Vote and Coment guys!
***
Mata Rain menyipit. Begitu juga dengan Dyo. Bola basket berada di hadapan mereka masih dipegang erat oleh guru olahraga mereka. Padahal kelas mereka berbeda. Rain di 11-2A IPA dan Dyo di 11-5A IPA. Tapi entah kenapa pelajaran olahraga mereka bersamaan.
Rain dan Dyo tidak suka sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi jika seluruh murid perempuan SMA Hen Ran menunggu hal ini. Karena mereka bisa melihat dengan jelas dua pangeran kembar itu.
Apalagi nama orang tua mereka dan kakek nenek mereka yang sudah melejit di sana. Siapa yang tidak kenal pasangan Lenya-Adrian dan Kerelya-Raditya?
Tidak salah jika Rain dan Dyo dibanggakan di SMA Hen Ran.
FIT!!!
Bunyi peluit terdengar, Rain dan Dyo langsung sigap mengambil bola itu.
Dyo lebih dulu menangkap bola itu lalu berlari menghindar. Rain berdecik. Ini yang ia tidak suka. Jika harus melawan adik kembarnya sendiri. Walaupun hanya main-main tapi itu tetap membahayakan Rain maupun Dyo.
Rain hanya ketua Osis di sana.
Sedangkan Dyo?
Dyo ahli dalam semua permainan olahraga. Ketua dari Ekstrakulikuler Paskibra di sekolahnya ini fisik dan mentalnya sudah terasah dari dulu. Apalagi dulu Dyo memang menyukai game. Tidak salah jika ia selalu menang dipermainan virtual maupun real.
Dan Rain harus memutar otaknya.
Syut!!
Jtak!
Bola itu meleset, Dyo dengan sigap mengambil bola itu dan ia lempar lagi.
Masuk!!
"Three point!"
"YEAAYYY!!!"
Dyo sukses mencetak angka lagi. Rain mengatur napasnya lalu mengelap keringat yang membanjiri seluruh tubuhnya. Padahal baru lima menit bermain tapi Rain sudah kelelahan. Apa ia sudah lama tidak bermain fisik?
Bukan.
Jika dibandingkan Dyo yang hiperaktif, Rain bukan apa-apa. Rain hebat dalam pelajaran namun payah dalam hal fisik. Itupun jika dibandingkan dengan Dyo.
"Gua menang lagi," ucap Dyo sambil melempar handuk kecil pemberian fansnya tadi pada Rain, "Gua tahu lu capek Rain, jangan sok nutup-nutupin deh."
Dyo memang sudah muak dengan keahlian Rain untuk bersikap tenang dengan wajah datarnya itu. Diajarkan oleh siapa sebenarnya? Pap Adrian tidak seperti itu. Maksudnya tidak setenang Rain. Apa Rain bukan anak Pap dan Mam? Jika benar, Dyo juga bukan anak mereka dong! Ah pikiranmu selalu ngelantur Dyo.
"Siapa?"
"Elu!"
"Engga tuh," jawab Rain cuek, "Ke ruang Osis dulu."
Dyo mengerang, "Sok sibuk!"
"Samanya!"
"Setidaknya kesibukan gua itu masih bisa buat menghela napas," jawab Dyo sebelum Rain pergi meninggalkannya.
Rain berdecak sebal, pantas saja Rain dijuluki sebagai Prince of Snow. Sifatnya memang dingin begitu sih. Dyo jadi bingung kenapa dulu Alexa bisa jatuh hati pada Rain begitupun sebaliknya.
Jika memikirkan Alexa, gimana kabarnya ya? Sudah 9 tahun sejak mereka berpisah saat itu. Dyo masih ingat bagaimana perasaan Rain dan Alexa yang sebenarnya. Sejak dulu Dyo merasa Rain dan Alexa memang sudah terikat oleh benang merah. Walaupun jarak memisahkan mereka sampai sekarang, Dyo yakin suatu saat, mereka pasti dipertemukan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
4. Dear Anak Kembar: Rain Audyo [HIATUS]
Teen FictionSMA Hen Ran. Setelah kisah cinta antara Lenya dan Adrian yang terjadi di sana kini beralih kepada anak kembar mereka. Rain dan Audyo yang tercatat sebagai siswa di SMA Hen Ran. Akankah mereka menemukan kisah cinta mereka di sana? Apalagi, Rain yang...