four

6.3K 1K 318
                                    

Kita ketemu lagi cie cie ლ(⌒▽⌒ლ)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yoongi tidak suka rumah sakit, baunya yang menusuk hidung dan para penghuninya yang memakai pakaian putih seperti hantu itu yang paling ia tak suka, ditambah nomer yang dipasang di tiap tempat membuatnya mengingat hal buruk, terlalu kelam untuk dikategorikan, Yoongi menggeleng sekenanya mengenyahkan pikirannya yang kalut, bunyi langkahnya terasa kencang bersahut-sahutan dengan milik Taehyung di depannya. Disentuhnya Pundak Taehyung itu lalu digenggamnya tangannya.

"Jangan cepat-cepat, aku hanya punya kau di sini."

Inginnya Taehyung terbahak, tapi raut datar yang menyembunyikan banyak kesedihan itu membuatnya tidak tega, "kita kan hanya mau menjenguk Hoseok hyung, Yoongi hyung. Kenapa kau jadi ketakutan begini?"

Alis tipis dan mata sipit itu seperti menyatu, "kau berapa tahun tinggal dengan ku hah? Aku kan tidak suka rumah sakit."

Usapan lembut yang Yoongi dapatkan di kepalanya. Tangan besar Taehyung tepat berada diatas kepalanya dan tersenyum teduh. "Maafkan aku."

"Sedang apa kau?" Yoongi tepis tangan Taehyung dari puncak kepalanya, berjalan tergesa karena merasa risih. Iritasi dengan tingkah Taehyung yang menggelikan. Apa-apaan usapan lembutnya?! Yoongi bisa melindungi dirinya sendiri, dia bukan lagi Yoongi yang berdiri di tempat kelam, dia sudah bersinarㅡdan di takuti.

"Yoongi Hyung, tempat Hosikie Hyung disini."
Taehyung membuka pintu rawat inap Hoseok, sedangkan Yoongi melesat jauh seolah tau jalan. "Kemari Hyung otak strawberry."

Acungan Jadi tengah Yoongi sedikit membuat Taehyung terkekeh, menggandeng Yoongi yang terlihat mungil di sebelahnya masuk kedalam kamar inap Hoseok. Yoongi segera menyumbat hidungnya saat semerbak bau obat-obatan menyeruak, tidak lagi batinnya, tidak lagi ia mau menghirup bau obat yang merenggut kebahagiannya.

"Bagaimana keadaanmu?" Yoongi mengambil duduk di depan Hoseok, membiarkan Taehyung berdiri disampingnya seperti pengawal.

Hoseok menggeleng, menunjuk tulang hidungnya lalu menulis kata, menurutnya susah berbicara saat hidung kebangganmu bengkok.

"Aku turut prihatin Hoseok hyung." Cetus Taehyung, tangannya meremat pundak Hoseok memberi dukungan mental, ditelannya ludahnya yang terproduksi banyak saat bayangan wajah dingin Jimin mendorong Hoseok membentur tembok.

Jika Yoongi terlihat bengis, jika Hoseok terlihat mengerikan. Maka Jimin lebih terlihat seperti Monster yang tenang. "Tapi karena kau tidak ada kami tidak bisa memalak aww!! Yoongi Hyung jangan injak kakiku."

Hoseok mengangkat alis, menodong Yoongi dengan sebrondong pertanyaan apa yang ia lakukan saat dirinya tidak ada. "Anuㅡhosiki, tingkahku diawasi oleh Park Ssaem jadi aku tidak bisa apa-apa." Ujar Yoongi terbata.

Diraihnya buku yang berada diatas nakasnya saat emosi sudah berada di ujung kukunya. Untung saja dia tak bisa bicara jadi tak bisa berteriak langsung pada Yoongi yang bodoh keterlaluan.

Kau pikir belajar berkelahi tujuannya untuk tunduk pada guru? Gunakan tubuhmu Hyung, apa kau mau di remehkan lagi oleh orang lain?

Yoongi tercekat saat membaca kalimat terakhir. Refleknya menggeleng. Jemarinya tanpa sadar sudah melepas hidungnya dan meremat tangan Taehyung ketat.

"Hoseok Hyung, jangan terlalu menekan Yoongi Hyung."

Diam kau keparat, kenapa juga kau tidak menagih uang pada sampah di sekolah kita? Kekuatanmu menciut diterpa Park Jimin?

GANGSTA (pjmxmyg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang