14

142 13 0
                                    

Bukan cintanya yang salah.
Tetapi kekagumannya yang mampu dia bertahan.

Sudah hampir seminggu. Aku tidak saling sapa dengan hyengseop. Dia sangat menjadi dingin kepadaku. Senyum cerianya sirna. Tawa bahagianya hilang. Dan kini menampilkan wajah datar dingin. Seperti badai salju dimusim panas.

Ohgod. Aku sangat bingung. Apa yang harus kulakukan.
Disatu sisi aku tak menyangka bahwa aku adalah orang yang menjadi semangatt hidupnya.
Dan disisi lain aku juga yang membuat dia tersakiti.

Jungkook oppa juga sudah berbeda dari dulu. Tapi dia masih care sama aku. Walau terkadang dia tiba-tiba pergi dengan alasan yang bermacam-macam.

Tapi sekitar dua hari ini aku tak melihat hyeongseop. Dikelas atau di lab musik.

Dia kemana?

Aku berniat ingin meminta maap tapi kenapa dia tidak ada kabar.

"Wongie?" teriakku memanggil teman satu-satunya hyeongseop
"Ne sunbae. Waeyo?"
"Dimana seopie?".
" eoh seopie dia sedang sakit dan ibunya membawa pulang dia. Dia juga ingin istirahat dirumah"
"Mwo? Sakit apa?"
"Seminggu terakhir ini setiap malam dia selalu mengigau 'slama ini aku menunggu' dan suhu badannya sangat tinggi, tapi dia tidak cerita apa yang terjadi dengannya. Makanya akhir2 ini dia pendiam pucat dan dingin"
"Kau tau rumahnya?"
"Ani. Yang tau baejin"
"Ah. Gomawo"

Aku harus kerumahnya. Aku tidak ingin dia tersakiti oleh aku. Dia terlalu polos jika tersakiti oleh orang sepertiku.

Ku putuskan untuk mencari baejin teman hyeongseop.

"Baejin?" sapaku
"Oh hyeshin sunbae?"
"Aku ingin menanyakan sesuatu,boleh?"

Lebih baik aku juga mencari tahu kenapa hyeongseop sangat menungguku.

"Boleh silahkan duduk sunbae"
"To the point ajah ya?"
Dia hanya menjawab dengan anggukan
"Kamu berteman dengan seopie sejak sekolah dasar?"
"Ah majja"
"Jadi kau tau kalau dia menyukaiku? Boleh dijelaskan?"
"Jadi waktu itu aku mengajaknya melihat perpisahan kelah 6. Awalnya dia tidak mau. Tapi pas dia melihat sunbae memainkan piano dengan tulus. Ia merasakan sesuatu tumbuh dalam hatinya. Dan ia tidak mau pergi sampai sunbae selesai. Dia meminjam handphone mamahku yang sedang dipegang aku untuk memfoto dan sewaktu dia ingin berfoto denganmu. Kau ditarik ayahmu pergi. Dia begitu kecewa. Karna hanya mempunya foto kau yang cukup jauh diambilnya  dan semenjak itu juga dia menyukai piano. Dia membeli piano dan sampai kursus piano. Kau membuat semangat hidupnya tumbuh lagi sunbae"

"Apa maksudmu tumbuh lagi?"

"Dia pria yang sangat ceria aktif dan penuh tawa. Tapi semenjak kakaknya meninggal dia. Menjadi pendiam dingin dan acuh. Tapi kau mengembalikan tawanya sunbae. Dia begitu menganggapmu berarti"

"Dan sekarang.." ucapannya terpotong..
"Wae?"
"Kau menyakitinya kembali. Kemarin dia dingin banget. Soal dia enggak berangkat bukan karena sakit tapi karena dia sedang mengurus surat pindah. Dia akan pindah ke jepang untuk sekolab disana sesuai tawaran ayahnya. Dan melupakan piano itu. Dari dulu ayahnya tidak suka seop maen alat musik. Atau bermain dengan musik"

Tibatiba airmataku terjatuh. Entah iba atau merasa bersalah.

Dan pada saat itu juga aku sadar bahwa.
Aku yang membuatnya kembali tersenyum dan membuat kehidupan untuknya.
Dan aku juga yang menghancurkan benteng yang dia buat.

Ohgod. Jahat sekali aku. Bagaimana ini? Aku harus bagaimana

"Hyeshin sunbae? Gwenchana?"
"Baejin..aku jahat?"
"Mwo?"
"Aku jahat baengeet menghancurkan kebahagiannya"
"Aku boleh minta alamat rumahnya?"

"Percuma hyeshin sunbae dia lagi dijepang"
"Aku boleh minta id line nya yang baru?"
"Xxxseop"
"Gomawo" ucapku lalu pergi

Mulai terkuak sedikit demi sedikit

Ottokhe? Seop pindah ngikutin perintah ayahnya😢😢😢😢😢😢😢😢😢
-taegi3009-

first love [ ahn hyeongseop ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang