Bagian 17.

234 21 0
                                    

You can find many typo in here

So, i'm sorry guys!

*

"Bayu kenapa tidak jadi pindah?" Tanya Rain ketika ia dan Dyo berada di halaman belakang rumah mereka. Bermain dengan Nadine.

"Bukan engga jadi, tapi di undur," koreksi Dyo, "Dia bilang ada sesuatu jadi Ayahnya bilang mereka akan pindah saat kenaikan kelas 12."

"Begitu?"

"Tapi, gue sudah minta Bayu buat main ke Jakarta waktu new year nanti, Mam juga minta Bayu main."

"Memang waktu new year kita mau ngapain?" Tanya Rain yang membuat Dyo merengut.

Kenapa ranking satu angkatan selama tiga semester bisa selemot ini?

"Kan ada acara di kantor Yolio," jawab Dyo jengkel.

Nadine tertawa sampai tidak menyadari tangannya sedikit menjambak rambut Rain yang duduk di bawah, "Kak Yain lucu!"

"Aduh Nadine!"

Nadine yang duduk di kursi kembali menyisir rambut Rain. Mereka sedang bermain salon-salonan dengan berbagai mainan alat-alat yang biasa ada di salon berantakan di samping Nadine tepat di hadapan Dyo yang juga duduk di bawah.

"Kak Io ambil itu!" Tunjuk Nadine pada salah satu mainannya.

"Nih!"

"Rambut Kak Rain mau diapain, Nadine?"

"Telcelah Adin, kan Adin tukang salonnya!" Jawab Nadine.

Dyo tertawa, "Bikin Kak Rain jelek, Adin, biar fansnya beralih pada Kak Dyo."

Rain menatap Dyo datar.

*

*

*

Dear Anak Kembar: Rain Audyo

*

*

*

"Lu nyadar engga si kalau Adara suka sama lu?"

"Gue juga yakin Adara suka sama lu,"

"Gimana lagi? Deketin lah! Respond! Adara itu kan termaksud cewek cantik di sekolah kita."

"Nyesel lu nyia-nyiain Adara."

"Gue tau lu masih nunggu cinta pertama lu, Rain. Tapi, buka dikit lah buat Adara atau yang lain?"

Rain memandang foto Alexa kecil yang terpajang di nakas. Ia sedikit menghela napas ucapan Alvien dan Deva terus terngiang di kepala Rain selama ini. Dan, apa yang dikatakan Alvien dan Deva ada benarnya juga.

Adara mencintai Rain dengan sungguh-sungguh.

Untuk apa ia masih menunggu?

Tapi... Alexa, dia....

Rain menatap ponselnya. Tepatnya, gantungan yang masih tergantung di sana. Dengan berat hati ia mencabut gantungan akrilik hello kitty itu.

Napasnya terasa sesak. Ini jalan yang benar menurut Rain setelah berpikir berulang kali.

Rain sudah mencoba memantapkan hatinya untuk mengikhlaskan Alexa walau ia kadang selalu goyah akan hal itu.

Tapi, sekarang ia sudah cukup yakin.

Ia yakin sekarang.

Rain memang harus mengikhlaskan Alexa.

Ia mengambil kotak persegi berwarna pink yang Alexa dulu berikan padanya. Menatap barang-barang pemberian Alexa nanar lalu menyimpan gantungan itu di sana.

4. Dear Anak Kembar: Rain Audyo [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang