Sketch 1
.
.
.
"Apa yang sedang kau lakukan? "
Jimin menoleh menatap Taehyung yang ikut mendudukkan dirinya di lantai ruang gudang kosong yang biasa mereka pakai untuk menghabiskan waktu mereka bersama, menyaksikan tangan cekatan Jimin yang sedang menggambar sebuah motor sport yang pernah Taehyung lihat di majalah yang dibaca oleh temannya. Jimin hanya diam sambil memperlihatkan gambarnya pada Taehyung.
"Woah, kau menggambarnya dengan sempurna."
"Ini belum sempurna. Akan lebih sempurna saat aku benar-benar mengendarainya suatu hari nanti." Ujar Jimin sambil kembali menarik buku sketsanya dari tangan Taehyung.
Jimin sesaat terdiam lalu menoleh ke arah Taehyung yang masih duduk memandangnya. Taehyung sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Jimin walaupun Jimin menatapnya dengan tatapan bertanya.
"Jangan menatapku seperti itu! Kau membuatku takut."
"Kenapa?"
"Aku mulai berpikir yang tidak-tidak karenamu!"
"Aku hanya penasaran, bagaimana wajahmu nanti jika kau benar-benar bisa mewujudkan impianmu menjadi idol, apa kau akan tetap tembam seperti ini?"
Jimin tertawa dengan pernyataan Taehyung. "Tentu saja aku akan jadi lebih tampan. Aku akan diet ketat dan melatih otot-ototku hingga semua gadis melirik ke arahku."
"Jangan menyiksa dirimu! Kau bisa mati jika memaksakan semua itu."
"Kau tenang saja, bukankah kau akan menjadi partnerku nanti? Kita akan menjadi seorang idol bersama-sama. Aku, kau, Jin Hyung, Namjoon Hyung, Yoongi Hyung, Hoseok Hyung, dan Jungkook-ie."
Taehyung kembali terdiam sembari menunduk menatap lantai yang baru saja disapu oleh Seokjin sebelum ia dan yang lainnya pergi. Ada yang mengganjal dalam hatinya, seolah sesuatu itu membuatnya bungkam untuk beberapa saat.
"Kau kenapa lagi?"
"Tidak, aku hanya berpikir, apakah orang-orang seperti kita bisa menggapai mimpi kita yang sangat tinggi itu? Contohnya saja aku, aku tak punya apapun, bahkan keluarga saja aku tidak punya."
Jimin menghela nafas mendengar ucapan Taehyung. "Kim Taehyung, sampai kapan kau akan berhenti mengira jika aku bukan keluargamu? Ibuku adalah ibumu, ayahku adalah ayahmu, para hyung dan Jungkook adalah saudaramu, kau butuh keluarga semacam apa lagi? Apa kami tidak cukup untukmu?"
Taehyung mengangkat kepalanya kembali menatap Jimin, kali ini senyuman mengembang di biirnya. Jimin menepuk bahu Taehyung sambil ikut tersenyum hingga membuat matanya semakin menyipit. Taehyung merangkul bahu Jimin seperti biasanya lalu membalik halaman lain dari buku sketsa milik Jimin hingga menampilkan halaman baru.
.
.
.
"Kau bisa menggambarku?"
.
.
.
.
.
VOMMENT JUSEYO
KAMU SEDANG MEMBACA
Squiggle (Jimin Ff)
Fanfiction(Cerita lengkap) "Hidupku tak jauh dari goresan-goresan tak berbentuk...Aku merindukan kalian semua." Ini adalah kisah pendek dari kehidupan singkat Park Jimin... Kisah tentang sakitnya kehilangan yang membuat kehidupan Park Jimin berakhir di sebuah...