lo pulang dan selangkah lagi lo maju ninggalin tempat lo,gue pastiin lo bakal nyesel!" dan kalimat itu benar benar membuat alara berhenti setelah ia memasang tas ransel yang ditaruh dibawah sofa.dan benar saja pria itu benar benar tidak mengijinkannya pulang,melihat ke arah jam tangannya ia menghela nafas pelan karna sadar waktunya semakin menipis untuk keperpustakaan dan alara rasanya ingin menangis saat melihat pakian sekolah yang masih melekat ditubuhnya.

  Alara mengumpulkan keberaniannya untuk membalikkan tubuhnya dan menghadap kearah mario "aku harus pulang untuk mengganti seragamku dan ketempat kerjaku dan jelas aku juga tidak diisinkan untuk memakai seragam sekolah selama bekerja jika aku masih disini aku akan benar benar dipecat karna terlalu sering terlambat"keringat dingin bercucuran  dipelipisnya serta tangannya yang dingin dan berkeringan setelah mengatakan kalimat panjangnya itu sebenarnya ia takut jika pria itu membentaknya lagi dan berperilaku kasar tapi ia harus mengatakannya agar tak dipecat dan jika ia benar benar dipecat ia harus kembali mencari tempat kerja paruh waktu kembali dan itu tidak akan sempat karna sebentar lagi ujian nasional akan diadakan,ia harus memakasa otak pas pasannya untuk menerima pelajaran agar bisa lulus dan keluar dari rumah laknat itu.

Mario bingung dengan ucapan alara,kerja?ternyata gadis cupu dan lemah itu bekerja?dia pikir yang bisa dilakukan alara hanya terdiam dan menerima semua perlakuan semena mena orang lain padanya.

   Mario melangkah mendekati alara dan melihat mario yang berjalan mendekatinya alara melangkah mundur sambil memejamkan matanya rapat rapat siap menerima perlakuan kasar pria itu lagi. Mario memutar matanya malas lalu mendengus sebal melihat kelakuan alara dan melihat alara yang terus melangkah mundur ia menarik kerah baju alara sehingga menepis jarak diantara mereka

"gue gak sejahat itu kok,tenang aja gue yang bakal anterin lo,jadi tunggu ya gue mau makan dulu,mubasir kalau dibuang.jadi meningan sekarang lo nemenin gue makan"

Gak sejahat itu? Ingin rasanya alara berteriak didepan wajah mario dan mengatakan bahwa dia adalah pria paling kejam yang pernah dia temui nahkan lebih kejam dari  Dirga dan apa tadi yang pemuda itu katakan?dia yang akan mengantar alara ketempat kerjanya setelah menemani pemuda iblis itu makan?maka bunuh saja sekarang alara! Dan sekali lagi alara hanya dapat berteriak dan mengatakan semua kemarahannya didalam hatinya. Ia tidak memiliki keberanian cukup untuk berteriak dan mencaci maki mario secara langsung.

  Alara duduk dengan resah didepan mario yang terlihat sangat menikmati makanannya dilihat dari tingkah pria itu melahap makanannya dengan sangat lambat sambil memejamkan matanya dengan senyum kecil disudut bibirnya. Dia tidak sebodoh itu untuk tidak dapat mengartikan tingkah bodoh mario bahwa ia sedang mengulur waktu agar alara semakin terlambat. Dan hal selanjutnya yang dilakukannya adalah hal yang mungkin akan disesalinya.

       Braak

         Prang

Tidak,jangan mengharapkan bahwa gadis itu yang menggebrak meja dan melempar semua benda benda yang berada dimeja makan. Alara terus melangkah tidak mempedulikan gebrakan dan suara benda jatuh tersebut. Mario menatap tajam punggung gadis yang berjalan meninggalkannya dengan terburu buru dan sebelum gadis itu berada didepan pintu ia lebih dulu menarik tangan alara dan menyeretnya menuju toilet.

Mario menendang pintu toilet dan menghempaskan tangan alara dengan kasar membuat gadis itu jatuh tersungkur. Ia menyalakan shower dan mengaturnya dengan air dingin. Ia memegang kedua bahu alara yang bergetar hebat dan membantunya berdiri dibawah shower membuat alara menggigil ditengah isakannya.

"ini akibatnya kalau lo gak denger perintah gue alara" alara ingin menjawabnya tapi mulutnya yerasa terkunci dengan dinginnya air.

10 menit,mungkin selama itulah mario mengguyur alara dengan air dingin. Bibirnya sudah terlalu pucat dan kulitnya mengerut dan tubuhnya terasa membeku,alara sudah tak sanggup lagi dan sedikit demi sedikit matanya menutup. Melihat alara menutup matanya perlahan,mario segera mengatur shower dengan air hangat,tepat setelah itu alara terjatuh dan sebelum tubuh gadis itu menyentuh lantai mario dengan sigap menarik alara kedalam pelukannya.

Tbc.....

Eits.. Vote dulu donn sebelum lanjut😇🤗

Sorry for typo dan sekian dulu ya komen dan sarannya saya tunggu
 

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang