11

19 3 0
                                    

Angin semilir menghadirkan luka dihatiku,
Waktu yang berjalan menggores kenangan indah kita,
Air mata yang jatuh menghapus semua kisah,
Cinta dalam bentuk apa yang bisa terus dikenang?

Kita hanya berjalan pada arah setapak,
Melompati ubin demi ubin kepedihan yang menerjang,
Kita menghancurkan tembok penghalang bernama restu,
Dan berakhir pada sebuah dunia fantasi penuh egoisme.

Dinding bernama waktu itu tidak bisa kita hancukan,
Dia menarik segalanya, segalanya yang bernyawa,
Dia berjalan tanpa tahu siapa yang ditinggalkannya,
Dia sang kejam yang menghancurkan harapan.

Kau hanya tertidur saat bunga-bunga cantik mengelilingimu,
Rotasi waktu berhenti padamu,
Kau tersenyum abadi,
Seperti waktu,
Kau tidak tahu apa yang sudah kau tinggalkan...

Untukmu yang Memahami CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang