Seorang gadis remaja memakai seragam SMA sedang berjalan memasuki gerbang sekolahnya.
"Pagi pak amin" sapa gadis itu kepada bapak yang tengah berdiri di dekat gerbang
"Pagi nak Friska". Senyum gadis itu sambil bersalaman dengan bapak tadi yang memakai seragam security.
Nama lengkap gadis itu Amelia Frisca K. Ceria dan sedikit tomboy. Memiliki mata bulat, alis tebal, hidung yang mancung, bibir yang kecil, dan rambut sebahu yang selalu ia kucir.
Friska berjalan menuju ke ruangan kelasnya yang sudah dekat dengan suasana yang ceria.
"Friska!" Teriakan dari arah belakang Friska membuatnya menghentikan langkahnya dan berbalik
"Eh... Amanda" sapa Friska sambil melambaikan tangannya ke Amanda
"Tungguin gue" ucap Amanda sambil berlari ke arah Friska
Amanda adalah sahabat Friska, Amanda merupakan sosok yang dewasa, tapi dia juga dapat berubah menjadi sangat manja jika ada yang menggangunya dan akan mengadukannya ke Friska
Friska dan Amanda berjalan bersama memasuki ruangan kelasnya. Langkah Friska terhenti saat ia memasuki kelasnya, matanya tertuju pada empat orang yang berada di bangku paling belakang ruangan kelasnya. Friska berjalan ke arah bangku paling belakang ruangan kelasnya.
"Wihh... tumben pagi-pagi udah pada ngumpul". Ucap Friska sambil menepuk bahu sahabat-sahabatnya itu dengan sedikit keras.
"Arghh... lo kenapa si Fris? senang banget mukul orang, sakit goblok". Ucap Ratih sedikit marah sambil mengusap-usap bahunya.
"Tauni Friska, lo tu cewe ngga baik sering mukul orang, apalagi yang lo pukul itu ayang Ratih".ucap Rizky sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Ratih.
"Uww... sweet baget abang Rizky ini" ucap Ratih ke Rizky sambil mencubit pipi Rizky dengan sedikit kuat
"Jijik tau". Sambung Ratih sambil memberikan tatapan tajam ke arah Rizky.
"Ahh... Becanda Ratih" ucapnya sambil memegangi pipinya yang sedikit sakit. Friska yang melihatnya hanya memasang muka yang berdelik ngeri.
"Friska mending lo mukul Brian sana ama pukulan kasih sayang, karna waktu lo pukul dia ngga ngubris elo" ucap Fadli yang tertawa karna ucapannya sendiri.
"Hahahah... emang pukulan kasih sayang itu kayak gimana?" Jawab Friska sambil tertawa.
"Contohnya kayak gini" Fadli mengangkat tangan kanannya dan mengepalnya kemudian melajukannya dengan cepat ke arah kirinya, tapi tiba-tiba melambat dan menepuk lengan Rizky dengan sangat pelan dan mengelusnya lalu menyenderkan kepalanya ke lengan Rizky, yang memang Rizky lah yang duduk di samping kiri Fadli.
"Dli, lo homo yah? Minggir lo". Ucap Rizky sambil mendorong Fadli.
"Enak aja, gue masih normal masih banyak cewe yang ngantri di luar sana buat jadi pacar gue, secara gue kan ganteng"
"Serah lo kucing" jawab Rizky.
Friska, Amanda, dan Ratih tertawa melihat ulah sahabat nya itu. Dan yang di singgungpun tak kunjung merasa ataupun tertawa. Friska melihat orang yang tadi dibicarakan Fadli terfokus pada game yang berada di ponselnya dan masa bodoh dengan apa yang dibicarakan oleh Sahabat-sahabatnya tadi.
Yah... namanya Brian Alexander. Orang yang irit bicara, kadang tidak peka dengan keadaan sekirnya, dan merupakan salah satu siswa mostwanted. Memiliki mata tajam, alis yang cukup tabal, hidung mancung, bibir yang berisi, warna bibir yang pink segar karna tidak pernah menyentuh apalagi menghisap kenikmatan yang terdapat di rokok, dan merupakan orang yang sering di jodoh-jodohkan oleh sahabatnya dengan Friska.
~~~~~'....
Assalamu alaikum
Semoga kalian suka dengan cerita pertama saya maaf jika ada yang kurang karna saya baru pertama menulis cerita di wattpad :-* :-* <3
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIAN
Teen Fiction"kata orang perbedaan menyatukan seseorang. tapi kenapa perbedaan yang kita miliki tidak?" -AMELIA FRISCA K "Kita di pisahkan oleh benteng yang sangat kokoh, aku berada di sisi benteng itu dan kamu berada di sisi lainnya. sehingga kita tidak dapat b...