" Dasar cowo aneh!"
_____________________________________
Pagi ini veera sudah berada di sekolahnya,di sma mandiri
Menurutnya hari ini adalah peristiwa yg sangat amat unik, karna seorang veera amendhalia anak kelas 10 ips-2 yang biasanya selalu datang terlambat kini datang paling awal
Sama seperti pagi-pagi sebelumnya veera selalu menunjukan senyumannya, ia melewati beberapa koridor menuju kelasnya. Tak jarang ada sebagian siswa atau pun siswi yg menyapanya
"Hi veera". Sapa seorang siswi yang veera tau bernama anggia
"Hi juga gia". Balas veera dengan ramah
Ia sengaja, berjalan melewati koridor kawasan anak kelas 11. Padahal kalau ia memutar haluan dan melewati koridor lab ipa akan lebih cepat sampai di kelasnya, namun kali ini tidak ia lebih memilih lewat sana.
Suasana sedikit mencekam disini, lantaran veera belum pernah sama sekali lewat sini, keadaan di sini masih sangat sepi baru beberapa siswa yang berkeliaran di sekitar sini. Ia berhenti melangkah ketika sampai di depan kelas galen yakni di 11 ipa-1, veera mendekat ke arah pintu kelas galen, ia membuka sedikit pintu yg tidak di kunci itu
Sungguh di luar dugaan, ternyata kelas galen belum ada seorang pun di dalamnya, ia kembali meneliti isi kelas si kutub es itu, barang kali sudah ada yg datang
Namun tetap saja sunyi tak ada suara, kini ia menjauhkan pandangannya dari kelas galen dan melihat sekeliling,
"Kok sepi banget ya?". Tanya veera entah pada siapa seraya celingak-celinguk mencari seseorang di sana.
Dari arah belakang seseorang sudah memandangnya datar dan dengan tatapan tajamnya, ia melihat veera yg sedang celingak-celinguk di depan kelasnya, perlahan ia berjalan dan menghampiri gadis itu
Veera masih saja celingak-celinguk, dan bergumam tidak jelas. Tapi ia merasa kalau atsmofer disini sudah berubah 180 derajat menjadi lebih dingin
Veera memegang pundaknya, aneh kenapa sekarang ia merasa merinding
Pukk!
Mata veera membulat, kala ada seseorang yg menepuk pundaknya, seketika wajahnya berubah menjadi pucat pasi ia takut kalau yang menepuk pundak nya itu adalah hantu dan bukan manusia. Ia menoleh sedikit menatap pundaknya
Yang pertama ia lihat adalah tangan berkulit sangat pucat dan putih seperti mayat itu, sedang bertengger di atas pundaknya, veera memejamkan matanya jujur kini ia merasa takut.
Sementara galen,menyerit bingung. Ia sudah menepuk pundak veera, namun cewe itu hanya diam tak bergerak sedikit pun.
Galen memutuskan untuk menggoyangkan sedikit pundak veera.
Veera semakin takut lantaran tangan pucat itu masih menempel di pundak kanannya, ketakutannya bertambah kala tangan itu menggoyangkan pundaknya.
Sudah cukup! Ia tak tahan lagi, dengan gerakan cepat ia berbalik seraya menutup matanya tak berani melihat sosok seram itu.
"Pliss jangan ganggu gue! Gue janji gak bakal lewat sini lagi! Plisss, tolong lepasin tangan lu dari pundak guee, iya gue tauu guee salahh tapi maafin guee!! Ahhh... gue janji! Gue janji gak bakal lewat sini lagi.... pliss jauhin tangan lo, ahhhh mama tolomg veera!!!!... " celoteh veera, yang sontak membuat galen tak mengerti apa yang ia omongkan. Lalu dengan segera ia melepaskan tanganya dari pundak veera
KAMU SEDANG MEMBACA
"si kutub es"
Novela Juvenil"Lo serius? mau lelehin tuh si kutub es?" "Ya serius masa gua boong" "emangnya bisa?" veera tampak berfikir. kemudian mengangguk mantap. "Pasti bisa!percaya aja sama gue" "Yaa semerdeka lu dah". "Tapi kalian berdua dukung dan bantuin gue kan?".tanya...