<7>

13 0 0
                                    

MSSGF UPDET!!!!
YUHU!!
Jangan lupa Votmment-nya ya
Happy reading...

💐💐💐

Sinar matahari mulai memasuki celah-celah jendela kamarku. Jam bekerku segera berbunyi saat jarum jam berhenti tepat ke angka dua belas, membuatku yang sedang asyik Boman (Bobo manja) pun terbangun.

Hooaaaahammm..' Gumamku panjang. Aku segera bangun lalu mematikan jam bekerku asal dan perlahan turun dari kasur empukku menuju jendela kamarku yang lumayan besar ini.

Srakk!!

Suara tirai saat kubuka asal. Segera setelah itu, sinar matahari menembus masuk melewati kaca jendelaku dan membuat seisi kamarku menjadi sangat terang.

Hahh...' Gumamku lagi saat cahayanya membelai kulitku dan rasa hangat segera menerpa kulitku yang berwarna kuning langsat ini.
Kulihat tetesan demi tetesan air dari daun ke daun bunga Lily akibat sisa embun pagi yang sengaja kutanam di sebelah kamarku. Yup taman kecil yang kubuat bersama ayah dan ibuku sewaktu kecil. Menyedihkan memang, karena sewaktu kecil aku sudah kehilangan orang yang sangat aku sanyangi dan yang seharusnya ada untuk melengkapi keluarga kecil ini.

Tes..

Tiba-tiba air mataku jatuh membasahi pipiku tanpa kusadari saat aku mengenang masalaluku bersama ayah. kugigit bibir bawahku untuk menahan isak tangisku agar tidak pecah. Kuingat saat pertama kali ayahku mengajarkanku menanam bibit bunga lily yang sekarang sudah tumbuh besar dan beranak pinak. Dengan bunga berwarna putih namun ada garis berwarna pink disetiap kelopaknya.

Ku usap air mataku yang sedari tadi jatuh begitu saja. Tak mau terlarut dalam masalalu yang menyedihkan itu. Aku pun menghela napas berat lalu kupaksakan diriku untuk tersenyum.


"Hari ini cerah sekali.." Ucapku sambil bersenandung ria.

Ceklek!

Kudengar suara dari arah belakangku, namun aku tak menghiraukannya dan hanya terfokus pada pemandangan indah dihadapanku.

"Cerah, cerah apanya! Ni udah siang Adeline. Kok nggak mandi-mandi sih kamu Line!" Ucap mama tiba-tiba mengagetkanku.

"Mamah, ngagetin aja. Emang ini jam berapa sih. Kayaknya masih pagi deh." Jawabku santai.

"Pagi apanya. Nih udah jam 6 lewat 15 menit lho. Nggak takut kesiangan?" Ucap mamah santai.

Aku loading bentar. Mungkin pikiranku belum masuk sejak aku bangun tadi. Ketika sudah mulai kembali dan kesadaranku kembali. Aku langsung membelalakan mataku.

OMG gue telat. Anjay!' Celetukku pada diriku sendiri.

"Akh telattt!!!" Teriakku dan langsung berlari turun menuju kamar mandi.

Saat sampai di kamar mandi aku langsung melaksanakan jurus kilatku. Yaitu, mandi pake shampo sekaligus buat sabunan. Setelah semua beres aku langsung mengambil handuk yang biasa ku gantung di dekat cermin. Namun...

Wait!!

Gak ada. Anjay lupa gue. Ah apes banget sih. Arghh' Umpatku dengan wajah sebal.

"Mahhhh ambilin handuk donk!!!" Teriakku keras. Karena nggak mungkin kan aku keluar nggak pake apa-apa?. #jan omes lho ya. Ok abaikan.😅

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan menandakan mamah datang dengan membawa handuk.

My Sixth Sense GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang