end

199 14 8
                                    

Hyeshin pov

Mola.
I dont know.

Aku harus percaya hyeongseop atau tidak?.

Benar kata hyeongseop. Hanya aku yang bisa membuktikan

Dan hanya aku yang bisa membuatku percaya.

Jam istirahat aku mencari jungkook oppa.
Memang akhir-akhir ini dia tidak datang ke kelasku.
Dan akhir-akhir ini juga dia tidak menghubungiku.

Rindu?
Memang iya.

Satu bukti terbukti. Ada BoNa disamping jungkook.
Andwe. Memang dari dulu kita selalu bersama.

"Oppa"teriakku
"Eoh chagiya" ucapnya antusias dan segera menghampiriku diikuti dengan BoNa yang berubah ekspresi seperti jengah atau muak

Sebentar muak? Kenapa aku melihat raut mukanya menandakan dia tidak suka melihat jungkook menghampiriku.

Apa hanya firasatku. Aniya. Ya ini hanya firasatku.
"Oppa bogoshipo. Aish sulit sekali menjumpaimu. Padahal kita satu jurusan tapi BoNa bisa bertemu denganmu padahal kalian beda jurusan" ucapku mencoba untuk membuat mereka tidak curiga dengan raut wajahku berusaha menampakkan aegyo

"Ah tadi kami bertemu diruang guru. BoNa sedang mengambil buku catatannya. Dan aku sedang membawakan buku catatan anak-anak untuk disimpan dimeja park ssaem"ucapnya lancar tanpa rasa gugup.

Ah mungkin dia tidak bohong. Tapi? Mana buku BoNa.

" ooo. Terus buku BoNa dimana kok tidak ada"ucapku selidik

Terlihat dari raut muka mereka langsung berbeda.

"Ada apa denganmu. Seperti kau sedang curiga" ucap BoNa menerka nerka

"Aniya. Aniya. Aku hanya bertanya" jawabku singkat

"Jaaaa! Kita pergi kekantin...." ucapku menggandeng mereka berdua.

Aku menyadari. Mata mereka saling tatap. Dan aku menyampingkan semua ini.

Belum ada bukti yang jelas. Dan sangat jelas.
Entah aku yang bodoh. Atau aku yang memang bodoh.

Biarkan waktu yang menjawab.

Dan jika kalian bertanya. Apakah aku sakit.

Benar. Jawaban kalian benar.
Aku sangat sakit. Dan aku memang tersakiti dengan kecurigaanku.

Dan aku juga berusaha untuk tenang. Agar aku tidak emosi. Jika ego ku keluar. Aku akan gagal untuk mencari bukti itu.

"Oppa. Nanti sore antar aku ketoko buku ya. Aku juga kangen pergi bersamamu" aku tatap matanya tapi ia memalingkan.

Dia menatap kilat kehadapan BoNa. Dan aku segera melihat ke arah BoNa. Ia memang wajahnya berubah. Berubah. Dan itu sangat jelas.

"Mianhe. Aku enggak bisa. Nanti sore aku ada janji dengan temanku. Tak apa kan chagi??"

"Yah. Yaudah tidak apa oppa. Aku bisa pergi denganmu kan BoNa. Yayaya mau kan?"

"Yah kau telat. Kujuga ada latihan dance bersama temanku. Mianhe"

"Ani. Gwenchana. Lainkali ajah. Lagian enggak butuh-butuh banget"

Walau sedang begini. Aku peka kok.
Mungkin mereka sudah memiliki rencana. Bagaimana mereka menolak secara bersamaan

Jika benar. Malam ini juga akan ku putuskan jungkook oppa.

Seseorang berkata kepada. Jika kita ingin mencintai orang lain. Kita juga harus siap rela berkorban melihatnya bahagia.

first love [ ahn hyeongseop ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang