<2>

51 1 0
                                    

Hai readers jangan lupa tinggalkan Vomment-nya ya
So
.
.
.
.
Happy reading😉😊😉

Rabu ini aku bersiap untuk berangkat ke sekolah tak lupa berpamitan dengan ibu sambil menenteng kantong kresek bekas berisikan pakaian yang sudah bersih, rapi, wangi, dan tidak kusut milik si iblis tampan. Yup mereka menjuluki Louis dengan sebutan iblis tampan, Namun ia tak pernah tahu kalau selama ini dia dijuluki iblis tampan. Kali ini aku gak di antar ibu tapi berangkat bareng Vanya.

"Vanya! Yuk berangkat" Ucapku dan segera menaiki mobil sportnya.

"Eh gak ngucapin selamat pagi dulu gitu! Hadeh..." gerutunya dengan muka cemberut.

Aku hanya nyengir kuda.

"Ah gak usah deh ya hehe" Ucapku malu.

Vanya pun mulai melajukan mobil mewahnya dengan kecepatan sedang. Kami berangkat lebih awal dari biasanya, agar bisa menikmati sejuknya pagi ini. Aku sangat menikmati suasana pagi ini sambil senyum-senyum gak jelas. Namun seketika senyumku memudar saat Vanya menanyakan sesuatu yang kubawa. Yup kantong kresek bekas berisikan baju seragam si iblis tampan.

"Eh! Apa itu?" Tanyanya dengan wajah heran.

"Oh ini. Anu, itu..mm.. Apa yah?" Ucapku pura-pura gak tau.

"Jangan pura-pura bloon deh. Itu apaan sih?" Ucapnya dengan muka cemberut.

"Ini bajunya si iblis jelek!" Ucapku BT.

"Pfft. Maksudmu?" Ucapnya sambil mengejek.

"Huh tau ah gelap!" Ucapku BT parah.

"Idihh ngambek. Ya udah aku gak jadi nanya deh!" Ucapnya sedikit ngejek.

Parah si Vanya, bikin gue bad mood huh!

***

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit. Kami pun sampai, namun sekolah masih terlihat sepi. Karena ini masih jam setengah tujuh. Yup Kami masuk jam tujuh tepat. Jadi masih banyak yang ngaret.

Vanya pun memarkirkan mobilnya di tempat parkiran khusus mobil. Ya tahu lah secara sekolah kami sangat elit, jadi rata-rata yang berangkat sekolah kesini pake mobil mewah.

"Van lo masuk kelas duluan gih nanti gue nyusul!" Ucapku.

"Emang lo mau kemana?" Ucapnya heran.

"Oh gue mau nganterin pesanannya si Louis dulu baru kekelas." Ucapku jujur.

"Emang dia pesan apaan? Lo jualan? Kan udah dibilangin guru, kalo kesekolah gak boleh jualan. Nanti lo kena hukum lho" Ucapnya panjang lebar hingga membuatku menganga heran.

Dia bilang aku jualan?! Emang aku mirip kaya orang jualan. Nih aku yang bloon atau dia sih?

"Iya gue jualan sayur!" Ucapku bad mood  dan melengos pergi.

"Eh kau gue aduin guru lho" Ancamnya.

"Bodo!" Ucapku ketus.

My Sixth Sense GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang