|23|

924 215 25
                                    

Sooyoung, Taehyung, dan Jungkook tak dapat berkata-kata setelah mendengar Sana mengatakan itu.

Jungkook sendiri tak mengerti apa tujuan Sana berkata demikian. Ini semua diluar dugaannya. Jungkook kira Sana tidak akan lagi ikut campur urusannya dengan Sooyoung.

Apalagi posisi Sooyoung saat ini. Rasanya ingin meledak dan menyalahkan seseorang masalah ini. Tidak mungkin ia akan marah-marah dengan Sana. Walaupun semua tahu Sana yang memulai, tapi Sooyoung menekan dalam perasaan tak enak itu.

Bahkan saat ini Taehyung hanya diam dengan matanya yang masih tertuju pada Sooyoung. Seakan meminta sebuah penjelasan.

"Aku gak tau kenapa kalian pada shock gini. Tapi kayaknya Kak Sooyoung lagi butuh ruang sekarang." Ucap Sana memecahkan keheningan diantara ketiganya.

Sana meraih tangan Sooyoung lalu menariknya pelan untuk menjauh dari kedua pria itu yang sama terkejutnya.

"SAN..." Jungkook menekan nama Sana berusaha tidak meluapkan amarahnya. Tapi Sana seolah tak mendengarnya dan terus membawa Sooyoung menjauh dari mereka yang kini hanya berdua dalam diam.

***

Sana dan Sooyoung sudah sampai dikamar milik Sana. Tangannya masih menggenggam tangan Sooyoung dan tiba-tiba saja Sana menitikkan air matanya dan menjatuhkan kepalanya dipundak Sooyoung.

"L-lo kenapa?" Sooyoung terkejut lalu menarik pelan kepala Sana agar menatapnya.

Kemudian Sooyoung mengambil beberapa lembar tisu diatas nakas lalu memberikannya pada Sana.

"Lo kenapa nangis? Cerita sama gue." Pinta Sooyoung.

"M-maafin gue Kak. Sekarang gue ngerti kenapa lo gak pernah buka hati lo buat cowok lain. Karena dihati lo cuma ada Jungkook kan?"

Sooyoung membelalakkan matanya terkejut. Ada apa dengan Sana sebenarnya?

"Gue sama Jungkook putus udah lama. Dia ceritain semua ke gue dari awal sampai akhir.." Sana mengambil napas sejenak karena masih menangis sesenggukan.

"Gue merasa bersalah banget sama dia karena seakan gue ini mengikat dia sebagai anjing penjaga. Yang selalu ada disamping gue setiap gue kapanpun, selalu nurut apa kata mama, nurut apa kata gue," Tutur Sana.

"Walaupun berat tapi gue merasa menyesal karena baru ngelepasin dia sekarang. Buat ketemu sama Kak Sooyoung,"

Mendengar itu Sooyoung sendiri tidak dapat menahan air matanya yang entah kapan sudah mengalir bebas. Sooyoung jadi merasa bersalah mengabaikan Jungkook selama ini yang pasti hidupnya tertekan disana.

"Dan gue juga merasa bersalah sama lo. Gue baru sadar ternyata gue ini orang ketiga diantara kalian. Tapi kenapa Kak Sooyoung diem aja? Kenapa lo yang selalu minta maaf ke gue setiap Jungkook ngebuat sedikit kesalahan?"

"G-gue cuma takut Jungkook ngecewain lo. Padahal gue sendiri udah tau Jungkook itu sumber kebahagiaan lo." Jawab Sooyoung berusaha tersenyum dan menghapus air matanya.

"Kalau gitu, lo mau kan maafin gue?" Mohon Sana dengan matanya yang masih berair.

Sooyoung mengangguk lalu Sana memeluknya karena senang masalahnya dengan Sooyoung sudah teratasi.

"Gue punya kabar gembira sekarang." Ucap Sana melepaskan pelukannya.

"Oh,ya? Apa?"

"Mungkin gue ini emang masih terlalu muda. Tapi kenyataannya selama ini yang baru gue sadari, gue cuma ngerasa kagum aja sama Jungkook. Perasaan gue aja yang salah nganggap ini cinta. Lebay banget gak sih?"

Purpose & HopesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang