11

11.8K 742 49
                                    



"Jika kamu ingin berbicara masalah kemarin, maaf saja waktuku sangat berharga. "

"Tolong dengarkan penjelasanku dulu bill. "

"Harus berapa kali aku bilang, aku tidak punya banyak waktu untuk membahas masalah tidak penting itu. "

Ali menarik nafas dalam-dalam, sedari tadi dia hanya berusaha membujuk billa agar dia mau mendengarkan penjelasannya. Namun tetap sama hasilnya nihil, dia tidak ingin berbicara tentang apapun.

"Aku hanya ingin menjelaskan semua kesalah pahaman ini. "Ucap ali.

"Menjelaskan (?)semua sudah jelas li. Semua sudah jelas, kalau kamu memang laki lami brengsek. "Ujar billa wanita itu menjawab semua pernyataan ali dengan wajah memerah marah.

"Kamu memang pernah ada dalan hatiku. Tapi aku tidak bisa egois, aku juga mempunyai istri dan sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Aku tidak bisa memilih kalian berdua. "Jelas ali, sekarang dia benar benar bingung dengan perasaannya sendiri.

"Dan karna itu kamu memilih prilly(?)"tanya billa, sungguh sekarang matanya memanas karena pertanyaannya sendiri.

Dan pertanyaan itu pula yang membuat ali merasa bersalah, dua wanita sekaligus menangis karnanya.

"Kamu tau, aku sangat percaya padamu li, aku mengorbankan semuanya untukmu, tapi apa(?)kamu mematahkan hatiku begitu saja. "Lirih billa dengan tangisan yang tak bisa dia bendung.

"Karna itu aku minta maaf bil. Aku begitu jahat membuat dua orang wanita merasakan sakit. "Ujar ali.

"Pergilah jika kedatanganmu kesini hanya untuk membuka luka lain didalam hatiku. "Ucap billa, hatinya begitu sakit. Mengingat kesalahan apa yang dibuat ali. Kepercayaan yang dia berikan, hatinya, cintanya, itu semua sudah tidak ada nilainya sedikitpun.

Dua pasang mata ali melebar, memancarkan kekecewaan, apa yang harus dia perbuat untuk menebus semua rasa sakit yang telah dia berikan.

"Jika kamu marah terhadapku itu silahkan, tapi jangan pada prilly, dia tidak tau apa apa. "Terang ali.

"Prilly(!)kamu begitu sangat menjaga hatinya, bahkan.... Bahkan kamu tidak ingin melihatnya terluka. Lalu apa kabar dengan diriku sendiri(?)"ucap billa dengan nada paraunya.

Ali memijit pelipisnya pelan berusaha menghilangkan pikiran kacaunya. Dia tidak tau lagi dengan cara apa dia bisa menjelaskan semuanya tanpa merusak hubungan persahabatan antara prilly dan billa.

"Aku tidak akan pernah memaafkanmu ataupun prilly, tidak akan pernah. "Suara billa mendesis tidak suka saat ali mengucapkan atau menyaut tentang prilly.

"Aku tidak tau lagu harus menjelaskan bagaimana lagi, sifatmu itu yang membuat semua pria menjauhimu. "Ucap ali dengan nada tinggi, dia sudah cukup sabar menghadapi keras kepada dari seorang billa.

"Aku tidak menyuruhmu datang kemari dan repot repot menjelaskan kejadian kemarin. "Billa juga tidak mau kalah, dia menaikkan nada bicaranya.

"Ter-se-rah. "Terdengar gertakan gigi saat ali mengucapkan kata itu pada billa.

Ali berdiri dari duduknya, dia pergi meninggalkan billa dengan keadaan marah, dia bahkan sudah rela menjatuhkan harga dirinya untuk memohon pada billa.

Sedang yang ditinggalkan hanya mampu menangis tanpa berbicara, hatinya sakit dan sesak, pria yang selama ini selalu menemaninya pergi, dia meninggalkannya. Lalu apa yang bisa dia lakukan sekarang(?)menghancurkan rumah tangga mereka(?)atau menerima semua yang terjadi dalam kehidupannya saat ini.

Pregnant [Extramarital]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang