|15|

916 219 22
                                    

"Gue mau ngomong sama lo Soo, ngasih tau sesuatu." Desahnya kemudian setelah berpikir panjang untuk merangkai kata demi kata yang tepat untuk menjelaskannya.

Mata Sooyoung melirik sekilas lalu kembali terpaku pada ponselnya. Merasa tidak tertarik mengobrol untuk saat ini.

"Anjing, gue serius." Kesalnya terhadap Sooyoung yang terus mengabaikannya.

"Iya, iya, apaan sih? Sok penting banget." Balas Sooyoung.

Pemuda itu bertambah kesal melihat Sooyoung yang bersikap acuh tak acuh dan di sisi lain dia sendiri lupa harus mengatakannya dari mana.

"Dipanggilin dari tadi kok malah diem aja sih, ayo makan." Sesosok wanita berperawakan ibu yang masih terlihat cantik dan awet muda itu menyembulkan kepalanya dari luar pintu secara tiba-tiba.

Sooyoung yang memang sudah kelaparan mengekori mamanya dari belakang menuju ruang makan. Sedangkan Chanyeol masih mematung ditempat lalu menarik rambutnya frustasi.

"Bukan urusan gue, tapi kenapa gue jadi ribet sendiri." Ungkap Chanyeol pada dirinya sendiri.

***

Wanita paruh baya itu menarik tirai gordyn perlahan lalu matahari pagi yang baru saja memancarkan sinarnya menembus melalui celah jendela.

Sinarnya yang cukup terik mampu menganggu seorang pemuda yang masih  terhenyak dalam tidur singkatnya.

"Tae, udah jam berapa ini? Katanya kamu ada kuliah pagi." Ucap mama Taehyung sambil menyibak selimutnya namun Taehyung menarik kembali selimut itu sampai menutupi seluruh tubuhnya.

"Tae, tadi mama ditelfon Bu Sunny..." Ucap mamanya ragu dan berhasil membuat Taehyung membuka matanya samar namun Taehyung masih tetap pada posisinya dibalik selimut.

"Katanya, kamu gak angkat telfon dari dia ya. Kenapa?" Lanjut mamanya pelan.

Dan kali ini Taehyung langsung bangkit dari balik selimutnya dan duduk tegap dihadapannya mamanya yang sempat kaget karena Taehyung yang tiba-tiba bangun.

"Ma, handphone aku mati dan gak bawa charger. Aku juga pulang malem sekitar jam satuan. Belum lagi kemaren itu aku sibuk banget bulak- balik ke rumah sakit." Jelas Taehyung dengan wajahnya yang terlihat  menggambarkan kelelahan.

Mamanya memandang anak satu-satunya itu dengan tatapan prihatin dan mengelus rambut anaknya yang kini sudah dewasa tanpa ia sadari.

"Nanti aku bakal telfon balik Bu Sunny." Ucap Taehyung pada akhirnya setelah menatap mamanya dalam.

"Gak usah, mama bakal bilang ke Bu Sunny kalau kamu lagi sibuk sama kuliah kamu. Pasti dia bakal ngerti. Kamu sekarang siap-siap aja ya, kan ada kelas pagi." Ujar mamanya kemudian berlalu keluar dari kamar Taehyung.

Taehyung segera meraih ponselnya yang sudah dicharge hingga penuh lalu menghubungi seseorang yang belum lama ini jarang ia hubungi.

***

Sooyoung menghela napas panjang. Orang yang memintanya bertemu pagi-pagi seperti ini belum juga menampakkan dirinya.

Dalam hati ia merutuki dirinya sendiri dan menyesal telah menyetujui ajakan dari pemuda itu. Harusnya hari libur seperti ini Sooyoung menghabiskan waktunya untuk berhibernasi seperti biasanya.

Lalu suara deru motor yang nyaring kemudian melambat itu datang menghampiri Sooyoung.

"Tau gak, tadi gue abis ketemu Mang Jongin terus dikasih bakso gratis." Kata pemuda itu tersenyum lebar bercerita tentang mang Jongin, tukang bakso di kantin sekolahnya. Namun tidak untuk Sooyoung yang saat ini rambutnya sudah berapi-api.

Purpose & HopesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang