2.permulaan#2

117 10 0
                                    

"Lu harus buat   permulaan dulu veer!kalo mau cairin tuh si kutub es"

_____________________________________

Akhirnya pelajaran yang membosankan itu selesai juga, dan sekarang sudah memasuki waktu istirahat.

Veera dan kedua sahabatnya, bergegas menuju kantin.

"Ehh nad! Kata pak darmono tadi? Kita staditour bareng anak kelas 11 kan?". Ucap veera mengawali pembicaraan

Nadin menoleh. "Iya emang kenapa?"

"Itu artinya bakal ada kak adit, sama kak galen?". Tanya veera lagi.

"Semestinya gitu veer". Jawab nadin

"Emang kenapa veer?lu ga mau ikut kalo ada mantan lo?". Kata aurel barusan,membuat veera melotot.

"Yaa gak gitu juga rel,gue tetep ikut lahh".

Sekedar info adit adalah mantan veera,di kelas 9 smp lalu.

Dan tanpa sadar, mereka sudah sampai di dalam kantin, seperti biasa suasananya sudah sangat ramai dan bangku juga meja di sana sudah terisi penuh oleh siswa siswi.

"Duh nad mau duduk di mana nih?". Aurel celingak-celinguk mencari bangku juga meja yang kosong.

"Ahh! Di sana tuh rel!". Nadin menjentikan jari dan menunjuk bangku yang kosong di pojok berdekatan dengan pedanga mie ayam.

Aurel mengikuti arah tunjuk nadin. "Yudah di sana aja, ayo veer!". Aurel mengajak veera yang berada di belakangnya.

"Iya". Jawabnya singkat

Langkahnya mendadak berhenti mengikuti nadin dan juga aurel, ia menoleh dan mendapati seorang cowo dengan alis tebal juga penegasan di rahang pipinya dengan mata sorot tajam, sedang kesulitan membawa setumpuk buku

Yang cukup di bilang tidak sedikit.

Kadang sebagian buku itu terjatuh kelantai,dan di ambil oleh beberapa siswi yang lewat disana lalu memberikannya pada cowo itu. Tapi cowo itu hanya membalasnya dengan ekspresi datar

Sudah bisa ditebak itu adalah galen brajakusumo, anak kelas 11 yang dingin plus cueknya kebangetan.

Veera yang melihatnya merasa gemas ingin membantunya, tanpa pikir panjang lagi veera berjalan menghampiri galen.

Sementara nadin dan aurel yg sudah berada di bangku menatap veera bingung.

"Ngapain tuh anak rel?". Tanya nadin sambil menduduka bokongnya di bangku,disusul juga oleh aurel

"Gak tau gue nad, kita liat aja deh".

Mereka pun fokus menatap veera sekarang dari kejauhan.

"Kak, perlu bantuan?" Tanya veera yang kini berada di samping galen.

Galen tidak memperdulikan tawaran veera, bahkan ia tak sama sekali menatapnya seolah veera adalah makhluk yang tak kasat mata
Veera sedikit melongo melihat sikap cuek galen namun ia tak menyerah. Galen mulai mempercepat langkahnya, berniat meninggalkan veera

"si kutub es"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang