Chapter 9

129 26 8
                                    

"Sunbae!"

Aku menoleh kebelakang diikuti dengan Sejeong. Dan seseorang terlihat sedang berlari menghampiri kami.

"Sunbae, kau sibuk?"

Aku menatap Hana biasa tetapi dalam hati sungguh menyebalkan, di setiap kali aku sedang berduaan dengan Sejeong, pasti Hana selalu ada dan mendekat ke arahku.

"Kenapa memang?" tanyaku.

Hana melirik ke arah Sejeong dan kembali menatapku. "Oh, sepertinya kau akan pergi dengan Sejeong Sunbae ."

"Iya, kami memang akan pergi." jawabku lagi.

"Uhh, tadinya aku ingin meminta kau untuk menemaniku membeli buku."

Aku melihat Sejeong di kaca spion, sepertinya dia kesal, tapi dia coba tahan.

"Kenapa tidak dengan orang lain? Pacarmu?"

"Aku sudah putus dengan pacarku. Dan orang yang dekat denganku itu hanya kau Sunbae."

"Maaf Hana, aku sibuk. Kita sudah telat. Aku dan Sejeong duluan ya."

"Iya Sunbae."

Aku menjalankan motorku pergi meninggalkan Hana, aku yakin setelah kepergian kami, dia akan marah-marah sendiri.

"Kau tak apa?" tanyaku.

"Eung." jawab Sejeong.

"Kenapa kau? Ingin memelukku?"

"Pengen sekali aku peluk."

"Sudah pasti itu." ucapku dengan tawa.

"Tidak mau, kau menyebalkan."

"Menyebalkan tapi di sayang."

"Berisik!" kesalnya padaku.

Aku menjalankan motor kencang dengan tiba-tiba sampai membuat Sejeong refleks memelukku. Maafkan aku Sejeong, aku suka jika begini, eheheh.

"Taehyung! kenapa kau tiba-tiba ngebut?!" jeritnya.

"Sengaja." ehehehe

Tadinya Sejeong akan melepaskan pelukannya dariku, tapi dengan segera aku menahan tangannya dengan satu tanganku agar dia tetap memelukku.

"Jangan lepaskan." mohon ku dengan hangat.

Sejeong menuruti permintaanku, malah ia semakin mengeratkan pelukannya padaku. Seulas senyum terukir di wajahnya yang cantik. Aku dapat melihat wajah cantiknya dari kaca spion. Jujur saja, dia sangat cantik. Aku ikut tersenyum dengan melihat Sejeong.

"Kau nyaman jika ku peluk seperti ini?" tanyanya.

"Sangat." balasku.

"Ehehe, gomawo."

"Untuk apa?" tanyaku heran.

"Anya, ehehehe."

Aku hanya tertawa.

Akhirnya kami sampai di rumah Sejeong. Aku mematikan motorku. Sejeong turun dari motor dan membuka helmnya yang di susul denganku.

Sejeong memasuki rumahnya berbarengan denganku.

"Aku pulang!" Salam Sejeong saat memasuki rumahnya. Kami berjalan menuju kamar Sejeong.

"Eomma." panggil Sejeong.

Aku membungkukkan badan dan tersenyum hangat kepada ibu Sejeong.

"Annyeong!" sapa ku.

Ibu Sejeong membalas senyumanku dengan hangat.

First Love [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang