7.Again

1.3K 55 2
                                    

   Alara memasuki kamarnya dengan senyum kecil terpasang dibibirnya,menelentangkan tubuhnya sambil menatap langit langit kamar ia mengingat obrolannya dengan ria teman barunya itu dengan senyum kecil yang masih terpasang dibibirnya dan tanpa sadar ia telah memasuki alam mimpi tanpa mengganti pakaiannya.

          ###

Plak

Suara tamparan itu terasa nyaring didengar dari dalam toilet, seorang siswa yang baru saja membuka pintu toilet langsung berbalik arah melihat kejadian tersebut dimana seorang siswa terkenal disekolahnya sedang melakukan aksi yang menurut dia serta gengnya menyenangkan tapi tidak dengan siswi yang mendapat perlakuan tersebut dan juga beberapa siswa siswi.

"gue tebak lo pasti ada perasaan kan sama gue makanya lo sok sok an cari masalah sama gue biar gue mgelirik lo" dengan satu tangannya mencengkram erat dagu kecil gadis tersebut sedangkan tangan satunya menjadi tumpuannya pada tembok untuk mengurung gadis tersebut sedangkan gadis itu hanya dapat menggeleng pelan.

"sal, kayaknya cewek ini sombong banget deh, ditanya kok gak jawab sih? Pernah diajarin sopan santun kan?"

"kayaknya dia gak bakal jawab kalau gak dipaksa deh nan, lo bawa alat kesayangan lo kan" tanpa mengalihkan pandangan matanya dari alara Rio bertanya kepada nando dan dibalas dengan dengusan kesal sambil merogoh kantong celananya.

Alara membuang pandangannya kesegalah arah karna tanpa sengaja ia meliht nando membuka celana abu abunya, menatap ke arah Rio lebih tidak mungkin karna ia benar benar takut melihat sorot mata pria tersebut.

Rio terkekeh kecil melihat alara, ia tau alara berusaha mengalihkan pandangan matanya tapi bagaimana lagi ia dan teman temannya bukan orang bodoh yang menyimpan benda kesayangan mereka dikantung celana sekolah dan karna itu mereka menyimpannya di dipaha mereka lebih tepatnya menggunakan sebuah kantong yang dililitkan pada paha dan Memiliki kantong kantong kecil yang benar benar tipis agar tidak ada yang menyadarinya. (bentuknya kayak yang  dimulmed 😅)

Nando memberikan alat kesayangannya kepada rio dengan setengah hati

"lain kali pakai benda lo sendiri dong yo, masa punya gue terus yang lo pinjem"

Mata alara terbelalak sambil menggeleng gelengkan kepalanya,ia merasa tidak percaya dengan alat yang diberikan nando kepada rio.

Takut, sudah jelas.

Tanpa suara alara menangis sambil memejamkan matanya rapat rapat ketika besi dingin dan tajam itu menyentuh pipinya dengan pelan.

"lo masih belum jawab pertanyaan gue tadi? atau perlu gue ulangin, tapi mulut gue capek harus ngulangin pertanyaan yang sama"

"ng nggak, a aa ku nggak s suka sama kamu"

"gue buruk rupa ya sampai cewek kayak lo gak suka sama gue? Tapi gue yakin lo suka sama gue karna lo udah berani ngelawan gue dan lo lakuin itu supaya dapat perhatian dari gue kan? "
Tangan yang tadi digunakan untuk mencengkram erat dagu ara kini beralih menarik salah satu kepangan rambut gadis malang tersebut, sedangkan tangan kirinya yang memegang belati super kecil itu ia arahkan pada ujung ikatan rambut ara.

Alara semakin ketakun,ia takut rio akan memotong rambut panjangnya yang mencapai bawah pinggulnya.

Rio tersenyum miring melihat ketakutan gadis itu dan untuk itu ia akan membiarkan gadis itu bernafas lega karna ikat rambutnyalah yang ia potong dan dengan gesit nando menangkap belati kecilnya yang dilemparkan rio untuknya

Dengan kasar rio membuka kepangan rambut ara membuat gadis itu meringis kesakitan

"lo gak mungkin keluar dengan penampilan kayak tarzan kan? Sekarang lo mau gimana? " dengan nada lembut rio bertanya berbanding terbalik dengan perlakuannya yang sedang mencekik leher ara kuat lalu menghempaskannya dengan kasar, sementara nando masih setia melihat pertunjukan kecil dari sahabatnya itu

Dengan gemetar alara memperbaiki kepangannya yang dirusak oleh rio lalu kepangan satunya lagi ia buka, setidaknya ia harus bersyukur karna hanya satu ikat rambutnya yang dirusak, ia mengepang rambutnya menjadi satu karna hanya satu ikat rambutnya yang masih ada,alara terlihat lebih cantik sedikit karna rambut yang biasanya ia kepang menjadi dua harus ia kepang menjadi satu karna ulah lelaki iblis yang masih setia memperhatikan gerakannya

"nanti pulang bareng gue! Gue pengen lo datang ke apartemen gue" rio mengucapkan kalimat itu dengan nada biasa membiat nando mengernyit heran

"ck! Kalau ditanya ya jawab dong"

"ya mau dijawab gimana orang lo nya gak nanya tapi merintah" dan sudah jelas jawaban itu berasal dari nando

"terserah lah, itu sikembar rempong mana lagi? "

Alara hanya menatap punggung kedua orang tersebut yang keluar dari toilet, ingin sekali ia mngatakan tidak bisa tapi ia tak punya daya selain mengikuti perintah pria iblis tersebut

 
Tbc...

Pendek? Ia soalnya otak lagi mampet gak ada ide lagi ditambah lagi gak jadi dapat libur dari sekolah.. 😥😥😥

Vote ya.... 😊😊😊

Yang vote aku doa in dapat pahala ya... 😊😇😇

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang