Cinta?
Apa itu cinta?
Ku tak pernah mengenalnya, bahkan merasakannya seumur hidupku.
Lalu sebenarnya apa itu cinta?
Kata orang, cinta tiba pada saat pandangan pertama,
Yang lain bilang, cinta datang kerena terbiasa,
Lalu, apakah jatuh cinta sakit rasanya?
Apa rasanya sakit seperti ketika aku terjatuh saat belajar bersepeda bersama ayahku saat aku masih kecil dulu?
Atau lebih sakit daripada itu?
Kata orang, jatuh cinta itu indah.
Seperti ada ribuan kupu-kupu di perutmu saat dia menatapmu.
Katanya lagi, jatuh cinta dapat membuatmu lupa segalanya.
Jatuh cinta pun juga dapat membuat mu merasa seperti kau dan pujaan hatimu sedang berada dalam sebuah pertunjukan kisah romantis, dan hanya kalian berdua yang menjadi pemeran utama.
Kau sebagai tuan Putri, dan ia sebagai Ksatria tampan berbalut baju zirah yang turun dari kuda gagahnya.
Yang lain? Ah yang lain tidak begitu berguna.
Kalau benar seperti itu rasanya jatuh cinta, bisa jadi... aku sedang jatuh cinta sekarang.
Aku tak tau kapan tepatnya rasa itu mulai tumbuh di hatiku yang bodoh ini.
Ya. Hatiku ini sungguh bodoh bukan main.
Bisa-bisanya aku jatuh hati pada kekasih orang lain.
Keduanya merupakan pasangan kekasih impian seluruh jagat sekolah.
Oh sungguh malangnya hati bodoh ku ini.
Ia tampan, kekasihnya juga rupawan.
Tidakkah itu terdengar begitu klasik?
Seorang Upik Abu mencoba merebut pangeran dari dekapan seorang putri cantik tapi pendengki?
Lalu apa yang salah?
Toh juga Upik Abu akhirnya dapat menyingkirkan putri pendengki itu dari hati sang pangeran tampan.
Ah, aku terlalu berlebihan.
Tidak... tidak....
Kenyataannya, ia bukan seorang pangeran,
Kekasihnya pun bukan putri jelita berhati pendengki,
Lalu... aku pun bukan Upik Abu.
Sejujurnya, aku tak ingin membicarakan tentang hal ini lagi.
Lalu? Mengapa kau tulis ini?
Ah kau seperti tidak tau kebiasaan ku saja....
Aku seorang yang labil,
Aku juga seorang yang cepat lupa.
Biarlah rasa ini terlupakan, tenggelam diantara kenangan menyakitkan lainnya karena dimakan berjalannya waktu.
Aku ingin menuliskannya sehingga saat aku sudah lupa akan rasa ini, aku dapat mengenangnya..
Mengenang apa? Toh kau juga tak pernah membuat kenangan bersamanya...?
Ugh.. itu sedikit menyakitkan hatiku.
Ya. Aku memang tidak membuat kenangan bersamanya. Aku hanya ingin mengenang rasa jatuh cinta pertama kalinya dirasakan pada seorang gadis yang berhati bodoh
Ah, satu lagi,
Aku ingin mengucapkan selamat pada dia.
Dia adalah seorang yang beruntung—atau mungkin malah malang kerena telah menjadi pujaan hati pertama oleh gadis berhati bodoh ini.
Semoga dia dan kekasihnya tidak tertimpa musibah...
Dan semoga hati bodohku ini dapat kembali berlayar lagi untuk menemukan tempat singgahan sementara atau tempat terakhir untuk berlabuh.
-Cirebon
28Nov2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Murahan
De TodoKau tak perlu membaca ini. Sungguh. . Ini hanya tentang aku yang terbangun di tengah malam yang kelam lalu menatap rembulan. Atau tentang dia yang tak pernah tau aku menggilainya dalam diam. Atau tentang rasa yang tak dapat ku lukiskan. . . Aku tak...