"Pegangan, kalo enggak lo bakal jatuh."
Karena gugup Alena hanya berpegangan pada tas sekolah Alsa. Di perjalanan tidak satupun dari mereka yang berbicara, hingga mereka telah sampai di depan rumah Alena.
"Makasih." ucap Alena setelah turun dari motor Alsa.
"Sepeda lo bakal balik sore nanti."
"Iya." ucap Alena sambil mengangguk. Kemudian Alsa menyalakan mesin motornya kembali lalu meninggalkan halaman rumah Alena.
Alena langsung menuju ke kamarnya. Dia masih tidak percaya, dia benar-benar diantar oleh Alsa sampai di depan rumah. Sesampainya di kamar, HP Alena yang ada di tas sekolahnya berbunyi menandakan ada pesan masuk.
Nabila
Len, udah nyampe rumah belum?
Gue udah nyampe rumah nih.
Lo pulang jadi gimana?
Aduh maaf ya tadi gak bantuinAlena
Udah, kenapa?
Oke gak papa Nab.Nabila
Hah cepet banget? Gimana
sepeda lo? Lo pulang
naik apa?Alena
Gue pulang dianter Alsa,
ternyata dia gak ngelantur tadi.
Sepeda gue katanya bakal dia
benerin.Nabila
Hah? Demi apa?Incoming Call from Nabila
Tiba-tiba ada notif telfon dari Nabila, Alena langsung mengangkatnya.
"Halo?"
"Len! Lo beneran di anterin Alsa?"
"Iya, kenapa sih?"
"Hahaha, kaget aja! Gimana rasanya?"
"Rasanya apa?"
"Bisa peluk-peluk Alsa di motor! Wangi gak dia?"
"Hah? Peluk-peluk? Enggak ya! Mana ada gituan. Orang gue cuman pegangan ke tas dia kok."
"Hahaha, 'kan siapa tau gitu."
"Enggak lah! Udah ah, gue mau mandi dulu. Bye!"
"Eh, jangan lupa di print tugasnya!"
"Iyaaa."
"Oke, bye."
"Bye."
Alena menggeleng membayangkan kelakuan Nabila, dia meletakkan HP nya di atas meja. Lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.
--••--
Alena terbangun dari tidurnya ketika bel rumahnya berbunyi. Alena melirik jam, sekarang pukul 03.15 sore. Dia langsung berjalan menuju pintu rumah lalu membukanya.
"Hai. Maaf ganggu, ini benar alamat rumahnya Alena?" tanya perempuan itu. Dia terlihat dua tahun lebih tua dari pada Alena.
"Oh iya, saya Alena."
"Nah. Kakak kesini mau nganterin sepeda lo itu yang udah diperbaiki." Alena melirik ke belakang perempuan itu. Ternyata benar, sepedanya telah kembali dengan keadaan baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Him?
Teen FictionBerawal dari pertemuan singkat antara Alena si gadis ceroboh dengan Alsa si murid baru, di depan gerbang sekolah. Alena lama kelamaan terbuai oleh perasaannya sendiri ketika Alsa kadang kala berbuat baik terhadapnya. Tetapi tak jarang juga sifat Als...