........Jangan lupa tinggalkan jejak......
.
.
.
Suasana gudang itu terasa sangat hening saat ini meskipun terdapat tujuh orang namja di sana. Keadaan canggung kini tengah melanda mereka, apalagi Jimin dan Jungkook yang duduk di lantai sedangkan yang lainnya duduk di sofa bekas berwarna hitam yang ada di tengah ruangan. Mereka berdua merasa seperti seorang terdakwa di hadapan para hakim yang siap mengadili mereka.
"Kalian masih ingin diam?" Tanya Seokjin selaku yang paling tua dari segi umur sambil melayangkan tatapan datar namun dinginnya pada kedua orang itu.
"Bukan kami yang memulainya, hyung. Teman-teman Jimin Hyung yang mengajak kami untuk bolos dan merokok di bawah jembatan." Jawab Jungkook, Jimin menyikut Jungkook untuk menutup mulutnya namun Jungkook masih tidak mengerti.
"Jimin, Jungkook, kalian itu masi murid sekolah, umur kalian masih terlalu muda untuk hal-hal yang bodoh seperti itu." Seperti biasa, saat seorang Kim Seokjin bicara serius, tak ada yang bersuara sama sekali.
"Apa jika kami sudah cukup umur kami bisa melakukannya? "
Hal itu dikecualikan bagi Jungkook. Jimin kembali menyikutnya untuk benar-benar menutup mulutnya. Apa sih, Hyung? Protes Jungkook yang masih juga belum peka terhadap keadaan. Hoseok yang duduk di samping Namjoon hanya bisa menahan tawa menatap tampang kesal Jungkook.
"Jungkook!!"
"N-ne?"
"Bisakah kau berpikir sedikit lebih dewasa? Kami melarangmu melakukan itu hanya untuk menjagamu agar kau tidak rusak sepertiku!" Yoongi membuka suaranya. Pria itu menatap Jungkook dengan pandangan yang mengerikan, dan itu berefek terhadap Jungkook yang menunduk menatap lantai. Yoongi adalah satu-satunya yang bisa membuat seseorang terdiam dengan ucapannya yang jarang namun cukup pedas untuk didengar. "Aku tidak mau kau menjadi seorang yang rusak pertiku, kau pikir menjadi sampah masyarakat itu menyenangkan? Sekali lagi kau melakukannya, aku pastikan wajahmu babak-belur saat kau bangun!" Ancam Yoongi.
"Kau juga, Jimin!" Jimin yang tadinya ingin tertawa kembal terdiam oleh tatapan tajam lainnya dari Namjoon.
Setelah persidangan kecil itu dibubarkan oleh Namjoon, Jimin dan Jungkook memilih untuk duduk di sofa dan membiarkan para hyung mereka pergi. Wajah Jungkook yang kesal serta Jimin yang hanya diam membuat Taehyung mendatangi mereka sambil tertawa.
"Bagaimana? Kau masih penasaran bagaimana rasa rokok itu, Jungkook-ie?" Tanyanya sambil mendudukkan dirinya di antara Jimin dan Jungkook. Jangan merusak diri kalian!
"Kau juga pernah melakukannya, hyung."
"Ya, itu benar! Kau pernah diam-diam mencoba meneguk Soju milik paman Hwang waktu itu." Jimin membenarkan.
"Aaah, itu sudah sangat lama."
"Tetap saja, kau juga masih belum cukup umur saat itu. Bahkan kau lebih kecil dari Jungkook."
"Heheh, kau benar juga."
"Bagaimana rasanya?" Tanya Jungkook penasaran.
"Hmm, rasanya enak. " Jawab Taehyung, "bagaimana jika kita mencobanya."
.
.
PRAAAANK.
.
.
.
.
"KIM TAEHYUNG!! "
.
.
.
Taehyung, Jimin, dan Jungkook terperanjat saat mendengar terakan Yoongi dari luar. Mereka tidak menduga jika Yoongi tidak benar-benar pergi dari tempat itu.
"A-aniyo, hyung!! Aku hanya bercanda, aku masih anak yang baik!!"
Jimin dan Jungkook tertawa kecil melihat Taehyung yang kelagapan sendiri.
.
.
.
.
.
VOMMENT JUSEYO...
KAMU SEDANG MEMBACA
Squiggle (Jimin Ff)
Fanfiction(Cerita lengkap) "Hidupku tak jauh dari goresan-goresan tak berbentuk...Aku merindukan kalian semua." Ini adalah kisah pendek dari kehidupan singkat Park Jimin... Kisah tentang sakitnya kehilangan yang membuat kehidupan Park Jimin berakhir di sebuah...