4. strategi pertama

100 6 0
                                    

"Cowo dingin emang gini, terlalu dingin sama cuek dalam semua hal"

________________________ ______________

Saat ini veera tengah berbaring di atas kasurnya setelah habis sholat maghrib tadi.

Ia mencoba untuk menenangkan pikirannya sebentar, jujur ia sangat pusing akan soal fisika yang di berikan oleh bu vanya di sekokah.

Veera tadi sempat mencoba mengerjakan beberapa soal, namun hasilnya nihil ia sama sekali tidak tahu akan rumus fisika.

Dan jadilah ia tak mengerjakannya.

Veera memejamkan matanya sebentar, mimirkan apa yang akan ia lakukannya sekarang, tak beberapa lama ia baru ingat bahwa sekarang ia harus mulai menstalker akun sosmed galen.

Veera bangkit dan mengubah posisinya menjadi duduk di tepi kasur lalu, mulai membuka layar handphonenya

Aplikasi pertama yang ia buka adalah instagram. Ia mencoba untuk mencari sumber sekecil apapun yang menyangkut tentang galen, ia membuka akun kak adit yang betujuan untuk mengetahui apakah galen mengikuti akun adit atau tidak

Matanya melebar melihat followers adit yang sangat banyak yakni hampir duaribu followers, melihatnya saja sudah membuat ia cape duluan apalagi ia cari satu-satu

Tapi! Veera tak kan menyerah ia akan berusaha mencarinya, karna ia tau bahwa usaha pasti tidak pernah menghianati hasil.

Scroll lan pertama tidak ada

Scroll yang kedua kali masih sama

Scroll masih sama tidak ada hasilnya

Scroll

Scroll

Scroll

"YESSS!!". Veera senang bukan main karna menemukan akun instagram galen.

"Akhirnya dari sekian banyak gue scroll..." senyuman mengembang di bibirnya, dia pun langsung melihat acoun ig galen

Tidak di prifat, dan tidak ada kirimannya.

"Huftt".
Veera menghembuskan nafas kesal, lantaran tak ada satu kiriman foto pun di ig galen.

"Cowo dingin emang gini, terlalu dingin sama cuek dalam semua hal". Cibir veera.

Dia melempar ponselnya kesembarang arah,dan membanting tubuhnya menjadi posisi terlentang.

"Gimana caranya?duhh fruntasi guee". Resah veera.

Ia mengusap wajahnya gusar. Matanya lurus menatap langit-langit kamarnya ia merenung, lalu tiba-tiba saja kenangan itu muncul lagi seakan ada seseorang yang mengizinkannya untuk hadir di pikiran veera dan saat ini veera merasa kepalanya sangat pening setiap kali mengingat kenangan buruk itu

Tanpa sadar pun veera melamun, sambil terus teringat akan kenangan buruknya itu.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu kamarnya membuat ia sadar, veera bangkit dan memegang hidungnya.

Salalu seperti ini, hidungnya slalu mengeluarkan darah ketika teringat akan kenangan itu. Ia berjalan mendekat ke arah meja riasnya dan menganbil tiseu untuk mengelap darah yan keluar dari kedua lubang hidungnya.

"si kutub es"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang