Pulang sekolah Nessa dan Azka sedang menunggu teman-teman nya itu. Untuk pergi kerja kelompok. Sebenarnya Nessa tidak mau satu kelompok dengan Azka, tetapi Azka terus saja memaksanya.
"Nessa! Tungguin si Fabio dulu ya. Tadi kelompok kita sama siapa aja?" Tanya Azka.
"Gue, Nessa, dan Deira." Jawab Cia.
Azka memutarkan bola matanya dengan malas. Nanya ke anu yang jawab si onoh. Ngeselin.
"Gua kan nanya ke Nessa. Kenapa lo yang jawab sih" kata Azka.
"Gpp suka-suka gue. Nessa kan lagi males ngomong sama lo"
"Serah lo!"
Fabio datang sendirian dengan motor ninja merahnya. Begitu juga dengan Brian dengan motor ninja hitamnya.
"Terus yang cewek naik apaan dong. Kalau kalian naik motor" tanya Deira si cewek polos.
"Ya lo sama gue lah" ucap Brian memandang Deira yang terbengong.
"Naik taxi aja" ucap Nessa.
"Jangan! Terlalu mahal Nes. Mending lo sama gua aja" kata Azka yang sudah menyalakan motornya dan menaikinya.
"Grab ajalah Nes" usul Cia.
"Lama kalo grab," sahut Azka.
"Uber aja deh." lanjut Cia.
"Jangan uber tarifnya mahal sama aja kayak taxi."
"Hmm apa ya?" Cia mikir lalu melanjutkan berbicara "Kita naik Go Car aja deh. Udah pasti itu murah" Cia mengeluarkan handphone nya dan ingin memesan.
"Ribet lu semua anjir. Udah sih naik motor aja, emang kenapa takut banget kayaknya kalau deket-deket Triganz" kata Brian dengan sebal.
Nessa menatap Azka yang sedang senyum-senyum di depannya. Nessa memasang muka datar dan ingin berkata, tetapi Azka sudah lebih dulu menarik tangan Nessa untuk naik keatas motor nya.
"Naik atau gua cium didepan umum" kata Azka dengan nada mengancam.
Nessa menatap Azka dengan muka menyalang.
"Lo berani sama gue!" sengit Nessa dengan tangan yang ingin melayangkan ke wajah Azka.
Azka menangkap tangan Nessa lalu tersenyum dengan wajah manis dan cengengesan.
"Ampun deh ampun. Gua bercanda doang" kata Azka sambil mengangkat kedua jarinya dengan peace.
"Kenapa jadi berantem gini sih. Pusing gue liatnya, Nessa lo sama Azka aja." Ucap Brian yang sudah boncengan dengan Deira.
Tak lama dengan terpaksa nya lalu menaiki motor Azka yang tinggi itu. Fabio menyalakan motornya dan siap berjalan.
"Eh..eh tadulu. Terus gue sama siapa dong" ucap Cia dengan lesu dan bibirnya yang di majukan.
"Ya lo sama Fabio lah" kata Azka.
"Mending dia mau sama gue" kata Cia dengan menatap Fabio.
"Yaelah ribet banget kayaknya. Bi lo ajak dong Cia nya"
"Gak" satu kalimat tiga kata. Fabio mengucapkan dengan simple.
"Tuh kan. Gue gak ikut kerja kelompok deh kalau kayak gini caranya" kata Cia lalu jalan dan pergi meninggalkan teman-teman nya itu.
"Haduh! Fabio! Lo gak boleh gitu sama Cia. Kasian kan nangis tuh anak orang" ucap Brian yang geregetan dengan temannya satu itu.
"Bodo amat" Fabio tak peduli.
"Songong banget. Mulutnya minta diolesin minyak kayu putih sih" kata Brian.
"BERISIK BANGET SIH! JADI KERKOM GAK. KALAU GAK NIAT KERKOM MENDING GAK USAH" Nessa teriak dengan kesal tepat dikuping Azka. Untung saja Azka sudah memakai helm, kalau tidak pasti Azka akan tuli saat itu juga.
"Buset Nes. Kaget gua" ceplos Azka sambil mengelus dadanya. Brian tertawa ngakak melihat Nessa dan Azka yang terus saja berantem tiada henti.
Fabio menatap Nessa dengan malas. Lalu Fabio berjalan kearah Cia yang sedang jalan cepat sambil nangis. Azka dan Brian menyalakan motornya dan pergi duluan tanpa menunggu Cia dan Fabio.
Setibanya di Kafe Nessa Azka, Brian Deira dan Fabio Cia sedang duduk dan mengerjakan tugas yang dikasih Bu Ani. Kerja kelompok Sejarah tugas catatan juga mencari kerajaan Majapahit dll.
"Ribet banget kayaknya ya jadi anak IPS" ucap Azka.
"Ribet anak IPA. Harus hafalin rumus gitu." sahut Cia.
"Apa sih lu ikut-ikutan aja deh" kata Azka.
"Lah emang fakta. Anak IPA lebih rajin, IPS sebaliknya" ucap Cia.
"Lah lah terus lo kenapa masuk IPS. Bego!" ujar Azka.
"Gue kan di kelas IPA gak ada temen. Kalau di IPS kan ada Deira terus nambah deh temen gue satu si Nessa" kata Cia sambil membolak-balikan buku Sejarah Indonesia.
"Alasan aja lo! Bilang aja lo juga males masuk IPA" sahut Brian.
"Bacot! Kerjain!" ketus Fabio.
"Mulut-mulut gue. Suka-suka gue, siapa lo!" Kata Cia.
"Ngegas anjir, kebanyakan bensin" ucap Azka tak memperdulikan kata Fabio tadi.
"Yee emang bener kalau anak IPA tuh sulit" sahut Cia.
"Lo kata IPS gampang?! susah ya harus hafalan mulu" lanjut Azka.
"Gak juga. Kalau kita ngerjain tugas dengan sungguh-sungguh gak bakalan ada kata susah. Sebenernya mah gampang aja kalau kita ngerti semua pelajaran, ya jangan males aja. Kalau males ya susah" sahut Brian.
Azka, Fabio dan Cia terbengong melihat Brian mengucapkan kalimat seperti itu. Tumben sekali seorang Brian yang banyak tingkah bisa ngomong seperti itu.
"Berisik! Kerjain dulu tugasnya" ucap Deira yang sedang membantu Nessa mengerjakan tugas Sejarah.
"Iya bu boss" celetuk Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nessazka
Teen FictionNessa, gadis cenderung yang kuat, jutek, bawel, keras kepala dan kadang sifatnya yang dingin. Omongan Nessa memang terkadang pedas. Nessa juga takut dengan kata Cinta yang kata orang Cinta itu indah dan bisa membuat hati senang dengan perasaan baha...