Kutermenung diujung batu.
Melihat bunga-bunga cantik yang mulai layu.
Bukan lagi ragaku yang bernyanyi sendu.
Namun nafasku yang tersengal pilu.Langkah berikutnya ia datang.
Namun, tidak lagi untuk membuat tenang.
Lembayun itu jauh menghalau di tengah padang.
Masih berkilah tentang keberadaan sang bintang gemilang.Yang jauh semakin menjauh.
Mencari jarak bersikukuh teguh.
Meski kini telah berlalu,
sayang seribu sayang sungguh...
Mulut ini tercekat membisu.Masa itu kini telah hilang,
Hilang ditelan zaman,
Sang pencipta menarik jua, menarik jua yang dicinta.
Tarik sini, tarik sana,
Tinggal sesak dada yang dirasa.
Memang yang sudah pergi,
Tidak lagi sanggup kembali.Indri.S
31 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu yang Memahami Cinta
Poetry[Kumpulan puisi yang didedikasikan untuk kalian yang memahami cinta] Kudambakan cinta seperti dongeng pelipur lara Kudambakan cinta yang kan menghapus segala duka Tak khayal kuberlari, merintih, terluka, dan merana Kini bukan cinta yang kurasa, ju...