Hai...perkanalkan namaku Aom Sushar. Aku anak yatim piatu. Tapi sekarang tidak lagi. Aku memiliki orang tua angkat, tepatnya lima tahun yang lalu. Saat itu aku sangat senang karna ada yang mau mengangkatku sebagai anak. Memiliki harapan dan impian mempunyai keluarga lengkap adalah impianku. Meski aku tidak kekurangan kasih sayang dipanti , karna teman teman dan bunda Linda sangat mengasihiku. Tetap saja memiliki keluarga lengkap adalah impian setiap anak, terutama aku.Namun, kenyataan yang aku terima benar benar berbanding terbalik dengan perkiraanku.
Setelah beberapa bulan orang tuaku menunjukan kasih sayangnya serta saudari, anak kandung dari orang tua angkatku. Mereka berubah. Mereka menunjukan sikap asli mereka padaku. Bukan seperti keluarga impian yang aku pikirkan beberapa bulan yang lalu.
Mereka manusia terjahat yang pernah kutemui, benar benar jahat. Karna satu fakta sekarang yang aku ketahui tentang tujuan meraka mengangkatku dari panti asuhan. Mereka hanya ingin menjadikan ku pembantu dirumah mereka. Dengan cara memungutku di panti asuhan, memperkajakanku, tampa harus diberi gaji. Cukup dengan memberiku makan dan tempat tinggal. Tapi tidak dengan membayar uang sekolahku.
Mereka memang mendaftarkan ku sekolah. Tapi tidak dengan membiayainya.
Aku harus kerja paruh waktu selesai pulang sekolah. Setiap paginya aku harus bangun awal dari ayah, ibu, serta saudariku yang menyebalkan itu. Menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, serta hal lainnya yang benar benar menguras tenagaku setiap paginya. Memang, aku tak pernah mengeluh. Aku hanya tak berani melakukannya. Membayangkan kejadian beberapa tahun lalu terulang kembali. Ssttt...aku hanya bisa meringis merasakan ngilu dibelakang pundaku.
Bayangkan saja, hanya gara gara aku terlambat bangun. Ibu dan Clara, ya itu nama saudari ku. Anak kandung dari ibu dan ayah Mannaying. Mereka dengan tega menyeretku ke dapur dengan Clara yang menarik rambutku kasar dan Ibu yang memegang cambuk ditangan kanannya. Ayah hanya duduk santai menonton kami tampa mau repot repot menolongku yang menangis terisak meminta pertolongan darinya.
"Bu...aku mohon hiks..hiks maafkan aku" pintaku disela sela isakanku yang tak mau berhenti pada ibu yang masih menatap nyalang padaku.
"Dasar anak tidak tau diri, aku memungutmu bukan untuk jadi seorang pemalas yang menyusahkanku tau. Kau harusnya terimakasih padaku karna mau menerimamu dikeluarga ini"
" ck, dasar bitch " umpat Clara yang masih bisa di dengar olehku.
Ctak
Akkkhhh
Ctak
Akkkhhh
"Ampun bu..hiks hiks ..maafkan Aom" kataku yang semakin menjadi menangis di
ditambah lagi rasa perih yang teramat luar biasa dipunggung ku."Itu hukaman buat anak tak tau diri sepertimu" ucap Clara dengan tatapan mengenjek kearahku.
Clara dan ibu meninggalkanku begitu saja didapur dalam keadaan kacau. Sementara ayah, entah sejak kapan dia sudah pergi dari tempat duduknya tampa mau membelaku.
"Hiks ......hiks kenapa jadi begini, Tuhan? Bunda...Aom kangen Bunda" ujarku lirih sambil menekuk kedua lututku. Memandang kosong tempat duduk yang tadi diduduki oleh ayah. Padahal kemarin dia masih sangat mengasihiku. Menjagaku dengan baik. Dan Clara, dia saudari terbaik yang pernahku punya. Bahkan ibu, ibu adalah ibu terbaik dengan pandangan tulus setiap menatapku. Tapi kenapa semuanya berubah secepat ini. Apa salahku? Kenapa tiba tiba mereka begitu membenciku? Oh tuhan, aku benar benar merindukan Bunda Linda sekarang.
"Terus saja melamun, agar aku bisa mengadukanmu pada ibu bahwa anak tidak berguna nya ini kembali membuat ulah" ucap suara yang membuyarkan lamunanku dari arah belakang. Aku tau suara siapa itu. Sudah lebih dari empat tahun dia selalu berkata begitu padaku.
Berbalik badan dari arah tumpukan pakaian yang akan ku cuci untuk melihat Clara yang sedang berdiri sambil berkacak pinggang didepan pintu dapur.
"Apa liat liat, mau ku hajar wajah jelakmu itu" ujarnya kasar padaku.
"Ma...maafkan aku Clara. Aku tidak bermaksud..,sungguh" jawabku pelan sambil menunduk tak berani memandangnya yang molotot kearahku.
"Ck, dasar tidak berguna" umpatnya padaku sambil berlalu meninggalkan aku yang masih menunduk takut.
Menghela nafas pelan, sambil mengusap dadaku. Berharap ini bisa sedikit memberi ketenangan. Walau aku tau takkan pernah mengurangi rasa khawatir ku saat ini. Khawatir jika saja Clara benar benar akan mengadukanku pada ibu. Aku tak bisa membayangkan, hal apalagi yang akan mereka lakukan padaku.
"Oke tenang Aom, kau harus semangat untuk hari ini. Oke semangat" ucapku menyemangati diriku sendiri. Karna hari ini adalah hari senin yang cerah. Aku tak boleh sedih hanya karna hal ini. Baiklah, aku harus menyelesaikan pekerjaan rumah secepat mungkin agar tak terlambat datang ke sekolah.
Hai....hai..... Kembali lagi. 👋👋👋👋
Semoga suka sama storynya. Meski jelek , tapi ini murni loh dari pikiranku sendiri. 😄😄😄😄😌😌😌Oya jgn lp vote and comentnya. Y
Jgn hanya jadi pembaca gelap tampa menghargai karya org lain. 👌👌👌
Oke....
Kritik, saran sangat dibutuhkan. Agar bisa memotivasi diri agar lebih baik dan semangat lagi buat lanjutin story 'you & me' ini.
Oke segitu aj dulu ya.
Salam
Otakuxxx123
KAMU SEDANG MEMBACA
[SLS]:You & Me
Teen Fiction'Gadis aneh menyebalkan..'umpat Kim mendelik tak suka pada Aom 'Ck, pria tampan menyedihkan...?' Aom yang sama keras kepalanya pun tak mau kalah mencemoohkan Kim. 'Apa liat liat? Nggak pernah ya liat cewek cantik?' lanjut Aom sarkarstik. 'Dalam mimp...