BAB 13

4K 672 202
                                    


Mengacuhkan flip ponselnya yang berkedip berdering sejak tadi, dengan ransel yang cukup besar tergantung dipunggungnya pemuda tampan dengan senyum menawan itu tengah mengusap lembut rambut seorang bocah kecil yang tampak menangis tersedu dihadapannya.


"Hei, kenapa kau menangis adik kecil?" bocah kecil itu mendongak, membersit hidungnya yang sudah mengeluarkan ingus lantas mengkerjab sebelum menjawab. "Hiks...ibuku menghilang! Hiks..."


Jungkook─pemuda itu tersenyum. "Bagaimana jika hyung bantu mencari ibumu?"


Senyum itu merekah, membawa anggukan atusias diwajah bocah kecil yang tengah kehilangan ibunya lantas pekikan kaget saat Jungkook mengangkat tubuh kecil itu dalam gendongannya.


Melalui peron-peron yang tampak ramai Jungkook berjalan sambil menatap wajah bocah kecil itu, bocah kecil yang mengingatkannya pada dirinya sendiri. Dirinya yang kehilangan ibu untuk selamanya, dan Jungkook tak ingin hal itu terjadi pada bocah ini.


Februari itu Jungkook kembali tersenyum, ia kembali tersenyum setelah tiga tahun berlalu sejak kematian sang ibu yang begitu dia kasihi. Menatap sepasang ibu dan anak yang saling berpelukan dengan senyum bahagia kedua dan hal itu secara ajaib membuat hatinya ikut menghangat. Saat ia memutuskan pergi ada begitu banyak pertimbangan yang harus dia pangkas secara keji. Begitu banyak hal dan Taehyung adalah satu-satunya yang ada ditempat pertama.


Namun, sekarang disinilah ia kembali. Busan, tepatnya di sebuah desa kecil yang masih menyimpan sebagian hatinya, sebagian hatinya yang entah masih tersisa atau sudah berserakan menjadi puing-puing asa yang tak lagi tersisa.


"Halo," Jungkook mengangkat panggilan telepon sembari mengamati bunga-bunga sakura yang tampak mulai menguncup. "Aku sudah sampai, kenapa kau khawatir sekali." Berjalan melalui jalan-jalan setapak yang tak begitu berubah meski tiga tahun telah berlalu, langkahnya yang tegas berhenti saat ia melihat sebuah toko kecil yang dulunya bekas milik ibunya dengan pandangan sendu.


"Jungkook, hei.. kau masih mendengarkanku kan?"


Suara di line sebrang membuat Jungkook terkesiap, dengan kekehan yang dipaksakan ia menjawab. "Ya, aku mendengarkanmu. Eunha."




[][][]




Tiga tahun lalu adalah tahun terberat bagi Jungkook, kehilangan sosok ibu, kehilangan harapan tentang Taehyung, dan semua kehilangan itu membuat Jungkook menjadi tak memiliki satupun alasan untuk hidup. Namun, semua kehilangan itu tak lantas membuatnya menyerah. Ia masih bertahan, karena hatinya masih cukup tangguh untuk menggapai Taehyung. Ya, demi Taehyung yang entah bagaimana keadaannya sekarang dia akan bertahan.


Lalu, sore itu sehari setelah ia menabur abu ibunya pada laut lepas seorang laki-laki datang kerumahnya. Laki-laki bermarga Jeon sama seperti dirinya. Laki-laki yang mengaku sebagai pamanya.


"Jungkook, apa kau Jungkook?" dengan wajahnya yang tampak tak begitu ramah laki-laki itu bertanya, Jungkook bahkan tak berniat mempersilahkan laki-laki itu masuk dan malah membiarkan mereka berdiri berdapan didepan rumahnya. "Ya, siapa anda?"

RASA [KOOKV] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang