"Cowo dingin emang gini, terlalu dingin sama cuek dalam semua hal"
________________________ ______________
Saat ini veera tengah berbaring di atas kasurnya setelah habis sholat maghrib tadi.
Ia mencoba untuk menenangkan pikirannya sebentar, jujur ia sangat pusing akan soal fisika yang di berikan oleh bu vanya di sekokah.
Veera tadi sempat mencoba mengerjakan beberapa soal, namun hasilnya nihil ia sama sekali tidak tahu akan rumus fisika.
Dan jadilah ia tak mengerjakannya.
Veera memejamkan matanya sebentar, mimirkan apa yang akan ia lakukannya sekarang, tak beberapa lama ia baru ingat bahwa sekarang ia harus mulai menstalker akun sosmed galen.
Veera bangkit dan mengubah posisinya menjadi duduk di tepi kasur lalu, mulai membuka layar handphonenya
Aplikasi pertama yang ia buka adalah instagram. Ia mencoba untuk mencari sumber sekecil apapun yang menyangkut tentang galen, ia membuka akun kak adit yang betujuan untuk mengetahui apakah galen mengikuti akun adit atau tidak
Matanya melebar melihat followers adit yang sangat banyak yakni hampir duaribu followers, melihatnya saja sudah membuat ia cape duluan apalagi ia cari satu-satu
Tapi! Veera tak kan menyerah ia akan berusaha mencarinya, karna ia tau bahwa usaha pasti tidak pernah menghianati hasil.
Scroll lan pertama tidak ada
Scroll yang kedua kali masih sama
Scroll masih sama tidak ada hasilnya
Scroll
Scroll
Scroll
"YESSS!!". Veera senang bukan main karna menemukan akun instagram galen.
"Akhirnya dari sekian banyak gue scroll..." senyuman mengembang di bibirnya, dia pun langsung melihat acoun ig galen
Tidak di prifat, dan tidak ada kirimannya.
"Huftt".
Veera menghembuskan nafas kesal, lantaran tak ada satu kiriman foto pun di ig galen."Cowo dingin emang gini, terlalu dingin sama cuek dalam semua hal". Cibir veera.
Dia melempar ponselnya kesembarang arah,dan membanting tubuhnya menjadi posisi terlentang.
"Gimana caranya?duhh fruntasi guee". Resah veera.
Ia mengusap wajahnya gusar. Matanya lurus menatap langit-langit kamarnya ia merenung, lalu tiba-tiba saja kenangan itu muncul lagi seakan ada seseorang yang mengizinkannya untuk hadir di pikiran veera dan saat ini veera merasa kepalanya sangat pening setiap kali mengingat kenangan buruk itu
Tanpa sadar pun veera melamun, sambil terus teringat akan kenangan buruknya itu.
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu kamarnya membuat ia sadar, veera bangkit dan memegang hidungnya.
Salalu seperti ini, hidungnya slalu mengeluarkan darah ketika teringat akan kenangan itu. Ia berjalan mendekat ke arah meja riasnya dan menganbil tiseu untuk mengelap darah yan keluar dari kedua lubang hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"si kutub es"
أدب المراهقين"Lo serius? mau lelehin tuh si kutub es?" "Ya serius masa gua boong" "emangnya bisa?" veera tampak berfikir. kemudian mengangguk mantap. "Pasti bisa!percaya aja sama gue" "Yaa semerdeka lu dah". "Tapi kalian berdua dukung dan bantuin gue kan?".tanya...