CHAPTER 13 : A TRIP TO GUMPANY

3.5K 313 9
                                    

Ricco Theodore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ricco Theodore

05.15

Kalau Javier tidak memintaku menjemputnya, aku bisa bangun jam enam, sedikit waktu untuk bermalas-malasan. Tapi berhubung dia tidak ada yang mengantar dan berhubung aku kasihan dan lagi kepingin bersimpati dengan orang, tidak ada salahnya dia kutolong. Toh juga dia sering berbuat baik padaku, apa salahnya menjemput teman sekali-kali? Aku membenamkan kepalaku di dalam selimut, menutup mataku rapat-rapat dan dengan cepat tertidur. 

PAM PARAM PAM PAM, SHE'S LOVIN' IT !

Sialan! Kenapa dulu aku milih alarm dengan nada dering seperti itu? Dan sejak kapan aku punya ringtone McDonalds di ponselku? Aku menghebuskan napas kesal karena harus berpisah dengan ranjangku dan terpaksa bangun karena harus mandi dan segera cabut ke rumahnya Javier.

Lihat aja itu anak. Aku bakalan hajar dia nanti pas sampai di rumahnya. Nyusahin amat pake nyuruh bareng. 

Tanpa banyak cingcong, walau masih dalam kondisi kesal banget dan setengah teler, aku langsung melesat ke kamar mandi, mengambil seragamku, mandi koboy, gosok gigi, menata rambutku, pakai baju, parfum, dan done.

Aku turun ke bawah. Papa dan mama sepertinya masih tidur. Yap, mereka memang biasa bangun jam tujuh, pas aku sudah di sekolah. Lagipula karena kejadian kemarin, aku sedang ingin menghindari mereka. Bisa terbukti, kan, aku ini anak yang rajin luar biasa karena bangun pagi.

Aku langsung menyambar kunci mobilku dan berangkat ke rumah Javier. Hanya butuh waktu lima menit untuk sampai ke rumahnya yang satu kompleks dengan Ethan serta Sierra. Dasar anak-anak beruntung, kalau mau apa-apa, mereka kan enak banget tinggal jalan kaki atau terbang. Mana lagi, kabarnya Alan pun juga tinggal di kompleks yang sama dengan mereka.

Seandaikan mereka bakal mendobrak rumahnya, mereka tinggal jalan kaki saja. Sesuai janjinya, anak itu sudah menunggu di depan pagar rumahnya saat aku sampai. Dia melambai padaku dan langsung masuk ke dalam mobil. Aroma parfum Hugo Boss yang tajam langsung meresap ke hidungku.

"Gila, kamu kalau pakai parfum yang halus dikit kenapa? Pakai parfum baunya tajem banget kayak om-om!" Aku menutup hidung sambil menjalankan mobilku.

"Ini parfum mahal, cuy! Udah sana jalan. Ngapain pake acara berhenti? Keburu orang rumah aku yang demen banget jodohin aku dengan anaknya itu manggil-manggil aku."

Aku tertawa sambil menaikkan kecepatan mobilku. "Ternyata si bibi ngefans juga sama kamu. Lagian, kalau anaknya cewek dan cantik, kan boleh juga, Jav."

"Jangan gitu dong! Udah ah, jangan bahas si bibi. Gitu-gitu dia udah banyak bantu aku banget. Aku juga akrab dengannya sejak kecil, jadi kita bahas yang lain aja. Cepat saja. Kemarin aku bilang kan kalo aku baca satu buku yang udah tua gitu, yang kebawa terus dikasiin ke aku sama si Sierra?"

"Eh, apa'an isinya? Cara meracuni cewek dengan virus-virus cinta cowok yang sedang kasmaran?"

"Bisa nggak jangan lebay dan serius dikit?" ujar cowok itu yang entah kenapa pagi-pagi begini sudah serius aja bawaannya.

TFV Tetralogy [2] : Paranoid (2013)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang