Kamu selalu jadi yang pertama , meskipun dihatimu aku selalu jadi yang kedua. Memang sedikit memilukan.
***
Hari ini adalah hari kelima Salsha dan Iqbaal berpacaran tentu saja mereka berpacaran karena Salsha lah yang duluan menyatakan cintanya kepada Iqbaal.
Iqbaal si Ketua OSIS mempunyai ketampanan yang menurut Salsha dan cewek cewek lain udah overdosis tapi tidak dengan Steffi,menurut Steffi lebih gantengan Manurios, selain itu Iqbaal juga terkenal playboy hampir seluruh cewek cantik dan populer pernah menjadi pacarnya dan itu semua rata rata cewek lah yang duluan menyatakan perasaannya.Salsha dan Iqbaal layaknya seperti orang tidak berpacaran karena mereka berhubungan hanya sebatas chattingan itupun cuman 2 kali dan Salsha yang memulai duluan ,disekolah Salsha lah yang kadang kadang menemui Iqbaal dikelasnya.
Kini Steffi,Salsha dan Syifa sedang dikolidor sekolah menuju kekantin untuk mengisi perut. Saat mereka tengah asyik bercerita ada seseorang yang memanggil Salsha .
"Salshaa" teriak Aldi lalu menghampiri Salsha
"Kenapa?" tanya Salsha
"Oy Di,lo main tinggal gue aja" oceh Angga tidak terima dengan perbuatan Aldi yang meninggalkannya sendiri di dalam kelas .
Aldi terdiam melihat Angga yang kini berada di sampingnya dengan ocehan tidak jelas, lalu Aldi mengabaikan ocehan Angga itu dan mulai membuka suara lagi.
"Ada yang mau gue omongin"
"Eh gais gue balik ke kelas dulu ,gue lupa tadi Bu Ani nyuruh gue nulis soal yang dia kasih tadi, Byee" Steffi adalah murid kesayangan Bu Ani karena dia murid paling pintar di antara kelas sepuluh.
"Ngomong aja Di" ucap Salsha
"Iqbaal mau putus dan lo gak usah deket deket dia lagi"
"Lo jangan bercanda,ini gak lucu!"
"Kalo lo gak percaya sono lo temuin iqbaal di kantin" balas Aldi lalu pergi meninggalkan Salsha dan Syifa.
Salsha terdiam hatinya sakit seperti ditusuk tusuk . Salsha butuh kejelasan dari Iqbaal tentang hubungannya ini, dengan cepat Salsha menuju ke kantin di iringi dengan Syifa dibelakangnya.
Tiba di kantin Salsha langsung menghampiri Iqbaal yang sedang menyedot minumannya bersama Aldi dan Angga .
"Iqbaal" suara Salsha bergetar menahan air mata
Iqbaal diam tidak perduli ,memainkan ponselnya.
"Baal aku mau ngomong sama kamu"
Iqbaal memasukkan ponselnya ke saku celananya lalu berdiri di hadapan Salsha.
"Kita putus!"
Cuman dua kata itu yang iqbaal ucapkan kepadanya lalu pergi meninggalkan Salsha tetapi Salsha lebih dulu menahan tanggan Iqbaal sebelum dia pergi.
"Baall pliss"
"Lo denger ? Kita putus!"
Kini air mata Salsha sudah jatuh ,dia sudah tidak bisa menahannya lagi karena ini sangatlah menyakitkan.
"Ke..ke na paa.. ba..aal" isak Salsha
"Gue bosen sama lo"
"Tapi gue sayang sama lo gue cinta sama lo ball"
"Gak Nanya!" balas Iqbaal
Iqbaal menghempas kasar tangan Salsha ,membuat Salsha hampir terjatuh .
"Lo kasar banget jadi cowok!" Syifa menatap tajam Iqbaal,Aldi dan Angga,membuat Aldi dan Angga bergelidik ngeri
"Ayo Sal,lo gak usah nangisin cowok kasar kayak dia"
Syifa menuntun Salsha yang sedang menangis untuk menuju ke kelas . Sampai dikelas tangisan Salsha semakin pecah,jelas di kelas hanya ada Steffi karena murid yang lain masih dikantin karena guru rapat. Tangisan Salsha membuat Steffi terkejut lalu menoleh ke sumber suara tersebut.
"Steff " ucap Salsha lalu memeluk Steffi
"Lo kenapa Sal? Kok nangis sih" sahut Steffi khawatir
"Iqbaal Steff.."
"Iqbaal kenapa?"
"Gue putus sama dia" kini tangisan Salsha semakin pecah di pelukkan Steffi
"Dasar! Playboy cap gajah" oceh Steffi
"Udalah Sal, lo gak boleh nangis gini karena cowok kayak dia"
"Iya Sal ,gue sedih liat lo kayak gini" sahut Syifa yang segera memeluk Salsha
"Senyum dong Sal"
Akhirnya tangisan Salsha pun mereda dan Salsha menghapus air matanya,lalu tersenyum.
***
Kini Iqbaal sedang melamun didalam kelas tidak mendengarkan atau memperhatikan Ibu Sri yang sedang menjelaskan pelajaran.
"IQBAAL RAMADHAN COBA JELASKAN APA YANG SUDAH SAYA JELASKAN TADI!" teriak Ibu Sri
"Saya gak tau buk" sahut iqbaal
Sebelum Ibu Sri berteriak lagi dan mengomel , Iqbaal sudah lebih dulu berdiri dan pergi meninggalkan kelas. Aldi dan Angga melongo melihat Iqbaal yang tiba tiba meninggalkan kelas.
Diluar kelas Iqbaal berjalan menelusuri koridor,ke adaan koridor sekarang sepi. Tiba tiba Iqbaal di kagetkan oleh dua makhluk aneh yaitu sahabatnya .
"Elah ni dua curut ngapai ngikutin gue?" sewot Iqbaal
"Ga, kok sahabat lo nyebelin banget sih?" tanya Aldi ke pada Angga
Takk.. Angga menjitak Aldi membuat Aldi meringis " Eh ege dia juga sahabat lo"
Iqbaal terkekeh melihat kelakuan sahabatnya,lalu ia mengedarkan pandangannya seketika iqbaal terdiam dan fokus pada satu titik , ada seseorang yang sedang memasang sepatu didepan perpustakaan yang tidak jauh dari nya, orang itu adalah Steffi . Setelah selesai memasang sepatu Steffi berdiri dan matanya langsung bertemu dengan mata Iqbaal, dengan cepat Steffi mengalihkan pandangannya . Steffi tersentak kaget karena ada seseorang yang menepuk bahunya seketika Steffi menoleh ke belakang mendapati Salsha yang menyengir sok polos.
Aldi dan Angga yang tadi mengoceh tidak jelas kini memperhatikan pandangan Iqbaal.
"Cieeee ngeliatinn mantaannn " heboh Aldi dan Angga,membuat Iqbaal terkejut .
Iqbaal melihat Aldi dan Angga tajam,Iqbaal sangat malu karena Steffi dan Salsha sedang berjalan kearahnya yang pastinya mereka mendengar apa yang Aldi dan Angga katakan tadi,lalu Iqbaal memutuskan untuk pergi. Aldi dan Angga tertawa bahagia melihat respon Iqbaal .
"Emang iya Iqbaal tadi ngeliatin gue?" tanya Salsha yang kini sudah di hadapan Aldi dan Angga.
"Siapa?" balas Angga
"Iqbaal"
"YANG NANYA!"
" Geer chyin" ledek Aldi ala ala bencong
"Yuk! Cabut Di"
Aldi dan Angga pergi berjalan melewati Steffi dan Salsha dengan gaya sok ganteng ,membuat Steffi dan Salsha melongo. "Dasar! Nyebelinn" batin Salsha
*BanyakTypoDimana-mana😂
*JanganLupaVoteYa😆
KAMU SEDANG MEMBACA
From Nothing To Something
Teen Fiction" Memang gue benci saat dimana lo yang awalnya tidak berarti apa-apa , kemudian perlahan membuat rasa nyaman dan harapan tetapi nyatanya hanya sementara. Dan setelah lo pergi ,gue seolah olah kehilangan sesuatu " - Steffi "Kamu ikuti kata hati,jang...