Dark (4)

1.2K 116 8
                                    

Chanyeol baru saja selesai membuat sarapan saat bel apartementnya berbunyi, ia yang memang sudah rapi dengan pakaian kerjanya bergegas membukakan pintu bagi siapapun yang ada di balik pintu apartementnya.

"Wahh hyung! Kenapa datang pagi sekali"

"Aku memang sengaja datang pagi-pagi. Apakah kau belum selesai?" Kris menengok keadaan apartement  Chanyeol sebentar sebelum menatap manik bulat Chanyeol.

"Sebenarnya sudah siap, hanya aku berencana sarapan dulu sebelum berangkat? Apa hyung sudah sarapan? Kalau belum bagaimana kalau hyung ikut sarapan bersamaku?" Chanyeol menawari dengan semangat, yang tentu saja di iyakan Kris dengan senang hati.

___________________________________

"Jadi Hyung akan pergi hari ini?" Tanya Chanyeol sambil tangannya sibuk memasang sabuk pengaman ketika mereka hendak berangkat.

"Iya.. Jadwalnya dipercepat, karena ada sedikit masalah disana, jadi aku perlu mengurusnya sendiri"

Chanyeol menengok saat mendengar helaan nafas berat Kris, ia mengerti pasti berat bagi Kris menjalankan tanggung jawab sebagai pemilik perusahaan besar yang tersebar di beberapa negara.

"Semangat Hyuung, Hyung pasti bisa! Hyung kan orang yang hebat, itu sebabnya Hyung diberi pekerjaan yang hebat"

Hati Kris menghangat seketika ketika mendengar kata-kata penyemangat dari Chanyeol, ditambah saat melihat senyum menyengat Chanyeol yang penuh ketulusan. Tanpa sadar Kris ikut tersenyum dibuatnya.

"Kau selalu bisa membuat hati Hyung menghangat Chanyeol... Tiga bulan tidak bisa melihatmu aku rasa itu jauh lebih sulit ketimbang mengurus seribu pekerjaan yang sulit"

"Hahahha.. Hyung, berhentilah membuat si Chanyeol yang bodoh ini besar kepala (Sambil menunjuk dirinya sendiri). Lagipula Hyung, kita tetap bisa saling melihat bukan! Hyung bisa Video Call denganku kapan saja, jadi tidak perlu khawatir, Okee!"

"Haha.. Oke!!" Kris benar-benar lega dibuatnya.

.........

"Aku jadi benar-benar tidak sabar!" Kris menggumam lirih sambil mengamati Chanyeol yang sibuk mengamati jalan yang mereka lalui.

_____________________________________

"Terima kasih Hyung, Semoga perjalanannya berjalan lancar oke!" Chanyeol menyemangati sekali lagi ketika mobil Kris sudah terparkir sempurna di depan cafe"

"Chanyeol!......"

"Ne?"

"Berjanjilah kau akan menerimaku saat aku kembali nanti!" Kris menatap manik bulat Chanyeol yang menatapnya polos. Alis mata Chanyeol naik sebelah karna bingung, Chanyeol jelas tak bisa mengetahui kondisi apa yang terjadi saat ini ketika Kris menatap intens kepadanya.

"Heeh?" Chanyeol berusaha memperjelas, tapi sepertinya Kris tidak berencana menjawab kebingungan Chanyeol.

"Berjanjilah Chanyeol!"

.......

"Ahhh iya, pasti Hyung!" Menyerah berpikir, Chanyeol pun mengangguk dan memberi senyum terbaik kepada Kris.

Kris melepas sabuk pengamannya sesaat ketika ia memangkas jarak antara dirinya dan Chanyeol yang masih setia duduk di jok sebelah, ia memeluk Chanyeol untuk beberapa saat yang lama.

Chanyeol? Ia pun menyambut pelukan kris sambil mengusap punggung lebar Hyung-nya tersebut, gerakan alami setiap Kris meminta sebuah pelukan yang bagi seorang Chanyeol adalah pelukan penyemangat. Jadi ia tidak pernah keberatan, tidak sampai detik Kris merubah gerak tubuhnya dan mencondongkan wajahnya ke wajah Chanyeol. Detik-detik dimana Kris menyongsong wajahnya adalah detik-detik dimana Chanyeol berpikir keras untuk membaca situasi, tepat saat ia mampu memahami maksud Kris, dengan sisa waktu yang ia miliki melihat jarak mereka yang kian deket, dengan reflek ia pun menengok kesamping tepat saat bibir Kris berlabuh di pipi Kanannya.

Mereka terdiam untuk beberapa saat, Chanyeol terlalu sibuk dengan kepanikannya. Serta Kris yang kaku saat menyadari perbuatannya atau mungkin kecewa karna Chanyeol seperti menolak untuk dicium.

........

Cukup lama untuk membuat Kris menjauhkan wajahnya dari Chanyeol, Chanyeol yang sejak tadi menahan nafasnya pun kini dapat bernafas dengan normal kembali.

........

"Ba-baiklah H-Hyung, aku pa-mit dulu ya! Chanyeol mengatakannya tanpa memandang ke arah Kris, kalau bisa, ia ingin cepat-cepat saja menghilang dari hadapan Kris, ini benar-benar canggung baginya.

" Baiklah...."

" Maaf untuk yang barusan..." Kris mencoba memahami Chanyeol yang terlihat begitu panik, jadi tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan selain mengatakan hal itu.

"Ah.. Oh.. I-iya hyung, hati-hati...
Semoga pekerjaan Hyung berjalan lancar" Pamit Chanyeol tanpa memandang balik mata lawan bicaranya, ia pun bergegas membungkuk dan berlalu kedalam kafe sesaat setelah ia keluar dari mobil Kris.

Kris tidak bergerak sama sekali, jika tadi perasaannya cukup tenang saat Chanyeol menyemangatinya. Saat ini, rasanya benar-benar buruk berpisah dengan Chanyeol dengan kondisi seperti ini.

"Kris.. Kau bodoh sekali.." Gumamnya datar sambil melajukan mobilnya meninggalkan cafe tempat Chanyeol bekerja.

TBC


Note: Adakah yang menantikan kelanjutan Dark? Pertama-tama Mian karena baru bisa update sekarang, dan ini lebih singkat dari chapter sebelumnya. Cuma mau bilang kalau akhir-akhir ini aku begitu sibuk sehingga sulit untuk konsisten updatenya. Chapter depan semoga ngga sampai sengaret ini. Aku akan lebih berusaha!

Terima kasih sudah meninggalkan jejak disini!

DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang