BAB 10

4.7K 686 96
                                    



Desember, minggu ketiga.


Jungkook tahu yang dilakukannya ini sia-sia, menatap bias salju yang luruh perlahan pada pelukan bumi. Nafasnya berhembus dalam dingin yang mecekat hingga membuat uap hangat membumbung pada kaca jendela dan meninggalkan buram. Pada kaca itu Jungkook tulis semua ridunya, rindu yang selalu utuh hanya pada satu nama.


Kim Taehyung dan janjinya...


Bertahun-tahun Jungkook menunggunya, menunggu kabar dari Taehyung yang tampak seperti delusi baginya. Karena semua seolah sengaja tak mau mengingatnya. Bahkan ibunya. Ibunya yang dulu begitu cantik mulai tampak menua, wanita itu kini bahkan terlihat begitu rapuh. Dan itu karena dia memilih untuk mengabaikan sahabatnya, menganggapnya tak ada, lalu memilih untuk menyakiti hatinya sendiri dengan segalanya.


Jungkook sangat mengerti ibunya, ibunya dan semua sikapnya yang terkadang memang keterlaluan. Ibunya dan semua hal yang begitu dijaga. Dan mereka adalah satu dari sekian hal yang ikut ibunya jaga. Taehyung dan bibi Kim. Semua hanya tahu ibunya marah pada mereka lalu mengusirnya. Mereka hanya tahu itu namun tak pernah akan mengira jika sebenarnya diam-diam ibunya berusaha mencari keduanya. Tapi, itu terlambat...


Dan keterlambatan itu memperburuk segalanya.



[][][]




"Kau tidak sarapan, Jungkook?" suara ibunya yang lirih membuat Jungkook terpaksa harus menoleh sekilas pada Luhan, wanita cantik itu sudah berdiri disampingnya, mengusap lembut puncak kepalanya dengan senyum yang entah bagaimana terasa begitu menyakitkan baginya.


"Aku bisa makan disekolah, aku sudah terlambat." Ucap Jungkook singkat sambil menepis tangan Luhan.


Hubungan keduanya memang tak pernah bisa dianggap baik, Jungkook dan Luhan memang selalu seperti itu meskipun terkadang keduanya terlihat begitu saling menyayangi. Ibu dan anak itu, entah bagaimana mendefinisikan keduanya, dua orang yang sama-sama keras kepala itu terlalu sulit untuk mengatakan isi hati masing-masing. Terlampau sulit...


Terutama untuk Luhan, dia seorang ibu. Ibu yang gagal karena selalu saja menyakiti perasaan anak semata wayangnya bahkan sebelum Baekhyun serta Taehyung hadir dalam kehidupan mereka. Ya, sujah sejak lama perasaan canggung itu ada, Luhan menyayangi Jungkook. Tentus saja, dia sangat menyayanginya, Jungkook adalah sebagian dari jiwanya, malaikat kecilnya yang begitu dia sayangi dengan segenap jiwa raganya. Namun, sayangnya dia tak pernah sekalipun memeluk erat Jungkook dengan sebagaiana mestinya sebelum kejadian itu, dia terlampau sering mengabaikannya hanya untuk bekerja dan bekerja. Lalu, saat dia menyadarinya Jungkook sudah terlalu jauh untuk dia rengkuh.


Terlalu jauh...




[][][]



RASA [KOOKV] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang