A/N: Sebelumnya tolong baca sampai bagian akhir. Karena menyangkut lanjut tidaknya cerita ini.
.
.
.
."Tunggu aku ahjussi! Ahjussiiii!"
Seorang namja tinggi dengan rambut hitam, bermata bulat, telinga runcing seperti fairytale, dilengkapi dengan bibir ehm katakanlah cipokable, sedang berlari-lari mengejar bus yang baru saja berjalan sambil berteriak seperti orang gila.
Tap
Tap
Tap
"Tunggu Ahjussiiiiiiiiii!"
Brum!
Seperti mengejeknya, bus tersebut malah melaju lebih kencang. Membuat pemuda berparas tampan nan manis ini berhenti berlari, sambil membungkuk dengan nafas terengah ia menggerutu sebal.
"Mengapa ahjussi itu tidak mendengar sih?"
"Bodoh"
Park Chanyeol nama dari laki-laki yang sudah berolahraga secara tidak sengaja karena tertinggal bus, menoleh kesal pada si pengkritik dadakan menyebalkan yang berada di samping kirinya.
Ekspresinya begitu angkuh, sambil bersidekap pongah. Membuat Chanyeol tahu bahwa ia tidak akan pernah akur dengan orang yang kini masih bersender pada mobil merah sportnya.
Memang parasnya tampan tapi berkebalikan dengan attitude nya yang sangat amat buruk.
"Apakah aku meminta komentarmu eoh?" Ucap Chanyeol sinis sambil melonggarkan dasi kemudian membuka dua kancing atas kemeja karena gerah.
Bungsu dari Park tersebut tidak menyadari bagaimana laki-laki yang dianggapnya menyebalkan itu meneguk ludah susah payah melihat leher jenjang putihnya yang berkeringat. Tak lupa dengan muka memerah serta deru nafas cepat membuatnya terlihat sexy seketika.
'Shit mengapa orang asing ini bisa membuatku horny?!'
Namja tersebut hanya menggelengkan kepala, secara mengejutkan berjalan kearah Chanyeol dengan cepat. Chanyeol tak sempat untuk menghindar.
Grep!
Genggaman erat dengan tarikan kuat orang didepannya menuju mobil sport merah yang dari tadi terparkir, membuat Chanyeol panik.
"Hey kau mau apa?!" Berteriak ketakutan, namun orang ini hanya diam. Membuatya gelisah.
'Apa aku akan diculik?! Tolong Channie! Eommaaaa!!' batinnya, sambil berusaha memberontak sekuat tenaga.
Tapi rasanya sia-sia, kekuatan mereka tak sebanding. Namja ini begitu kuat seperti Hulk dibandingkan Chanyeol yang kekuatannya bagai Spongebob.
Cklek
Bruk!
"Ouch!"
Meringis sakit ketika didorong keras masuk ke mobil, bagaimana bisa tubuhnya diperlakukan bagai barang ringan yang bisa dibanting seenak jidat?
Laki-laki aneh berwajah bagai angry bird(karena alisnya yang menukik makanya Chanyeol menjulukinya seperti itu) kini sudah masuk dan segera menjalankan mobilnya.
Yang tentu saja membuatnya makin panik, berteriak histeris "Stop! Stoooop! Kalau mau culik orang jangan aku! Aku ini miskin- hhhmmmpp!"
Bungkaman tangan besar (yang ia akui iri karena kekasarannya berbeda dengan kulit tangannya yang halus) pada mulut serta hidung sekaligus, memang menghetikan racauan tapi tetap saja Chanyeol merasa sesak.
Berusaha melepaskan, ia memukul menarik-narik keras tangan tersebut ketika pernapasannya makin sesak.
"Aku akan menjawab dan melepaskan bekapan ini jika kau tenang, bisa?" Namja tinggi berbicara santai, namun tatapan tajamnya yang berkata 'Turuti atau kubunuh' membuat Chanyeol mengangguk-anggukkan kepala.
Setelah Chanyeol menuruti perkataannya, barulah ia melepaskan bekapan tersebut.
"Fuah!" Menghirup nafas sebanyak-banyaknya, Chanyeol mendelik sebal. Ia bisa terbunuh tadi.
Setelah nafasnya teratur Chanyeol bertanya ketus."Mau kemana kita?"
Yang mengemudi melirik datar, menjawab singkat. "Sekolah"
Menampakkan ekspresi tak mengerti. "Hah? Maksudmu?"
"Bukan hanya tingkah lakumu yang idiot, tapi otakmu juga sama buruknya eh?"
"Yak!" Berteriak tak terima sambil berusaha memukul si angry bird yang bisa dihindari dengan mudah.
"Bisakan kau pelankan suaramu?"
"Jangan mengalihkan topik! Jawab pertanyaan ku!"
Laki-laki yang diperkirakan lebih tinggi dari Chanyeol itu hanya memutar mata. Ia hanya tidak suka orang disampingnya terus berteriak seakan-akan ia tuli.
"Lihat seragamku"
Mengerutkan kening bingung. Chanyeol menuruti perintah orang disampingnya.
Memperhatikan seragam yang dipakai si namja tinggi. Blazer berwarna darkblue. Dengan kemeja merah maroon disertai dasi yang berwarna hitam dan hiasan tiga garis melintang berwarna biru muda. Tak lupa celana panjang motif kotak-kotak kecil berwarna biru.
'Berarti dia kelas XII ya? Soalnya yang kumiliki hanya satu garis mengingat aku masih murid baru.'
Chanyeol mengangguk-anggukkan kepala mengerti.
Eh tunggu.
Ia seperti familiar dengan seragam ini.
Menunduk mengamati seragam yang dipakainya.
'Blazer berwarna darkblue. Dengan kemeja merah maroon disertai dasi yang berwarna hitam dan hiasan satu garis melintang berwarna biru muda. Tak lupa celana panjang motif kotak-kotak kecil berwarna biru.'
Membelalakkan mata. Tentu saja familiar. Chanyeol satu sekolah dengan orang ini!
Berteriak gemas. "Kenapa kau tidak bilang dari tadi siiih?!"
Tersentak kaget, ia men deathglare Chanyeol.
"Sudah kubilang pelankan suaramu!" Menggeram kesal dengan raut wajah dingin trademarknya.
Sedangkan Chanyeol mengerjap-ngerjapkan mata melihatnya. Sedetik kemudian.
"HAHAHA" Tawa keras berderai dari mulut Chanyeol tak lupa dengan tangan yang bertepuk karena kebiasaan yang sulit diubah. Sedangkan laki-laki lain di mobil tersebut, mengernyit. Mengapa tiba-tiba tertawa? Bukannya takut?
Memilih diam, ia biarkan saja tawa Chanyeol masih berderai. Meskipun dalam hati bingung, murid baru ini begitu ekspresif dengan mood yang berubah-ubah.
Dari kesal, panik, marah, dan tertawa begitu saja dalam kurun waktu beberapa menit. Menimbulkan anomali untuk dirinya sendiri yang melihat kejadian langka tersebut.
Jujur ia tidak merasa terganggu, hanya saja-
-'perasaan hangat apa ini?.'
TBC or The End?
A/N: Hallo! Pertama kalinya bikin RPF dari EXO. Well aku tahu kok ini pendek, namun apa daya dari dulu aku memang gak bisa nulis panjang-panjang.
Nah bagaimana menurut kalian, apakah harus dilanjut atau berhenti sampai sini?
Vote dan Coment nya ya kalau mau lanjut supaya semangat nulisnya. Aku butuh banget saran mengenai karya tulis pertama ku ini di RPF.
Keberlangsungan cerita ini berada ditangan kalian.
Jadi, plis Vomentnya ^-^
Semoga kita bertemu kembali.
Pai pai!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Stories (Hiatus)
General FictionWu Yifan untuk pertama kalinya jatuh cinta akan sosok menawan bernama Park Chanyeol. Wu Sehun amat sangat benci dengan namja yang menurutnya manja pecicilan bernama Park Chanyeol. Sedangkan Park Chanyeol? Ia sendiri bingung mengapa dua saudara terse...