"Apa kabar Chanyeol?"Chanyeol mendongak seketika begitu mendengar suara laki - laki yang ada didepannya terasa tidak asing di telinganya. Dan ketika ia memberikan atensinya sepenuhnya pada orang tersebut, ada campuran rasa terkejut dan kebingungan yang menambah kekalutan pikirannya.
"K-kris.. Hy-yung??"
"Ia ini aku, kau pasti terkejut bukan?" Kris tersenyum sumringah ketika menemukan wajah bingung Chanyeol yang sepertinya sudah ia prediksi sebelumnya.
"Hhyung.. Ta-tapi.. Sedang apa hyung disini?"
"Dia adalah laki - laki yang akan menikah denganmu Chanyeol" Bukan Kris yang menjawab, ayah Chanyeol lah yang menjelaskan keberadaan Kris disini.
"Sepertinya kau sangat terkejut, duduklah terlebih dahulu. Dan Tuan Park, bisakah anda melepaskan tangan anda pada Chanyeol? anda membuatnya ketakutan!"
Tuan Park yang mulanya mencengkeram kuat lengan Chanyeol, langsung melepas genggamannya ketika melihat raut tidak suka dari Pria muda didepannya. Ayah Chanyeol membawa duduk Chanyeol di bangku yang berhadapan dengan tempat duduk Kris, untuk beberapa saat tidak ada satu orang pun yang bicara, Chanyeol juga tengah berusaha meredakan tangisannya. Ia jelas bingung bagaimana bisa Kris mengenal Appa-nya, dan bagaimana bisa ia menjadi laki - laki yang akan dijodohkan dengannya.
"Sudahlah, berhenti menangis.. Kau jelek sekali kalau menangis Chanyeol!" Kris berusaha bercanda demi menenangkan tangisan laki - laki yang lebih muda dua tahun darinya. Sedang Tuan Park sendiri terlihat cukup kaget begitu melihat bagaimana halusnya Kris terhadap anaknya, ia jelas tidak pernah tau sedekat apa hubungan CEO yang pernah bekerja sama dengan perusahaannya itu dengan Chanyeol.
"H-hyung.. Appa.. Ada apa ini? A-aku benar-benar tidak mengerti?"
"Kau tidak bisa bertanya dalam keadaan menangis seperti itu Chanyeol. Berhenti menangis, kau itu laki - laki jadi jangan cengeng!" Tuan Park tidak bisa bersabar ketika Chanyeol tidak juga berhenti menangis, Chanyeol yang mendengarnya hanya bisa menundukan kepalanya kembali sambil terus mengusap air matanya yang tidak mau berhenti.
"Tuan saya rasa anda tidak perlu berada disini lagi, anda jelas hanya membuatnya semakin takut. Urusan kita sudah selesai sekarang, saya akan menyuruh Sekretaris saya untuk menyelesaikan urusan perusahaan anda" Kata - kata penuh intimidasi kembali di lontarkan Kris ketika ia semakin jengah dengan tingkah ayah Chanyeol yang terlihat tidak peduli sama sekali dengan anaknya sendiri.
"A-ah.. Baiklah, sepertinya saya hanya semakin menggangu disini, saya akan pergi sekarang. Chanyeol Appa akan pergi, bersikap baiklah oke!" Tuan Park yang merasa diintimidasi pun akhirnya memutuskan menyingkir, sebelum dia benar - benar pergi ia menyempatkan diri mengusap kepala Chanyeol.
"Aku mungkin terlihat kejam Chanyeol, tapi percayalah ini baik untukmu dan hidupmu" dan tuan Park pun benar - benar meninggalkan Chanyeol yang lebih ingin menangis begitu mendengar kata laki - laki tak berperasaan itu yang sayangnya adalah Appa kandungnya sendiri.
"Aku sudah bilangkan, berhenti menangis. Kau akan membuat mata bulatmu terlihat tidak baik nantinya" Kris menyeka air mata Chanyeol dengan jempolnya dan karena tindakan tersebut akhirnya atensi Chanyeol tertuju pada Kris.
"H-hyung.. Kenapa k-kau bisa mengenal appa-ku?"
"Apa kau benar - benar ingin tahu? "
Chanyeol tidak menjawab, ia hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban."Appa-mu rekan bisnisku dulu.. Sebelum perusahaannya bermasalah dan akhirnya dia berhutang banyak kepadaku"
"J-jadi benar Appa-ku menjadikanku jaminan atas hutang-hutangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK
FanfictionChanyeol pikir... Tidak akan ada hidup yang lebih sedih dari hidup yang ia jalani saat ini. Tidak ada cinta yang lebih menyesakkan dari pada sebuah kisah cinta yang ia saksikan di masa lalu. Tidak ada kegelapan yang lebih gelap dari sudut kamarnya...