18

13.7K 645 84
                                    

Hallo semua, gimana nih semua kabarnya, udah berapa lama nggak pernah nengok ini cerita yah? Masih ada yang bacakah?

Mmmmmmmm


"Entahlah akupun juga bingung terhadap semua ini, aku harus percaya pada siapa, menurutku ini juga salahku. "Guman prilly.

*************

"Jangan bicara seperti itu sayang. Nggak kamu nggak pernah salah disini. "Ucap ali sambil memegang erat tangan prilly.

"Lalu siapa ayah dari anak yang billa kandung? "Tanya prilly dengan nada datarnya, air matanya masih saja menghiasi wajah cantiknya.

"Aku___"

" untuk memberikan sebuah penjelasan saja kakak tidak mampu, bagaimana bisa aku percaya pada jika dulu kamu melakukan hal sama terhadapku. "Ulang prilly kembali.

"Maaf... Sayang maafkan aku. " tubuh ali menegang, perasaan takut dan kawatir menghampirinya, dia takut jika prilly akan pergi meninggalkannya dan khawatir akan keadaan janin yang ada di dalam kandungan prilly.

"Aku tahu itu tapi___"

"Tapi apa kak? Tapi beda denganku. Dulu kakak mempertanggung jawabkannya karna ada papa kakak, apa perlu aku panggil papa kakak dan meminta penjelasan billa. "

"Dia anak kakak, jangan membiarkan anak itu lahir tanpa seorang ayah, aku sudah merasakannya dan hal itu benar benar sangat menyakitkan, ketika dicap sebagai anak haram dan semacamnya. "

"Tapi prill--"

"Berhenti kak aku tidak ingin mendengarnya. "Ucap prilly sambil mengangkat tangannya dan menutup kuping kiri dan kanannya.

"Kalau gitu kita .tes DNA supaya jelas siapa ayah dari bayi Yang dikandung billa. "Ucap ali.

"Terserah... Terserah kamu. "Ucap prilly, sungguh sekarang bukan saatnya dia mendengar seluruh ocehan prilly.


"Tolong prilly, tolong jangan seperti ini, kamu belum tahu yang sebenarnya, aku tahu betul bahwa aku sama sekali tidak menyentuh wanita sialan itu, ini jebakan sayang, apa yang dia katakan belum tentu benar, tolong jangan diam. "Jelas ali.

"Kita lihat saja nanti li, jika tes DNA itu menunjukkan bahwa kamu ayah bayi yang dikandung billa, maka lebih baik kita berpisah. "Ucap prilly.

"Apa yang kamu katakan? Berpisah yang benar saja, kamu ingin anak kita terkahir tanpa seorang ayah hah? "Tanya ali tak percaya.

"Lebih baik anakku lahir tanpa seorang ayah, daripada mengetahui bahwa kelakuan ayahnya sangat bejat diluar sana. "Ucap pedas prilly. Sontak saja ali merasakan hatinya begitu sakit, saat istrinya sendiri berkata seburuk itu mengenai dirinya.

"Belum tentu itu benar sayang. "Ali membuka suaranya pelan, nadanya begitu serak, seolah dia begitu menyesal.

"Belum tentu, belum tentu itu yang kamu katakan, tidak adakah kata lain, aku sungguh muak mendengarnya. Aku tidak mau lagi mendengar itu semua pergi dari sini. "Prilly berteriak histeris air matanya terus mengalir dari pelupuk matanya

"Tapi prill____"

"Pergi.....pergi li... Aku mohon pergi.... "Prilly kembali berteriak, dia sangat enggan berdebat dengan ali saat ini. Ali memutar tumitnya dan pergi dari kamar tesebut, ini memang salahnya, harusnya dia tidak begitu bodoh malam itu.

"Arggg... "Ali menggeram frustasi, dia mengacak rambutnya. Sekarang apa yang dia harus lakukan? Tes DNA? Ya itu, hanya itu jalannya agar prilly mau memaafkannya.

Pregnant [Extramarital]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang