Sehun masih termenung sejak sambungan telepon diputus sahabat nya 5 menit lalu. Perasaan - perasaan yang timbul setiap berhubungan dengan Chanyeol membuat konsentrasinya hilang entah kemana.Dulu sekali tidak begini, namun entah kenapa sejak dua tahun lalu perasaan yang seharusnya tidak dilibatkan dalam persahabatan mereka mulai menguasai hati Sehun. Ya, Oh sehun sahabat Chanyeol sejak sekolah menengah itu mencintai lelaki tiang dengan senyum idiotnya itu.
Sehun bukannya tidak pernah berusaha melupakan perasaan itu, ia bahkan sudah hampir gila karna berusaha menyangkal perasaannya, usaha menghindari dan mengurangi intensitas pertemuan yang dijalani saat awal-awal perasaan itu tumbuh seakan sia - sia. Cinta itu ternyata tumbuh kian dalam dan pada akhirnya Sehun menyerah untuk menyangkal hatinya, ia harus mengakui bahwa ia begitu mencintai sosok indah itu.
Walau demikian Sehun tidak cukup berani untuk membiarkan Chanyeol tahu tentang perasaannya, mengenal Chanyeol begitu lama membuat dia tahu bagaimana chanyeol memiliki kekhawatiran yang besar tentang hal apapun yang berhubungan dengan komitmen, Sehun bahkan masih ingat sekali saat suatu malam ia yang datang ke tempat tinggal Chanyeol menemukan seluruh ruangan tempat tinggal anak itu gelap gulita, ia sempat berpikir bahwa mungkin Chanyeol belum pulang dari cafe sehingga ia berniat untuk menunggu saja. Namun belum sempat ia menyalakan lampu ruang tamu, ia mendengar isak tangis menyayat hati yang berasal dari kamar tidur Chanyeol yang juga gelap.
Tanpa sempat berpikir Sehun langsung saja masuk dan tepat seperti apa yang ia khawatirkan. Ia menemukan Chanyeol tengah meringkuk dipojok ruangan yang gelap sambil menangis, tangisan yang bahkan mampu membuat seisi ruangan terasa begitu menyesakan.
Flashback On
Sehun perlahan-lahan mulai menjangkau sosok itu, setiap langkahnya terasa begitu lemas hanya karena mendengar tangisannya.
Sehun menjatuhkan lututnya tepat dihadapan sosok rapuh itu berada.
"Hikss .. Hikss .. "
........
Hiks ...
"Chan .... Ada apa?"
Sehun bahkan membuka suara terlalu lirih saat mengatakannya, telapak tangannya mengalun untuk mengusap punggung bergetar chanyeol.
"Hiks ... Se..hun .. "
Chanyeol mengangkat kepala perlahan dan menemukan muka pucat sehun yang menatapnya khawatir.
Bukan jawaban yang keluar dari mulut chanyeol, ia malah terisak semakin dalam. Sehun memutuskan tidak bertanya lagi dan memilih untuk merengkuh tubuh bergetar itu dalam-dalam.
Mereka bertahan pada posisi demikian hingga satu jam kemudian, sehun tidak peduli saat kakinya mulai keram karena terlalu lama berjongkok. Informasi yang secara putus - putus disampaikan chanyeol disela tangisnya, cukup membuatnya tidak sampai hati untuk melepas rengkuhannya pada tubuh chanyeol.
Informasi yang sekarang menjadi benang kusut dalam otaknya.
Dimulai dari penjelasan chanyeol tentang ayah yang menyingkirkan ia dan ibunya saat ia kecil demi tidak dihapus namanya dari daftar calon pewaris bisnis raksasa yang dimiliki kakeknya, kakek yang bahkan sama sekali tidak pernah menganggap atau mengakuinya sebagai seorang cucu karena ia begitu menentang pernikahan ayah dan ibu nya dulu.
Kala itu adalah kali pertama Chanyeol bercerita tentang masa lalunya yang ternyata begitu menyakitkan, Sehun sendiri tidak bisa tidak terperangah saat mendengarnya. Saat chanyeol bercerita bagaimana ayahnya yang memutuskan meninggalkan istri dan anaknya setelah menyerah dengan tekanan yang orang tuanya ciptakan. Ia akhirnya tidak mampu untuk mempertahankan dan bertahan bersama orang-orang yang selalu bersamanya selama lebih dari 12 tahun, terbiasa hidup dengan harta berlimpah membuat benteng pertahanannya hancur setelah ia merasa terpuruk melalui kehidupan yang sulit.
Dan pada akhirnya cerita pelik itu pun harus berakhir dengan Chanyeol kecil dan ibu nya yang tersisihkan, Chanyeol tau sekali bahwa ibunya begitu hancur kala itu, namun ia tetap berusaha terlihat tegar di depan Chanyeol yang saat itu masih berada di tingkat akhir sekolah dasar.
Di usia demikian Chanyeol tidak berarti tidak bisa mengekspresikan apa yang ia rasakan, dia sangat marah, dan ingin membenci ayahnya. Namun ia juga begitu naif untuk tetap berharap bahwa ayahnya akan kembali kepada mereka dan kembali hidup bersama-sama.
Namun penantian bodoh terhadap ayahnya tidak pernah datang dan kenyataan menyesakkan itu seolah tidak cukup untuk mempermainkannya.
Setelah 4 tahun ia mulai bisa melupakan angan-angan itu, Chanyeol malah harus kehilangan satu-satunya orang yang berarti dalam hidupnya.
Ibu nya pergi selama - lamanya setelah berjuang dari sakit yang datang tiba-tiba, chanyeol tidak pernah tahu kesedihan yang dirasakan Ibunya benar-benar membuat Ibunya lemah hingga menggerogoti kesehatan perempuan cantik itu ...
Diusia 16 tahun Chanyeol akhirnya sendirian.
Setelah waktu-waktu kelam berlalu, Chanyeol mulai menata hidupnya kembali. la hidup dengan baik, kadang bertingkah bodoh, selalu tertawa, dan menjalani hari-hari sulitnya tanpa mengeluh. Ia juga bertekad tidak akan membenci ayahnya meski ia juga benar-benar berusaha untuk tidak mengingatnya lagi. Itu janji terakhir sebelum lbu nya menghembuskan nafas terakhir, dan Chanyeol akan sungguh-sungguh menepatinya.
Kembali ke Sehun yang akhirnya tersadar dari cerita panjang yang berhasil ia putar kembali dalam ingatannya, ia menyadari bahwa sosok dalam pelukannya tidak lagi menangis. Dan suara dengkuran kecil memberi tahunya bahwa sepertinya Chanyeol sudah tertidur di dadanya. Ada rasa lega saat ia mengetahui hal itu. Tanpa berlama-lama Sehun mulai mengangkat tubuh tinggi itu ke tempat tidur disisi kanannya dan meletakkan Chanyeol secara hati-hati diatasnya.
Sehun masih bertahan pada posisinya di sisi ranjang sambil mengamati wajah tertidur chanyeol yang damai. Sesekali sisa-sisa isakan itu masih terdengar dari mulut chanyeol dan itu membuat Sehun mengingat kembali fakta terakhir yang sempat keluar dari bibir Chanyeol dan fakta tersebutlah yang sepertinya menjadi penyebab utama tangis menyesakan chanyeol tadi.
Hiks .. Hiks .. Sehun di-dia jahat se.. hiks .. kali. Benar-benar jja- hat, hiks ..
....................
Setelah ak.. Hiks aku melupakannya hiks .. dia datang lagi hiks.. hiks.. Hiks ..
.................
.................
A-ku pikir di-dia menyesal
Hiks..Hiks .. aaaku pi-kir hiks ..
dia mau minta ma-aff hikss...Sehun tetap tidak bersuara, hanya saja pola usapan tangannya dipunggung Chanyeol menjadi lebih cepat seirama dengan getaran dari tangis orang didepannya.
Hiks..hiks..
Di-dia bilang di-dia menn .. hiks..hiks menjodohkanku dengan seseorang hiks! Dia bilang hiks .. Ka-karena hiks ak..aku anaknya hiks .. aku haruss hiks melak-kukannya hiks..Dan kali ini sehun benar-benar kehilangan kata-kata.
Di..dia bilang aku.. Aku harus melakukannya hikss.. kare-na hikss.. dia bilang i..tu satu - satunya cara hikss.. untuk hikss.. menyelamatkan perusahaannya hikss.. hiksss....
Dia benar - benar jahat kan Sehun?
Hikss.. Dia benar - benar jahat!!Flashback off
Sehun selalu mengingat kejadian waktu itu seakan-akan itu baru terjadi kemarin, meski sehari setelahnya Chanyeol sempat berkata padanya untuk melupakannya, tapi itu tetap saja tidak bisa berhenti membuatnya khawatir.
Perasaan cinta yang ia simpan selama beberapa tahun membuatnya ingin melindungi Chanyeol. Sehun sempat berpikir untuk menemui ayah Chanyeol, tapi Chanyeol begitu keras kepala melarangnya. Tidak habis akal, Sehun bahkan sempat mencari - cari informasi tentang keberadaan ayah Chanyeol, tapi itu terasa sia -sia karena hingga detik ini ia bahkan tidak tau bagaimana rupa orang itu.
Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK
FanfictionChanyeol pikir... Tidak akan ada hidup yang lebih sedih dari hidup yang ia jalani saat ini. Tidak ada cinta yang lebih menyesakkan dari pada sebuah kisah cinta yang ia saksikan di masa lalu. Tidak ada kegelapan yang lebih gelap dari sudut kamarnya...