Di Aula SMA 1 Kakatua telah terjadi keributan, di sana terlihat Brian dan Fakhri yang sedang beradu kekuatan, panitia yang lain pun berusaha untuk melerai mereka dan menahan mereka.
Tapi itu hanya sebagian dari drama skenario yang telah di rencanakan sebelumnya, hanya penitia saja yang mengetahui itu. Sedangkan peserta hanya bisa merasa ketakutan dan was was melihat kedua senior nya yang tengah beradu kekuatan.
Bisikan banyak terdengar oleh peserta karna menyaksikan seniornya
"Kak Fakhri, hati hati kak"
"Kak Brian pasti kamu bisa"
"Kak Brian ganteng banget, gila"
"Njir, gw takut meraka kenapanapa"
"Kak Fakhri lu kok ganteng"
"Aduh kaka kakak udah dong"
Dan masih banyak lagi bisikan bisikan yang hampir terdengar.
Friska yang baru saja memasuki Aula, hanya berdiri di pintu sambil meminum jus jeruk yang ia beli tadi. Friska memperhatikan kejadian yang terjadi di Aula tanpa rasa khawatir kepada senior dan sahabat nya itu, karna Friska tau itu hanya Drama semata dan Friska yakin mereka akan baik baik saja.
Fakhri yang kini berhadapan dengan Brian dengan nafas yang tak beraturan, dengan tangan yang kini dipegang oleh agus dan satu panitia yang di ketahui namanya Danil, tak sengaja melihat Friska yang berdiri di pintu, mata Friska dan Fakhri bertemu. Friska tidak bisa mengartikan tatapan Fakhri kepadanya, Friska menaikkan satu alisnya menandakan ia bertanya kenapa?
Fakhri menatap kembali Brian yang jaraknya tidak terlalu jauh di hadapannya. dan pada saat yang bersamaan Fakhri menepis tangan Agus dan Danil yang menahannya dan melayangkan pukulan ke arah perut Brian, tapi berhasil di tahan oleh Brian dengan tangannya.
Brian tidak mengerti apa yang dilakukan Fakhri, mengapa dia tiba tiba menyerangnya? Seharusnya ini telah selesai karena memang sedari tadi Fakhri dan Brian telah beradu kekuatan dan pada akhirnya mereka berdua ditahan oleh panitia yang lainnya.
Brian mengangkat satu alisnya dan menatap Fakhri. Brian masih saja memegang tangan Fakhri dengan kuat, tapi Fakhri kini melangkah mendekat ke arah Brian dan membisikkan sesuatu ke Brian.
"Gw suka ama Friska" Bisik Fakhri ke telinga Brian, yang hanya bisa di dengar oleh mereka berdua.
Brian yang masih memegang tangan Fakhri dengan kuat, perlahan melepaskan cengkraman tangannya ke Fakhri.
"Mau apa lo?" ucap Brian yang menatap datar ke depan, tapi masih bisa di dengar oleh Fakhri
Fakhri melihat Brian dari sudut matanya dan satu sudut bibirnya terangkat.
Pada saat yang bersamaan Fakhri kembali melayangkan pukulan ke perut Brian. Brian tidak dapat menghindari pukukan dari Fakhri.
Brian memegangi perutnya, dan Fakhri melangkah maju kembali dan menendang kaki Brian membuat Brian terjatuh di lantai.
Friska yang melihatnya seketika menegang, rasa khawatir memenuhi perasaannya. Menurut Friska seharus nya semuanya sudah berakhir, tapi kenapa Fakhri kembali menyerang Brian?
"Brian" ucap Friska lirih dan berlari menghampiri Brian.
"Brian lo ngga apaapa?" tanya Friska khawatir dengan keadaan Brian. Friska pun ikut terduduk di samping Brian.
Brian mendongakkan kepalanya menatap Fakhri yang berada di hadapannya. Brian berusaha untuk berdiri di bantu oleh Friska yang memegang lengan Brian di sampingnya, dan berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIAN
Teen Fiction"kata orang perbedaan menyatukan seseorang. tapi kenapa perbedaan yang kita miliki tidak?" -AMELIA FRISCA K "Kita di pisahkan oleh benteng yang sangat kokoh, aku berada di sisi benteng itu dan kamu berada di sisi lainnya. sehingga kita tidak dapat b...