|27|

1.7K 245 80
                                    

Sooyoung merapatkan cardigan biru tuanya lalu mengusap-usap sendiri kedua lengannya untuk menjaga suhu tubuhnya tetap hangat.

Hujan.

Biasanya Sooyoung akan kesal jika terjadi hal seperti ini.

Menunggu dalam diam ditepi halte bus yang sepi. Dengan percikan kubangan air yang kadang tak sengaja terciprat oleh beberapa kendaraan yang melintas didepan Sooyoung.

Tetapi jika menunggu orang yang barusan Sooyoung telpon, rasanya menjadi sedikit menyenangkan.

Sempat juga Jungkook lewat dengan motornya namun entah kenapa justru Sooyoung lebih memilih bersembunyi didalam kotak telepon umum.

Ia tahu pasti Jungkook sedang mencarinya dan akan terus berusaha menawari tumpangan kepadanya.

Karena sejujurnya Sooyoung tahu, Sooyoung sangat kenal baik Jungkook. Tapi mau bagaimana lagi.

Berat juga Sooyoung menjabarkan perasaannya melihat Jungkook yang rela lebih dulu berkorban.

Lebih baik seperti ini saja dulu untuk sementara waktu. Biarkan perasaan Jungkook padanya menetes perlahan bersama turunnya hujan. Hingga rasa itu menjadi habis tak tersisa.

"Kemana, ya? Apa ada tugas mendadak?"

Sooyoung terus melirik arloji di pergelangan tangannya.

Sudah lebih dari satu jam ia menunggu. Dan sekarang bibir Sooyoung sedikit pucat, tangannya pun mengkerut kering akibat hujan deras yang hawa dinginnya menusuk seluruh tubuh Sooyoung.

Dan tiba-tiba dari samping seseorang yang baru saja datang langsung menggantungkan jas putih kebanggaan para sarjana kedokteran itu ke badan Sooyoung yang sudah menggigil kedinginan.

"Taehyung," Lirih Sooyoung yang begitu antusias.

Tapi apa yang ia antusiaskan berbuah menjadi sedikit kekecewaan. Karena yang datang justru Seokjin, sahabat karib sekaligus senior Taehyung.

"Sorry, lo pasti nungguin dan berharap Taehyung yang datang. Tapi gue malah hancurin harapan lo," Sahut Seokjin tersenyum pahit mengatakannya.

Sooyoung menggeleng kaku.

"Ayo, gue anter pulang. Mobil gue agak jauh sih diparkiran sana," Tunjukknya pada mobil yang terparkir didepan sebuah ruko besar.

***

It's not that I'm afraid I'm not enough for her
It's not that I can't find the words to say
But when she's with him, she seems happier
And I don't want to take that away

How many times can I see your face?
How many times will you walk away?
I just have to let you know

I'm not tryna start a fire with this flame
But I'm worried that your heart might feel the same
And I have to be honest with you baby
Tell me if I'm wrong, and this is crazy
But I got you this rose and I need to know
Will you let it die or let it grow?

Lagu Shawn Mendes yang mengalun sepanjang perjalanan ini cukup menemani keadaan hening tak bersuara.

Yang lebih tepatnya dapat mewakilkan perasaan Sooyoung saat ini.

Sooyoung sendiri bingung, mengapa ia merasa sesak mendadak? Makna dalam lirik tersebut bukan apa-apa sebelum terbesit pikirannya dengan Taehyung.

"Jungkook sekarang dimana ya," cicit Sooyoung dengan pikiran kalutnya.

Otaknya tidak bisa sinkron dengan mulutnya saat ini.

"Harusnya gue pulang bareng dia," desah Sooyoung menatap bulir hujan dikaca mobil yang berembun tebal.

Purpose & HopesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang