05. Bagian 4

56 8 0
                                    

Seorang pria tengah berjalan menuju ke bangku taman yang diduduki oleh seorang gadis seorang diri yang sedang mendengarkan musik dari ipodnya menggunakan headset. Sesampainya di samping bangku gadis itu, ia meraih dan mencabut earphone yang terpasang di telinga kanan gadis itu.

Gadis itu mendongakkan kepalanya agar dapat melihat siapa yang mencabut earphone yang terpasang di telinganya, pria tersebut tersenyum
tipis namun sangat manis.

"Hi Fris" sapa pria itu kepada Friska

"Ehh... Kak Fakhri" jawab Friska sambil tersenyum

"Duduk kak" sambung Friska sambil mengeser sedikit posisi duduknya, untuk memberi tempat kepada Fakhri untuk duduk, dan Fakhri pun melangkah untuk duduk di samping Friska.

Fakhri adalah kakak kelas Friska, Fakhri telah menginjak kelas 3 Sma di SMA N 1 Kakatua. Fakhri juga merupakan senior Brian dan Friska di ekstrakurikuler Karate, Fakhri sudah memegang sabuk coklat, sedangkan Brian dan Friska masih memegang sabuk Biru. Dan Fakhri juga merupakan siswa yang diidolakan oleh banyak wanita

"Kok sendirian aja?" Ucap Fakhri sambil menatap Friska yang berada di sampingnya

"Hahah... Karna ngga ada yang nemenin kak" jawab Friska sangat sopan sambil terkekeh

"Santai aja Fris, ngga usah kaku banget" ucap Fakhri karna tidak nyaman dengan sikap Friska yang sangat sopan padanya.

"Satu lagi, ngga usah panggil kak panggil nama aja" sambung Fakhri lagi sambil menaikkan jari telunjuknya di depan Friska.

"Ah? Haha... Iyya kak" Friska menjawabnya dengan sedikit heran kerna sikap Fakhri

"Kan udah gue bilang, ngga usah panggil kak" tegas Fakhri

"Tapi kan ngg..." ucapan Friska terputus

"Ngga mau nurutin gue? Gue suruh push up lo Fris, mau?" ancam Fakhri karna Friska pasti ingin menolak keinginannya itu.

"Haha iyaiyya... Seram banget" ucap Friska sambil tertawa mendengar ancaman Fakhri. Fakhri terlihat menatap dengan lekat Friska yang sedang tertawa.

"Kenapa? Kok ngeliatin gue gitu banget" tanya Friska yang meredahkan tawanya karna mendapati Fakhri yang menatapnya.

"Emm... Ngga apaapa" jawab Fakhri yang sedikit gugup sambil membenarkan posisinya.

"Fris cari minum yuk" ajak Fakhri karna merasa gugup.

Fakhri berdiri dari duduknya dan diikuti oleh Friska di belakangnya. Friska berjalan lebih cepat dan mensejajarkan langkahnya dengan Fakhri dan menuju ke salah satu kedai minuman di taman itu.

"Frisk lo mau rasa apa?" tanya Fakhri sesampainya di kedai minuman

"Gue, Rasa yang dulu pernah ada, aja deh" ucap Friska bercanda dan mendapat getokan dari Fakhri namun tidak keras

"Gue orange juice aja" ucap Friska sembari membuka dompetnya untuk mengelurkan uang dan mengulurkannya ke Fakhri.

"Ngga usah, biar gue aja" ucap Fakhri dan menolak uang yang di berikan oleh Friska
"Biar gue aja Fakhri" paksa Friska

"Lo tu yah Fris, klo di bilangin bisa ngga sih nurut aja?" Jawab Fakhri sambil menyentil dahi Friska tapi tidak terlalu kuat.

"Aiish... Hehehe iyyaiyya" ucap Friska sambil memegangi dahinya dan sedikit terkekeh.

~~~

Fakhri dan Friska berjalan mengelilingi taman dan memegang minumannya masing masing

"Friska" panggil Fakhri kepada Friska, dan meminum minumannya seteguk.

BRIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang