"Kau memangnya dari mana tadi?" Sehun kembali memberondong Chanyeol dengan pertanyaan begitu Chanyeol meletakan sarapan darurat yang baru ia buat ke hadapan Sehun."Heeh?"
"Chan.. Kau itu dari mana tadi? Kenapa sampai tidak mengunci pintu heem?"
"Ohh.. Aaa, tadi aku ke minimarket seberang hmmm.. tapi ternyata yang disana belum buka, jadi terpaksa aku mencari minimarket yang lain"
"Kau ini kebiasaan, walaupun kau mau keluar sebentar, tetap saja kau perlu mengunci pintu"
"Iya..iya.. Kali ini aku mengaku salah Tuan Oh, lain kali aku pasti tidak akan lupa mengunci pintu lagi. Jadi jangan cemas oke?" Chanyeol meyakinkan begitu melihat ke khawatiran di mata Sehun.
"Kau ini dasar!!" Sehun tidak berkutik begitu menatap mata merajuk Chanyeol, ia meraih telapak tangan Chanyeol yang tergeletak dimeja makan tidak jauh dari telapak tangannya"
"Telapak tanganmu berkeringat? Apa kau sakit? Bagaimana kalau kau izin kerja saja hmm?"
"Tidak Hun.. Aku baik - baik saja...... Bagaimana kalau kita berangkat sekarang, kita juga sudah terlambat bukan!" Chanyeol melirik jam dipergelangan tangannya demi mengalihkan pembicaraan.
"Humm.. Baiklah, tapi berjanjilah.. Jika kau tidak sehat, segera minta izin Kai atau kabari aku segera, oke?"
"Siappp Bos"
Mereka pun meninggalkan apartement Chanyeol seperti rutinitas hari-hari biasa, berjalan menuju halte bus yang akan mengantar mereka ke cafe tempat Chanyeol bekerja dengan saling bergandengan tangan. Chanyeol mengamati jari-jarinya yang menyatu dengan jari-jari Sehun yang hangat. Meskipun ia merasa bahagia sama seperti hari-hari sebelumnya saat mereka bergandengan tangan, rasa tidak nyaman mengingat cincin pemberian Kris yang ada di sakunya tidak bisa hilang sebagaimanapun ia ingin mengabaikannya.
Dan andai Chanyeol sedang tidak cemas dengan pikirannya sendiri, ia pasti bisa melihat dengan jelas bagaimana mobil yang sangat ia kenal sedang terparkir apik dibahu jalan di seberang apartementnya.
Mobil Kris...
Dengan pemiliknya yang terlihat terkejut dengan pemandangan yang baru dilihatnya. Tanpa sadar ia mengepalkan tangannya di gagang setir ketika melihat dua telapak tangan itu saling bertautan dengan eratnya.
"Siapa laki-laki itu? Apa hubungannya dengan Chanyeol?"
Ia meraih handphone yang tergeletak sembarangan di kursi kosong disebelahnya tanpa melepaskan pandangan dari 2 pemuda yang berjalan semakin menjauhinya.
"Cari tau tentang laki-laki itu. Dan apa hubungannya dengan Chanyeol. SEGERA!"
______________________________________Meskipun seharian ini cafe terbilang tidak cukup ramai tapi Chanyeol tidak dapat memungkiri bahwa hari ini ia merasa cukup lelah, masalah yang sedang ia hadapi membuatnya benar - benar pusing. Dan setelah berpikir keras seharian, ia pun memutuskan untuk meluruskan segala permasalahannya saat ini juga.
"Hallo... Sehun? Kau dimana?" Chanyeol sedang berdiri di depan lokernya dan bersiap mengambil ransel saat panggilan teleponnya tersambung dengan Sehun.
"Aku masih dikantor.. Apakah kau sudah selesai?"
"Hmm iya, Kai memberi izin cafe tutup lebih awal hari ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK
FanfictionChanyeol pikir... Tidak akan ada hidup yang lebih sedih dari hidup yang ia jalani saat ini. Tidak ada cinta yang lebih menyesakkan dari pada sebuah kisah cinta yang ia saksikan di masa lalu. Tidak ada kegelapan yang lebih gelap dari sudut kamarnya...