three

8.3K 1.1K 312
                                    

Yoongi tidur dengan posisi kepala yang menjuntai di garis sandaran kursi, duduknya brengsek, setengah tidak nyaman karena pantatnya berbenturan langsung dengan kursi, bisulnya takut pecah bung. Rokoknya tepat menyumbat bilah bibir tipisnya.

"Jadi bagaimana?"



Ia berkedip saat getar suara bass melantun masuk ke gendang telinganya, mengambil ancang untuk duduk tegak lalu menatap ke arah sumber suara.
Disana, Kim Taehyung, membawa barbel segenggaman tangan dengan wajah berkeringat. Yoongi berdecih. "Heh memuakkan, mau kau angkat barbel itu hingga kau tumbuh jenggot dan bulu ketiakmu semakin lebat tetap saja kau akan buncit. Jadi percuma, sia-sia saja bodoh."

"Kau keluar dari topik," Hoseok yang duduk bersandar sembari memainkan handphone hitam kebanggannya menyahut, membungkam Yoongi dengan iris gelapnya yang berkilau, well. Hoseok satu-satunya manusia normal diantara Yoongi yang arogan dan Taehyung yang polosㅡpersamaan keduanya adalah satu. Logat daegu yang kental dan berpikiran sempit seperti keledai; otaknya benar-benar nol besar. "Apa kau ada ide untuk mengenyahkan guru muda yang kebetulan tampan itu dari sekolah kita Hyung?"

bernafas jengah, Yoongi mengangkat kepalanya sebal saat mengingat wajah Jimin yang santai saja saat menatapnya, tidak ada rasa takut atau menciut. "Kepung. Kita hajar saja wajah sialannya itu."

"Dimana?" Taehyung menyudahi olahraganya, melepas kaus putih yang tersemat pada tubuhnya. Meremasnya sekilas dan melempar kearah Hoseok hingga Hoseok geram. Bau dude.

Yoongi mengelus dagu, matanya menatap kaus kaki yang sudah tinggi sebelah. Entah kapan kaus kaki itu jatuh, yang jelas Yoongi tau bahwa suck my dick sudah waktunya di musnahkan karna molor. Tak layak pakai dan tersemat di kaki sexynya.

"Toilet." Cetusnya kalem dengan jemari besarnya yang melipat kaus kaki putih itu agar tak kedodoran. "Disana banyak tisu gulung, ingin rasanya kujejalkan pada mulutnya yang berbisa."

"Dia bukan ular Yoongi hyung." Ada rasa aneh saat Hoseok mendengarnya, bukan permasalahan sulit tapi Yoongi memang senang sekali bergurau dan mencaci menggunakan nama hewan, Seperti tidak ada kosa kata lain dalam otaknya.

"Memangnya yang berbisa hanya ular? Dia belut raksasa'kan Yoongi Hyung?"

Dan satu lagi, ada satu manusia lagi yang akan berada di depan Yoongi, yang sama tolol dan gilanya dengan Otak kecil Yoongi, Kim Taehyung; tidak ada yang membanggakan dari dirinya kecuali wajah elok dan skill bertengkarnya yang sexy.

Yoongi mengangguk sekali, membetulkan ucapan Taehyung, wajahnya datarㅡselalu begitu seperti orang enggan, enggan hidup, enggan bicara, bahkan bernafas pun ia terlihat enggan. Dia menyeringai adalah pemandangan langka, apalagi tersenyum. Bukan Min Yoongi sekali, seluruh dalam hidupnya adalah min, sama seperti marganya.

"Belut tidak berbisa, dia menyengat tapi hanya belut laut, idiot." Sebal Hoseok, mengakhiri ucapannya dengan mendengus risih. "Aku akan mengumpulkan anak-anak dulu, setelah itu, kau urus sisanya." Terang Hoseok, beranjak pergi dari gudang penyimpanan alat olahraga dimana mereka berada.

Tak disahuti, Yoongi hanya mendongak seadanya saat Hoseok pergi dan ia mengurus sisanya, sejenak Yoongi tak bergeming, ia hanya melihat Taehyung yang memakai seragam sekolahnya lagi. "Taehyung-ah." Panggil Yoongi, selepas memasang kancing atasnya Taehyung menoleh mengerjap bodoh sambil mengerut pada Yoongi isyarat bertanya apa.

"Hati-hatilah dengan Park Jimin ituㅡ" ucap Yoongi lirih, membuang muka lalu kembali mencari kenyaman di tempat duduknya. Matanya menutup sesekali mulutnya menguap. Melepas batang nikotinnya sembarangan setelah ia menubrukkannya pada ujung kursi hingga api diujungnya mati. "Tadi Hoseok dibuat berlutut hanya karena auranya yang terlalu menekan. Aku bahkan rasanya takut untuk berkutik, seperti bukan manusia saja"

GANGSTA (pjmxmyg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang