twelve

5.7K 870 376
                                    

"Kau bilang kau suka tattoku?"

Yoongi mengangguk, setelah adegan marah-marah Jimin. Yoongi jadi kikuk, ada rasa senang yang tidak bisa ia jelaskan. "Jimin, Kenapa?"

"Ayo membuatnya."

"Kau sendiri yang bilang murid tidak boleh langgar atu... ran."

Yoongi memelankan ucapan terakhirnya kala Jimin memandangnya terlalu dekat, susah nafas lagi Yoongi jadinya. "Kecil saja, tidak akan terlihat, seperti tatto di belakang telingamu itu."

Yoongi menutupi sebelah telinganya dengan tampang menuduh menodong Jimin. Dalam sorot matanya ia penasaran bagaimana Jimin tahu. Tapi Jimin malah mengacuhkan. Ditarik jaket Yoongi untuk menyamai langkahnya. "Naik kereta ya, kupikir akan jauh. Aku tau kakimu pegal."








.
.
.









"Hoah.."




Yoongi berseru manis, mulutnya menganga takjub. Dielus kaca bertuliskan tatto design kemudian ditiup, uap dari mulutnya ia usap-usap masih dalam suasan takjub ia menoleh, mau memberitahu Jimin tapi sosok itu lenyap tertelan pintu kaca yang digeser.

"Aku kenal pemiliknya."

Ujar Jimin, tau bahwa Yoongi mengikuti langkahnya. Beberapa pajangan tatto, foto-foto tua dengan ukiran tampil klasik disetiap dinding. Tempat itu tak besar, seperti flat kosong dengan tiga pintu yang masing-masing bertuliskan fungsinya.

"Sungguh? tempat ini keren sekali, dulu di belakang telingaku Hoseok yang buatkan. Tempat beginiㅡastaga! Tampannya."


Yoongi membekap mulut setelah lancar jaya memuji pemilik tempat itu yang mengangkat tangan kearah Jimin; menyapa kecil, langkahnya mendekat pasti. Hentakan langkahnya sama menawan seperti rautnya dan Yoongi sontak menjerit dalam hati saat ia tertawa ketika bersinggung tatap dengan Yoongi.

Ia mengenalkan dirinya yang rupawan setelah menjilat bibir. "Yu barom."

Oh men!; paket komplit sekali saat mendengar suara bashnya yang dalam. Taehyung bukan tandingan, tak sejajar bahkan ciut duluan. mata Yoongi yang berbinar pura-pura disembunyikan. Mengatur nafas lalu menjura dengan anggun.


"Yoongi."

Yoongi pamer gigi, membuat Jimin bergidik ngeri pada pria kecil bengal yang tiba-tiba sok suci ini. langsung saja tangannya menutup mata Yoongi, "awas jatuh."


Yoongi mengumpat; tangan Jimin ditarik. Matanya nyalang membentak lewat tatapan kejam. "Kau itu kalau cemburu bilang saja, sejak tadi menjengkelkan sekali."



"Aku? Tidak."


Yu baromㅡpria berstatus pemilik itu hanya menonton interaksi keduanya, jadi pihak ketiga yang mendengus geli pada Jimin busan yang lagaknya berubah.





"Karena Pria ini ya?" Suaranya sekali lagi merebut mata Yoongi agar menatap penuh padanya.


Tipe pencuri perhatian, heran juga Yoongi kenapa suaranya yang serak tak sesexy makhluk rupawan yang berdiri didepannya dengan kaos oblong hitam serupa celana panjangnya.

Jimin mengerutkan alis bingung. "Maksud Hyung?"



"Ah lupakan." Barom mengibas tangan. Menahan lidahnya bicara lebih banyak tentang kesemrawutan. "Ada perlu apa kemari? Temporarymu mau dihilangkan?" Ia bersedekap dada berhasil membuat nafas tercekik, sekarat mau mati. Bisepnya berkontraksi mengembung dilengan baju seolah ingin mencabik kain itu.


GANGSTA (pjmxmyg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang