Chapter 6 : Try

154 10 0
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

Pairing : SasuHina slight NaruSaku

Genre : Drama, Romance, Humor

Rate : T


ZRAAASSHHH!!!

Tiba-tiba saja hujan turun mengguyur Konoha. Para pengunjung Anbu's Park pun berbondong-bondong mencari tempat untuk meneduh. Di sebuah bangku yang berada jauh dari area utama, terdapat seorang gadis yang tengah duduk. Tak seperti pengunjung kebanyakan, gadis ini hanya menunduk menikmati siraman air hujan yang turun. Membiarkan tubuhnya yang mungil basah tanpa takut terkena demam. Mungkin dengan begini, dia bisa membagi perasaannya pada langit yang menangis seperti dirinya hari ini. Ya, ditengah derasnya hujan, butir-butir kristal bening meluncur keluar dari kedua pelupuk matanya yang indah. Gadis itu menangis. Menangis dalam diam. Tak ingin seorang pun tahu apa yang terjadi. Cukup dirinya dan langit yang ikut menumpahkan air matanya.

"Bodoh."

Gadis itu terdiam. Pundaknya berhenti bergetar. Air hujan sudah tidak menyentuh tubuhnya lagi. Perlahan kepalanya terangkat untuk melihat siapa penyebab semua ini. Begitu wajah sang pelaku terlihat jelas, air mata yang tadi telah berhenti kembali mengalir dengan deras. Kakinya segera menopang tubuhnya yang tiba-tiba berdiri. Sesaat kemudian, dirinya telah berhambur dalam pelukan si pelaku.

"Sa-sasukeeee! Hiks! Hiks! Huwaaaa! Hi-hiks! Sa-sasukee hiks!"

Sasuke mematung. Payung yang tadi dipegangnya untuk melindungi Hinata dari hujan telah raib entah kemana. Hatinya sakit melihat Hinata. Tidak ada yang lebih sakit dari mengetahui gadis yang dicintainya menangis, menangis karena lelaki lain. Hinata memeluk Sasuke erat. Seolah ia akan kehilangan penopangnya bila Sasuke pergi. Pada akhirnya, kedua tangan Sasuke terangkat untuk membalas pelukan Hinata. Dirinya sadar betul Hinata membutuhkannya. Hinata butuh seseorang yang mampu menerima semua luapan emosinya. Dan untuk saat ini, Sasukelah orangnya. Meski jika akhirnya Hinata memilih orang lain, Sasuke akan menerimanya dengan berlapang dada. Kebahagiaan Hinata adalah prioritas utamanya. Tetapi untuk saat ini, menenangkan Hinata adalah hal yang paling penting.

"Hei.. pakaianmu basah semua. Lebih baik kita segera pulang, sebelum kau terkena demam."

"..."

"Hei, apa kau mendengarkanku?"

"..."

"Hinata?"

"..."

"Ck! Kenapa kau harus pingsan di saat seperti ini?"

.

.

.

Sebuah ruangan bercat darkblue tengah dihuni oleh dua makhluk berbeda jenis. Sang gadis sedang berbaring di satu-satunya kasur berukuran king size yang ada di dalam ruangan tersebut. Sedangkan sang lelaki duduk di sofa seraya menikmati kopi hitam miliknya. Sunyi. Kata yang tepat untuk menggambarkan suasana keduanya. Hanya dentingan jam dinding yang terdengar.

Perlahan, tangan sang gadis terangkat memegang kepalanya. Kemudian, kedua kelopak matanya mulai terbuka dan memperlihatkan dua manik amethyst yang indah nan anggun. "Di-dimana ini?" tanyanya.

"Kamarku." Jawab sang laki-laki tanpa menghentikan kegiatannya meminum kopi.

"Sa-sasuke?" gadis itu perlahan bangkit dari tidurnya dan terduduk di pinggiran ranjang.

You And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang