4.bertemu

1.5K 75 2
                                    

    Ara menghampiri kakaknya yang sedang makan malam sendirian, ia ingin mengatakan sesuatu tapi menurutnya itu hal memalukan. Ia duduk didepan dirga yang masih menyantap makanannya.

"kak, aku ingin isin keluar kesupermarket sebentar"ucapnya dengan takut takut tapi tak ditanggapi oleh dirga

"kak, aku ingin membeli sesuatu"lanjutnya

"apa yang ingin kau beli? Biar kakak yang membelikannya untukmu"jawabnya datar setelah menyelesaikan makanannya

"tidak perlu, aku bisa membelinya sendiri. Lagipula aku tak ingin merepotkanmu kak. "

"tidak ada bantahan alaraa"dengan tegas dirga mengatakannya

"apa yang ingin kau beli? "

"itu.... Aku sedang datang bulan kak, jadi... "

"kalau begitu kakak akan menemanimu saja. Kau itu bener benar merepotkan" Alara yang pada awalnya tersenyum manis mengira bahwa kakanya mulai perhatian padanya berubah menjadi senyum masam mendengar kalimat terakhir dirga yang diucapkan dengan nada ketus

"kalau aku merepotkan mengapa kakak tidak mengusirku saja? Kakak tidak perlu menemaniku kesupermarket. Biarkan saja aku diculik lalu dijual " ara berbalik dan berlari keluar rumah dengan airmata menetes dari mata almondnya

"aaarrghh!! Kenapa jadi gini sih? "dirga mengacak rambutnya frustasi

                          ###

Didepan supermarket alara menghapus airmatanya sebelum masuk kedalam supermarket membeli barang yang dibutuhkannya

Ia berjalan ke arah halte sambil menenteng kresek putih yang berisi pembalut dan beberapa cemilan.ia memakan cemilannya dengan tenang sambil menatap kearah jalan raya, ia tidak sedang menunggu bis atau angkutan umun karna jarak rumahnya ke supermarket cukup dekat.

"setelah menerima gajiku di kafe aku akan keluar dari rumah kak dirga.itu harus"ucapnya pada dirinya sendiri lalu memakan cemilannya ,bahkan ia tidak sadar bahwa sedari tadi ada orang yang memperhatikannya

Ara melihat kearah jam yang melingkar ditangannya, 8:30malam ,ia tidak terkejut melihat angka tersebut karna ia sengaja berlama lama dihalte tersebut.

"bahkan kakak sama sekali tidak mencariku"ia menghela nafasnya lalu beranjak dari duduknya dan ia terkejut melihat orang yang kini sedang berada didepannya sambil tersenyum seperti biasanya-senyum devil dan ia hanya menunduk sambil memperbaiki letak kacamatanya yang melorot,ia tidak berani menatap orang tersebut ralat ia seharusnya memanggilnya iblis berwajah malaikat.

Tubuhnya semakin gemetar tatkala melihat orang itu kini mencengkram tangannya dengan kuat, dan ia yakin bahwa sebentar lagi pergelangan tangannya akan putus.

"a aa ku ingin pulang"saat mendengar nada bicara alara yang sebentar lagi akan menangis ia semakin menambah mencengkram lebih kuat pergelangan tangan alara

"apa? Aku tidak mendengarmu, katakan lebih keras"ia mengucapkan kalimat terakhirnya seperti mengikuti ucapan Dora di tv lalu tertawa keras.

Dihalte tersebut hanya ada mereka berdua dan keberuntungan untuk mario sedangkan bencana bagi alara karna harus menerima siksaan dari devil tersebut bahkan diluar sekolah sekalipun.

"aku ingin pulang"ucapnya dengan sedikit berteriak lalu tangisnya pun pecah "sakit! Kumohon lepaskan aku"

"kalau begitu biarkan aku mengantarmu pulang"tanpa mendengar jawaban alara sambil menarik tangannya menuju motornya dan untung saja alara sembat mengambil belanjaannya yang berisi pembalut

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang