Sang Ratu berlenggak di atas karpet merah.
Kamera polaroid mencari titik terindah dari gayanya.
Meski mengabadikan momen sekali seumur hidup itu, dia tetap tersenyum.
Palsu dan tidak mungkin bisa dipercaya.Layaknya Cinta yang hanya sekali pakai,
Tercium harum parfum penuh kebohongan di irisnya.
Dia menari di atas derita dan tawa, tak sadar akan dilema pembawa kesedihan.Rinan-rinan dan rintik rintik,
Kata kata kalbu tanpa koma atau titik.
Berbelok mencari sesuatu yang tidak pernah diketahuinya.
Air mata dan kesedihan perolehan dari topeng itu."Jangan mencari aku lagi"
Takdir dan keinginan yang saling bersimpuh diri.
Melangkah lagi dan melangkah lagi, karena cintanya telah dibawa mati.—Cinta dan Pemiliknya—
8 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu yang Memahami Cinta
Poesia[Kumpulan puisi yang didedikasikan untuk kalian yang memahami cinta] Kudambakan cinta seperti dongeng pelipur lara Kudambakan cinta yang kan menghapus segala duka Tak khayal kuberlari, merintih, terluka, dan merana Kini bukan cinta yang kurasa, ju...