Squiggles 2
,
,
,
Suasana pagi tak seperti yang diharapkan banyak orang, hujan turun masih dengan lebatnya membuat kebanyakan orang malas untuk melakukan aktivitas di luar ruangan. Lain halnya dengan Jimin yang memilih untuk menghabiskan waktunya di teras rumah sakit, membiarkan angin dingin menyentuhnya tanpa ragu-ragu. Tangannya masih saja betah dengan mencoret-coret bukunya. Entah sudah berapa helai yang ia coret setiap harinya, biasanya jika buku itu sudah penuh, dia kan membuangnya lalu memintanya lagi kepada perawat untuk ia coret kembali. Jimin baru akan berhenti jika ia sudah benar-benar lelah atau diwaktu tidurnya.
"Jimin-ssi! Ayo masuk ke dalam ruanganmu! Di sini sangat dingin, kau bisa sakit nanti." Ajak Jiyeon pada Jimin.
Jimin menatap wanita itu sekilas lalu mengemaskan buku dan penanya lalu berlalu begitu saja tanpa ada sepatah katapun. Ia kembali ke kamarnya dan duduk di atas tempat tidur untuk melakukan apa yang tadi sempat tertunda, kali ini ia menggunakan crayon berwarna biru dan mencoret-coretnya lagi layaknya anak kecil yang baru pertama kali memegang alat tulis. Dia mencoretnya ke sembarang arah hingga kertas buku itu berubah warna dari yang semulanya putih menjadi coretan benang kusut yang dak ada maknanya bagi orang lain yang melihatnya.
"Hyung, aku akan segera datang." Gumamnya, tentu saja terdengar oleh Jiyeon yang tak jauh darinya.
"Jimin-ssi! Saatnya minum obat."
Jimin lagi-lagi memandang Jiyeon sesaat lalu mengabaikannya.
"Kau bisa lanjutkan setelah kau minum obat!" Masih saja tidak ada tanggapan. "Ini, kau minum dulu obatmu."
Jiyeon menyerahkan sebutir pil dan segelas air putih ke arah Jimin. Lagi dan lagi, Jimin memandang sekilas ke arah Jiyeon walau pada akhirnya ia menerimanya dan meneguknya dengan cepat. Jiyeon tersenyum tipis ke arah Jimin.
"Baiklah, kau bisa melanjutkan lagi apa yang sebelumnya kau lakukan."
Jiyeon keluar dari ruangan itu meninggalkan Jimin dengan dunianya yang tak pernah bisa dimasuki oleh siapapun.
Jimin menatap kepergian Jiyeon dengan tatapan datar sebelumnya. Secara tiba-tiba, Jimin terisak dalam diamnya sambil menatap pintu ruangannya ditutup. Jimin terus menangis menyaingi hujan yang turun dengan derasnya dengan awan hitam yang terus menggantung di atas langit.
.
.
.
"Aku merindukan kalian semua..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.VOMMENT JUSEYO
KAMU SEDANG MEMBACA
Squiggle (Jimin Ff)
Fanfiction(Cerita lengkap) "Hidupku tak jauh dari goresan-goresan tak berbentuk...Aku merindukan kalian semua." Ini adalah kisah pendek dari kehidupan singkat Park Jimin... Kisah tentang sakitnya kehilangan yang membuat kehidupan Park Jimin berakhir di sebuah...