6. mulai melancarkan aksi #2

75 3 0
                                    

___________________
_______

Veera sudah sampai di kelasnya, ia menghempaskan bokongnya di atas kursi, dan menghela nafas

Sudah ada aurel dan nadin di sini.

"Ehh veer! Telat mulu kerjaan lo!". Ucap aurel yang berada di samping veera

Veera melirik aurel,kemudian mengembuskan nafas dan menyandarkan pundkanya di kursi

"Hufftt".

"Lo kenapa veer?". Tanya nadin yg sudah berbalik menatapnya

"tadi gue udah dateng lebih awal,trus gue memustukan untuk lewat koridor kelas 11, ternyata di sana masih sepi dan--". Veera terus melanjutkan aksi curhatnya kepada dua sahabatnya akan kejadian kecil tadi saat di koridor anak kelas 11

Nadin dan aurel terlihat serius mendengarkan, sebelum akhirnya tawa dari keduanya pecah

"Buahahahaha..."

Benar dugaan veera bahwa nadin dan aurel pasti akan menertawakannya, saat ia ceritakan hal itu

"Sumpah veer! Klo gue jadi lo gue mah malu, bahkan udah gue tutupin nih muka pake tas". Ucap aurel seraya menunjuk wajahnya kemudian lanjut tertawa

"Ya ampun veer!, nekat lo ya lewat situ? Itukan daerah terlarang bagi anak kelas 10, lo masih aja lewat sana, untung aja masih sepi". Ujar nadin di sela tawanya.

Veera berfikir sejenak, betul juga ucapan nadin. Ia baru ingat bahwa kawasan itu adalah kawasan terlarang bagi anak kelas 10, dan untungnya saja disana masih sepi dan yang lebih ia untungkan adalah bertemu anak kelas11 yang seperti galen. Yaa Yang lebih baik lah  dari pada anak kelas 11 yg lain

"Ehh! Tapi veer! Itu udah termasuk kemajuan yg pesat lho". Ujar aurel menyadarkan veera

"Iya veer!betul noh ucapannya si aurel". Timpal nadin

Veera masih tak begitu paham dari ucapan mereka berdua dan hanya memasang muka tanpa dosa

"Elahh nih anak!" Nadin menjentikan jarinya dihadapan veera

"Woi!"

"Eh?sorry.. gue gak ngerti" cengir veera

Aurel dan nadin kini sama-sama mengehela nafas pasrah.

Nadin berbalik,sementara aurel lanjut membaca buku

Veera menyerit, melihat keduanya. Sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menenggelamkan kepalanya pada dua telapak tangannya di atas meja.

Aurel melihat veera sebentar, jujur ia malas sekali jika harus menjelaskan secara terperinci pada veera. Karna jika anak itu masih tidak paham juga akan penjelasan aurel ataupun nadin yg di berikan, pasti ia akan menayakannya lagi hingga ia paham betul.

Veera merasa sangat mengantuk sekarang, matanya terasa berat untuk terbuka lebar. Ia menguap dan memutuskan untuk tidur sebentar, toh bu vanya juga belum datang dan masuk ke kelas.

Tak beberapa lama gadis itu kini sudah tertidur pulas masih dengan posisi yang sama namun, tangan kirinya ia rentangkan di atas meja dan kepalanya ia taruh di atas tumpuan tangan kananya. Tak lupa juga dengan mata yang terpejam.

"si kutub es"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang