14

8.4K 544 36
                                    




"Sungguh aku tidak papa kak, aku akan semakin merepotkan kakak nantinya.... "

_________________



"Kamu bicara apa(?)aku tidak suka kamu mengulangi kata katamu itu. "Potong ali cepat. Prilly diam tanpa menjawab, percuma saja akhir akhirnya nanti pasti dia akan kalah bicara.



"Sebaiknya aku panggilkan dokter. "Sambungnya sambil meraih handphonenya. "Jangan kak... Kamu tidak mengerti yang aku katakan tadi. "Prilly meraih tangan ali dan menggenggamnya erat. "Jangan kak aku mohon kali ini saja. "Mohonnya kembali.




Ali mengusap perut itu dengan sayang dan jarang air matanya jatuh tanpa disadari. Dia tak sanggup menahannya lagi, perasaannya semakin kacau. "Maaf. "Kata ali lirih. Sangat pelan sehingga dirinya sendiri tak yakin dapat mendengarnya.



"Jangan.... Jangan meminta maaf. Aku tidak suka kakak berkata seperti itu. "Ucap prilly. "Aku tidak papa ini semua bukan salah kakak, jadi jangan meminta maaf. "Sambungnya lagi.




"Kamu makan yah... Sebentar. "Kata ali sambil beranjak menuju dapur. Beberapa menit kemudian dia kembali sambil membawa semangkuk bubur dan satu gelas teh mint hangat.



"Makan dulu ya. "Ali menyodorkan sendok pada mulut prilly, dengan telaten dia menyuapinya. Suap demi suap diberikan dengan kasih sayang sampai bubur tersebut tandas tak tersisa.




"Minum dulu. "Ucapnya sambil mengangsurkan gelas, prilly menerimanya dan meminumnya. Setelah selesai dia menaruh piring bekas itu di atas meja.



"Apa masih sakit? "Prilly menggeleng sambil menggenggam kuat tangan ali. "Ti.....dak hanya sedikit. "Jawabnya pelan.



Ali kembali menghela nafas panjang, ketika dia mencoba menawarkan obat kembali pada prilly, namun disambut dengan tolakan mentah olehnya.



"Kakak berangkat kerja sana,aku tidak papa."ucapnya serak. Ali menggeleng kembali. "Aku tidak akan meninggalkanmu."


"Maaf karna selalu saja merepotkan kakak." Prilly berujar pelan,menundukkan kepala,merasa bahwa dia adalah beban bagi kehidupan ali. Dengan pelan dia mengangkat wajah prilly sehingga mereka bertatapan. "Sudah ku bilang bukan, jangan bicara seperti itu..... Aku tidak suka. "


Prilly tersenyum tipis, alangkah beruntungnya dia mempunyai lelaki yang benar benar menyayanginya. Ali terdiam karna senyum itu, rasanya hatinya begitu sangat tentram. Prilly yang diperhatikan seintens itu merasa risih, seperti ada rasa canggung diantara mereka.



"Jangan menatapku seperti itu. "Ucap prilly sambil membuang pandangan kearah lain, memutuskan kontak mats dari Ali.


"Memangnya kenapa(?)aku hanya menatapmu bukan wanita lain, lalu dimana salahku. 'Belanya.



"Akh..."prilly kembali meringis.


"Ada apa??? "Prilly melihat kearah ali sambil meringis pelan mengerutkan dahinya.


"Apa masih sakit(?)"ucap ali dengan panik. Prilly kembali menggeleng sambil memegang pergelangan tangan ali. "Bukan.... Bukan itu mahsudku....dia...dia baru saja menendang perutku. "Ucapnya mengelus perutnya pelan.



"Hah.... (?)" tanya ali bingung, dengan ucapan prilly, dengan tidak sabar prilly menaruh tangan kiri ali diatas perutnya, berharap ali merasakan pergerakan di dalam sana. "Kamu merasakan sesuatu di dalam sana(?)"


"Ya... Apa? Apa itu tadi(?)" tanyanya memandang takjub kearah perut buncit prilly. "Dia bergerak.....oh tuhan. "Sambung ali mengusap perut itu sambil tersenyum kearah prilly.



"Aku ingin dia tumbuh sehat di dalam sana. "Kata prilly tersenyum kearah ali.. Ali mengangguk pelan. Dia tengah menerawang perkataan prilly dimana kelak dia akan bahagia bersama anak anaknya. "Kak...!!! " Prilly membuyarkan lamunannys, ali tersentak namun kemudian tersenyum kearah prilly.


"Ya, kamu membutuhkan sesuatu(?)" tanya ali, prilly terdiam lalu menggeleng. "Tidak. "



"Trimakasih... Trimakasih sudah mengijinkan anak ini tumbuh didalam rahim kamu..... Trimakasih atas semuanya... Trimakasih karna kamu tetap bersamaku, merubah hidupku, entah kenapa aku tidak menyadari itu dengan cepat. Maaf mungkin untuk sifat sendiri aku tidak bisa merubahnya, karna dari kecil ya seperti inilah aku, tapi aki janji demi kamu dan anak kita..... Kita harus belajar untuk saling mencintai. "Ucap ali dengan tulus,mendengar semua penuturan itu membuat prilly meneteskan air matanya.



"Bahkan tanpa kamu minta pun aku sudah mencintaimu kak... Tapi tetap saha hatimu memang untuk billa. "Ucapnya dalam hati, dia memang sadar bahwa dia orang yang baru saja masuk dalam kehidupan ali, seharusnya dia tidaklah menginginkan lebih dari ini.



"Kenapa? Apa perkataanku menyakitimu, maaf. "Kata ali membuyarkan renungan prilly. Prilly kembali menggeleng "bukan kak..... Harusnya aku yang berterimakasih... Bukan kakak. "



Mereka berdua terdiam sesaat, tersesat dalam pikirannya masing masing. Prilly kembali meneteskan air matanya, ali merasa bersalah mungkin ada sesuatu yang salah dalam ucapannya dan membuat prilly menangis. Iapun segera mendekapnya secara erat... Setelah merasa agak baikan, ali melepas dekapapannya. Prilly cemberut karna hal itu, dia berada baru sekejab berada di zona nyaman sekarang dengan sengaja ali melepaskannya.



"Kenapa mukamu terkihat seperti itu? "Tanya ali. Prilly kembali mengerutkan bibirnya kesal. "Jika saja hari ini kamu tidak sakit, aku pasti akan mencium bibirmu hingga kehabisan nafas. "Gerutu ali yang melihat prilly diam tanpa menjawab semua perkataan ali.



Suara nada dering dari ponselnya membuat perhatiannya teralih. Dia mengambil ponselnya yang berada diatas meja dan mengangkat telfon tersebut.



"Ya hallo... "

"Apa..... Bagaimana bisa(?)"

"15 menit lagi saya kesana... "



Jantung prilly berdetak cepat, dia melihat wajah ali yang tiba tiba menegang. Apa yang terjadi dengan orang yang baru saja menelphonr suaminya itu? Setelah mematikan sambungan telfhonenya dia beranjak pergi dari duduknya.


"Tunggu kak.... Ada apa dan kakak mau kemana? "Tanya prilly.



"Billa..... Dia baru saja masuk kerumah sakit. "Jawab ali.



"Billa... Ya tuhan... Aku ikut kakak. "Kata prilly cepat. Dia terlihat begitu panik dan juga khawatir, sama halnya dengan ali. "Jangan kamu tetap disini, jangan membantah dan jangan menambah semua jadi rumit!!! Tetap disini. "




Prilly yang mendengar itu semua tersentak tak percaya




"Nggak.... Aku mau ikut kakak. "Tolak prilly.




"Tapi kamu juga sakit prill!!! "
"Nggak kak pokoknya a---"ucapan prilly terpotong karna ali membentaknya cukup keras. "Tolong jangan membantah dan membuat semuanya jadi rumit!!! Jadi tetap disini"




Prilly yang mendengar itu semua tersentak tak percaya, pasalnya dia baru kali ini mendengar ali membentaknya setelah sekian lama laki laki itu tak pernah membentak prilly.




Ali benar benar berlalu pergi tanpa peduli pada prilly, sekarang pikirannya hanya tertuju pada billa. "Memang benar kak... Billa adalah prioritas utamamu, aku hanya parasit yang akan mengganggu hubungan kalian. "Tiba tiba dada prilly merasa sesak, baru beberapa menit dia senang dan sekarang memang benar terbukti bahwa ali tidak akan pernah menerimanya dalam hatinya karna memang hanya ada billa disana.




" Terkadang melepas seseorang yang kita miliki lebih baik daripada harus bertahan dengan rasa sakit. "












_______________________

Hallo.... Semua aku balik nih, dapat hidayah buat next cerita cepet 😂😂

Okey okey mau ngumumin nihh.... Siapa yahh yang kira kira mau ikut ke group kita kita... Disana kalian bisa tanya apa aja... 😂😂Mau curhat bolehh 😆mau marahin author karna lama gak next boleh banget 😊 yang mau aja hubungi kontak di bawah ini 😂

081 232 675 840

Pregnant [Extramarital]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang