"hy "Bruuk
Buku dongeng yang tadinya dipegang oleh alara terjatuh mendengar sapaan tersebut dan buru buru memungutnya kembali
"sorry aku ngagetin kamu ya? "
Alara lalu mendongak menatap orang tersebut karna lebih tinggi darinya sambil memperbaiki letak kacamatanya
Cantik ,
pikirnya dalam hati lalu tersenyum kikuk. Ia tidak pernah berpikir bahwa akan ada seseorang yang mau menyapanya dengan nada lembut dan terdengar tulus ,ya terdengar tulus.
Biasanya ia memang mendengar sapaan dengan nada lembut tapi jauh dari kata tulus dan setelahnya jelas ia akan dibully,anggap saja senyuman manis yang jauh dari kata tulus itu sebagai foreplay untuknya
"hy, kau melamun"
Alara tersadar dari lamunannya setelah ditegur oleh gadis cantik tersebut.
"maaf"
"perkenalkan namaku asmaria kau bisa memanggilku ria tapi bukan riya yang selalu pamer ya" dan pertama kalinya alara tertawa tapi dia masih waswas takutnya gadis cantik didepannya itu juga berniat jahat padanya
"kau manis " mendengar pujian tersebut membuat alara tersipu malu
"dan kau seperti bidadari, terlalu cantik" alara mengatakannya dengan tulus karna gadis itu memang cantik alami berbeda dengan kebanyakan gadis lainnya yang cantik karna make up tebalnya"jadi siapa namamu? Dari tadi aku memperhatikanmu dengan intens tapi kau bahkan tak menoleh sedikitpun"
"alara, tapi kenapa kau memperhatikanku"
"aku suka membaca buku bergenre misteri/trailer dan tadi aku membaca bahwa jika kau memperhatikan seseorang dengan intens maka dia akan menyadarinya, tapi sepertinya kau tidak"
"aku juga suka membaca buku lebih tepatnya dongeng dengan akhir bahagia seperti cerita princess dan pangeran,karna itu akan mengurangi sedikit kesedihanku tapi aku juga sesekali membaca novel yang tentu berakhir bahagia" ia mengucapkan kalimat terakhirnya dengan sangat lirih seakan hanya dia yang dapat mendengarnya. Ria yang menyadari hal itu langsung mengahlihkan perhatiannya dengan bertanya alamat dan kelas alara serta hal hal lainnya.
"ra, gimana kalau nanti kamu kerumah aku soalnya dirumah lagi ada acara "
"gak bisa pulang nanti kan aku harus kerja lagipula kita tidak saling kenal"
"astaga bukannya kau kita tadi sudah saling mengenal dan aku tifak memiliki teman selain kamu karna aku masih baru disini. isin sekali ini aja ya alara ,nanti pulang sekolah kita sama sama ke tempat kamu kerja trus minta isin deh sama bosnya ya ya ya mau ya? "
Melihat tatapan memelas dari teman barunya itu -bisakah ia mengatakan teman karna ria sendiri yang mengatakn bahwa alara adalah temannya- dengan keraguan akhirnya ia memgangguk walaupun ia tahu tidak mungkin bisa memberi isin ,
"yaudah kita keluar yuk udah mau bel masuk nih"
"jangan,kamu murid baru disini jadi kamu pasti gak tau kalau aku sering dibully, kalau mereka liat aku sama kamu nanti kamu ikut dibully"atau mungkin enggak soalnya kamu kan cantik
"jadi kamu mau kita backstreet gitu? Ya ampun alara teman itu gak ada yang kucing kucingan ,kamu anggap aku teman kan? " alara mengangguk saja sebagai jawabannya
"kamu sebenarnya cantik ra tapi kamu terlalu menutup diri dan terlalu nyaman dengan penampilanmu sendiri yang seperti itu"
Mungkin kalimat terakhir yang diucapkan ria terasa pedis bagi orang lain yang mendengarnya tapi tidak dengan alara dia malah tersenyum karna menurutnya seorang teman atau sahabat yang sesungguhnya itu pasti lebih jujur bicaranya dari pada mulutnya berkata A tapi hatinya berkata B dan hal tersebut membuat alara merasa nyaman walaupun mereka baru saja bertemu . Mungkin itu firasat bahwa ria orang yang baik
"ayo keluar, jangan hanya melamun seperti tadi alara dan aku mau kau harus pergi kerumahku nanti ,aku akan menunggumu didepan kelas mu jadi kau harus menunggu sampai aku menjemputmu karna aku akan tetap melewati kelasmu ketika pulang nanti"
Satu hal lagi yang alara tau dari sifat temannya itu atau bisakah ia menyebutnya sahabat, yaitu 'cerewet'
Tbc...
Pendek? Ia maaf soalnya aku lagi buntu dan di part ini tentang alara sama teman barunya dan di part selanjutnya bakal mungkin baru dimulai cerita dari seorang alara
KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings
AcakCuman cerita klasik tentang pembullyan, tapi bully disini itu agak keras. Seorang cewek nerd yang dibully oleh seorang most wanted disekolahnya. Kalau penasaran silahkan dibaca